SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Kebakaran hutan di Pelalawan, Riau, sudah sempat padam selama beberapa hari, namun dalam 24 jam terakhir kawasan ini kembali terbakar.
Menurut Ketua Badan Penanggulangan Bencana Nasional Sutopo Purwonugroho, Sabtu, 19 November, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah akhirnya ditarik mundur.
Tim BPBD Pelalawan dan lainnya ditarik mundur karena api makin meluas, angin kencang dan asap tebal 18-9-2015. pic.twitter.com/CYiOzOWCRz
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) September 19, 2015
Berbagai upaya dilakukan untuk memadamkan api yang membesar, termasuk waterbombing namun belum berhasil memadamkan api.
Heli Kamov membawa 4 ton air hanya senoktah kecil di langit yang tertutup asap di Riau. pic.twitter.com/si1vHFsZ6e
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) September 19, 2015
Menurut Sutopo, bukan kekeringan yang membuat Pelalawan kembali membara, namun ada upaya sengaja untuk membuka lahan sawit.
Ya Allah…dibakar lagi!! Dari Pekanbaru menuju Pelalawan banyak yang dibakar lagi 19-9-2015, 14.30 Wib. pic.twitter.com/5QkVVXvk6Q
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) September 19, 2015
Jumlah titik panas melonjak
Dalam 24 jam terakhir, jumlah titik api di perbatasan Riau dan Jambi melonjak tinggi, sementara pada Jumat pagi tidak ada titik panas sama sekali.
“Dari pantauan petugas keberadaan titik panas itu berada di Pelalawan dan Indragiri Hulu,” kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger, Sabtu, 19 September.
Sampai saat ini ada 127 titik panas yang terdeteksi satelit Terra dan Aqua.
“Tadi malam BMKG Pekanbaru merilis ada 116 titik panas, lalu meningkat jadi 127. Jujur saya terkejut dengan lonjakan ini,” kata Edwar.
“Saya tidak tahu pasti penyebabnya, hanya saja sampai sekarang tidak habis pikir (titik panas) bisa melonjak tajam seperti ini. Tapi sekarang yang perlu kami lakukan fokus padamkan api.” — Laporan dari Antara/Rappler.com
BACA JUGA:
- FOTO: Beda gaya perangi kabut asap
- Hanum, anak yang diduga meninggal karena kabut asap
- Kabut asap mengancam pariwisata Samosir, memukul ekonomi lokal
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.