LIVE BLOG: Pidato kenegaraan Jokowi 2015

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

LIVE BLOG: Pidato kenegaraan Jokowi 2015
Jokowi tak menutup mata terhadap sejumlah persoalan bangsa seperti ketidakstabilan harga pangan, praktik korupsi yang masih marak, dan penegakkan hukum yang belum kokoh.

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) — Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyampaikan pidato kenegaraan, menjelaskan arah Indonesia di bawah kepemimimpinannya.

Ada 3 pidato yang akan disampaikan oleh Jokowi. 

Pertama, Jokowi akan menyampaikan laporan kinerja lembaga-lembaga negara.

Kedua, ia akan berpidato mengenai peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70. 

Terakhir, dalam pidato ketiga pada siang harinya, Jokowi akan menyampaikan tanggapan pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 beserta Nota Keuangan.

Dokumen tersebut kemudian akan diserahkan Jokowi ke DPR dan DPD.

Presiden ajak lembaga-lembaga negara bangun kekompakan 

Dalam pidato pertamanya pagi ini, Presiden Jokowi mengajak segenap lembaga negara membangun kekompakan demi memperkuat sistem pemerintahan presidensial. 

Sebagai negara berdaulat, Jokowi mengatakan bahwa sepatutnya para pejabat publik menyadari bahwa saat ini Indonesia sedang “perang”. Bukan perang fisik seperti yang dilakukan oleh para pahlawan pejuang kemerdekaan, melainkan perang untuk memenangi perdamaian, kesejahteraan, dan kehidupan rakyat yang bahagia.

Menurut Jokowi, kemenangan tersebut hanya akan terjadi jika lembaga-lembaga negara tidak terjebak pada ego masing-masing.

Trisakti, kata Jokowi, harus menjadi strategi utama dalam membendung upaya-upaya bangsa lain untuk merongrong kedaulatan, kesejahteraan, dan karakter bangsa. 

Ia kemudian menjelaskan beberapa kebijakan yang telah dilakukannya selama menjabat sebagai presiden selama kurang lebih 10 bulan ke belakang. Yang terbaru, perombakan kabinet.

Menurut Jokowi, perombakan Kabinet Kerja pada dasarnya untuk meningkatkan kinerja pemerintah sehingga percepaan pembangunan nasional bisa terwujud. Reshuffle, kata Jokowi, adalah salah satu jembatan untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan dan kualitas kehidupan rakyat.

Tak lupa, meski diwarnai perubahan susunan, Kabinet Kerja secara bertahap tetap menjalankan program pembangunan nasional seperti yang digariskan dalam Nawacita. 

Jokowi pun mengingatkan bahwa kebijakan-kebijakan yang diambilnya, salah satunya pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM), adalah untuk kesejahteraan rakyat.

Pengalihan subsidi BMM tetap disalurkan ke sektor-sektor produktif dan jaring pengaman sosial, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan asistensi sosial untuk penyandang disabilitas berat.

Meskipun demikian, Jokowi tak menutup mata terhadap sejumlah persoalan bangsa seperti ketidakstabilan harga pangan, kesenjangan sosial, kesenjangan antar wilayah, praktik korupsi yang masih marak, dan penegakkan hukum yang belum sepenuhnya kokoh.

Belum lagi dinamika partai politik yang masih sering ribut sendiri.

Ayo kerja untuk negara, ayo kerja untuk rakyat

Presiden Jokowi membuka pidato keduanya hari ini dengan mengatakan bahwa bahwa indeks demokrasi Indonesia naik menjadi 73,04 pada 2015 dibanding tahun sebelumnya.

Hal tersebut dipicu oleh, salah satunya, pemilihan umum yang berjalan sukses dan lancar tahun lalu, mengingat pendidikan rakyat yang semakin maju, dan jumlah kelas menengah yang signifikan dan akan terus bertambah.

Dalam 15 tahun terakhir, Indonesia juga mengalami lonjakan produk domestik bruto (PDB) dan menjadi kekuatan ke-16 ekonomi dunia. Ia mengingatkan bahwa problematika ekonomi yang dialami saat ini bukanlah yang pertama kali negara ini rasakan. “Kita optimis dapat melaluinya dengan selamat,” kata Jokowi.

Kunci untuk mengatasi persoalan-persoalan bangsa adalah: Persatuan. Maka dari itu, menurutnya, janganlah rakyat Indonesia terpecah belah oleh pertentangan politik dan kepentingan jangka pendek. Sebaliknya, kita harus tetap utuh dan bekerja bahu membahu.

Indonesia, ucap Jokowi, telah meraih konsolidasi demokrasi. Kini saatnya melakukan transformasi fundamental perekonomian nasional.

“Paradigma pembangunan yang bersifat konsumtif harus diubah menjadi produktif,” katanya.

Pembangunan harus dimulai dari daerah dan desa-desa dengan meningkatkan produktivitas sumber daya manusia, memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan digerakkan oleh sikap mental yang kreatif, inovatif, dan gigih.

Dengan cara itu, Indonesia bisa memanfaatkan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Kebijakan fiskal pun diarahkan untuk mendukung kemandirian fiskal melalui peningkatan penerimaan tanpa mengganggu iklim investasi.

Dengan demikian, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada penerimaan dari sumber daya alam. 

Selain itu, Jokowi juga kembali menegaskan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina dari penjajahan. Ia juga menyerukan umat Muslim di Timur Tengah untuk meletakkan senjata demi terciptanya kedamaian. 

Pada kesempatan yang sama, Jokowi menggarisbawahi kepeduliannya terhadap Papua. “Secara khusus saya ingin memberikan perhatian dan komitmen kepada Papua sebagai tanah damai,” katanya.

“Kerusuhan seperti di Tolikara seharusnya tidak terjadi lagi,” ujar Jokowi. 

Ia lalu melanjutkan pidato mengenai komitmennya terhadap perlindungan masyarakat adat, penurunan emisi karbon dengan menghentikan kebakaran hutan, perlindungan nelayan, dan perang melawan narkoba.

Ia pun menutup pidatonya dengan pesan mantan Presiden RI pertama, Sukarno, pada peringatan Hari Kemerdekaan pada 1953.

“Ayo kerja untuk bangsa. Ayo kerja untuk negara. Ayo kerja untuk rakyat!”

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!