Cerita Sholeh, tukang ojek tua yang sulit mendapat pelanggan

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Cerita Sholeh, tukang ojek tua yang sulit mendapat pelanggan
Saat ditanya ongkos ojek, Pak Sholeh berkata, "Seikhlasnya."

JAKARTA, Indonesia—Tak semua ojek pangkalan itu garang, seperti saat mereka beramai-ramai menggebuki pengendara Go-jek beberapa waktu lalu. Adalah Sholeh, seorang tukang ojek pangkalan di Palmerah, Jakarta Selatan, yang membuat netizen terharu. 

Cerita mengenai Sholeh ini dibagi oleh Dewi Rachmayani di Facebook-nya

“Siang ini, batalin orderan Grabbike dari Stasiun Palmerah ke kantor. Pasalnya, di Stasiun Palmerah ketemu kakek-kakek yang dengan sopan nyodorin helm ke orang yang lalu lalang di trotoar,” katanya, Rabu, 2 September. 

Sholeh sudah 10 tahun bekerja sebagai tukang ojek. Sebelumnya ia bekerja sebagai pedagang kaca di Pejompongan. 

Setiap hari Soleh berangkat dari rumahnya di Sawangan, Depok menuju Stasiun Palmerah. Tapi menurut penuturan Sholeh, ia sulit mendapat penumpang. 

“Orang rata-rata pada takut kalo yang nyetirin  udah tua kaya saya, Neng,” tutur Pak Sholeh. Alhasil ia hanya bisa membawa pulang uang sekitar Rp 60.000 per hari. Pendapatannya ini di bawah tukang ojek konvensional. 

Setibanya di tempat tujuan, Dewi bertanya pada Sholeh, berapa ongkos ojek yang harus dibayar. “Terserah. Seikhlas penumpang aja,” katanya. 

Dewi kembali bertanya pada Pak Sholeh, berapa ongkos ojek yang harus dia bayar. Lalu Sholeh balik bertanya, “Kalau Rp 20.000 kemahalan enggak, Neng?”   

Dewi masih memiliki Rp 170 ribu di dompetnya. Ia akhirnya memberikan Rp 150 ribu untuk tukang ojek tersebut. Mata Soleh pun langsung berkaca-kaca. Dewi kemudian meminta kontak ponsel Pak Sholeh dan pamit. 

Ia kemudian membagikan nomor Pak Sholeh pada teman-temannya di Facebook. “Ini no Pak Soleh. Mungkin besok-besok teman-teman ada yang butuh ojek sekitaran Palmerah 085775304525.” 

Cerita ini membuat teman-teman Dewi iba pada si tukang ojek. Mereka mengklaim menyimpan nomor teleponnya. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!