SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
SAMARINDA, Indonesia — Pengidap infeksi saluran pernafasan di Kalimantan Timur meningkat signifikan setelah kabut asap menyelimuti seluruh provinsi.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur Rini Retno Sukesih total masyarakat yang terserang ISPA lebih dari 100 ribu orang. Angka tersebut belum termasuk tiga daerah di provinsi tersebut yang juga terserang kabut asap, yakni Balikpapan, Bontang, dan Kutai Barat.
“Dari daftar tersebut, angka penderita ISPA tertinggi berada di Samarinda sebesar 42.887 orang dan angkanya terus naik. Kabut asap ini pasti meningkatkan angka penderita ISPA,” kata Kepala Dinkes Kaltim, Rini Retno Sukesih, Senin 14 September 2015.
“Saya sudah intruksikan seluruh Dinas Kesehatan kabupaten kota menyiapkan masker untuk dibagikan kepada masyarakat secara gratis. Ini bukan kejadian sekali, jadi kami sudah siapkan langkah antisipasi,” tuturnya.
Rini memperkirakan kabut asap masih akan terus terjadi selama kurang lebih sebulan ke depan. Apalagi dia melihat masih terdapat titik api yang berpotensi menimbulkan kabut asap.
Jarak pandang masih baik di Balikpapan
Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan menyatakan kabut asap di Balikpapan belum mengganggu transportasi kendaraan darat.
“Jarak pandang akibat kabut asap di Kota Balikpapan mencapai 2.000 meter,” kata Sekretaris BLH Kota Balikpapan Rosmarini.
“Angka tersebut termasuk dalam kategori aman untuk pengguna kendaraan angkutan jalan. Berbeda di Kalsel dan Kalteng, jarak pandang pengendara hanya 300 meter. Jarak pandang tersebut sudah tergolong mengganggu aktivitas pengendara.”
Kebakaran di Kutai Timur
Sementara itu, di Kutai Timur sebanyak 71 hektar kebun plasma Koperasi Unit Dagang (KUD) Marga Jaya Desa Sumber Sari di Kecamatan Long Mesangat Kutai Timur (Kutim) ludes dilalap api. Kebakaran tersebut diduga akibat pembakaran lahan yang dilakukan masyarakat di lokasi LU -2 yang berdampingan langsung dengan kebun plasma tersebut.
Api sulit dipadamkan karena sumber air di sekitar lokasi kebakaran yang biasanya digunakan untuk pemadam juga mulai mengering. Kurangnya tenaga dan alat untuk memadamkan api membuat 71 hektar kebun plasma tersebut ludes tak tersisa. Kebakaran hebat itu terjadi cukup lama.
Kepala Bidang Perlindungan Tanaman Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Suprayitno Dwi Zainal yang mengatakan kebakaran disebabkan oleh pembakaran lahan.
“Tidak ada unsur kesengajaan, ini murni pembakaran lahan yang kemudian berimbas pada perkebunan plasma. Sampai saat ini, pihak yang berwenang masih melakukan penyelidikan terkait kebakaran ini,” katanya. — Rappler.com
BACA JUGA:
- VIDEO: Korban kebakaran hutan di Pekanbaru: Selamatkan kami
- FOTO: Cerita dari balik kabut asap #melawanasap
- Agenda hari ini: Darurat asap; musyawarah nasional PKS
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.