Di tengah dugaan korupsi, PM Malaysia terbang ke luar negeri, menginap di hotel mewah

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Di tengah dugaan korupsi, PM Malaysia terbang ke luar negeri, menginap di hotel mewah

EPA

FBI dan pihak otoritas lintas negara menyelidiki Najib atas dugaan korupsi, tapi ia menyempatkan diri bepergian ke London dan New York bersama istri

 

JAKARTA, Indonesia — Di tengah kontroversi dugaan suap yang melibatkan Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dilaporkan berkunjung ke luar negeri dan menginap di hotel mewah.

Kabar kepergian Najib ke London dan New York sempat menjadi misteri di Malaysia setelah media massa dikabarkan bahwa Najib dan istrinya baru akan meninggalkan negeri jiran hari ini, Rabu, 23 September.

Namun, seorang sumber di London mengatakan bahwa Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, sudah berada di London dan menginap di hotel bintang lima, Dorchester di Mayfair.

Setelah London dan New York, Najib akan bertandang ke Milan untuk menghadiri peragaan busana Muslim Rosmah, seperti yang dilaporkan oleh Asia Sentinel.

Sebelumnya Najib diduga melakukan tindak pidana korupsi dengan membeli properti mewah senilai lebih dari 150 juta dolar AS, atau setara dengan Rp 2,1 triliun, dengan menggunakan uang negara dari perusahaan 1 Malaysia Development Berhad (1MDB). Najib adalah Ketua Badan Penasehat 1MDB.

Ialah Riza Aziz, putra tiri Najib, yang diduga melakukan pembelian properti tersebut. Selain Riza, disebut juga nama Jho Low, seorang pengusaha yang pernah bertransaksi bisnis dengan Najib.

Laporan ini pertama kali ditelusuri oleh surat kabar New York Times dan Wall Street Journal, dan melibatkan FBI dan Departemen Kehakiman AS. Investigasi juga melebar dan menarik perhatian pihak berwenang di Swiss, Inggris, Singapura, dan Hong Kong, lokasi-lokasi di mana Najib diduga menyimpan uangnya. 

“Investigasi ini sekarang sedang terjadi di berbagai tempat di mana ia memarkirkan uangnya. Jika Najib belum susah tidur sekarang, seharusnya sudah sekarang,” kata Kepala Pusat Pemberantasan Korupsi dan Kronisme Malaysia (C4) Cynthia Gabriel seperti dikutip Agence France-Presse

Selain itu, FBI juga menyelidiki aliran dana sebesar 700 juta dolar AS, atau sekitar Rp 9,8 triliun, yang masuk ke dalam rekening bank Najib.

“Selama ini (Najib) diterima di luar negeri dengan tangan terbuka. Sekarang ia akan dipermalukan. Akan terasa berat untuk menelannya,” kata mantan Duta Besar AS untuk Malaysia, John Mallot.

Pihak Najib dan 1MDB membantah bahwa ada pengalihan dana dari perusahaan ke rekening pribadi Najib.

Najib berdalih isu ini sengaja dihembuskan untuk melengserkannya dari posisi PM. Ia menduga mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad ialah dalang di balik pemberitaan ini.

Pemerintah Malaysia sementara itu menyebut bahwa uang yang masuk ke dalam rekening Najib merupakan “donasi politik” dari sumber-sumber di Timur Tengah yang tak bersedia dipublikasikan.

Apa jawaban Mahathir? “Konyol”.

Meski menjadi kontroversi di luar negeri, pembicaraan di dalam negeri masih meyakini bahwa Najib akan tetap mempertahankan posisinya. 

Gubernur Bank Negara Malaysia (BNM) Zeti Akhtar Aziz memecah kesunyian di dalam negeri dengan mengatakan kepada media bahwa publik berhak mengetahui yang sebenarnya. Ke manakah dana 1MDB yang hilang dan donasi yang masuk ke kantong Najib?

Ia mengatakan bahwa ia telah melaporkan hasil penemuannya kepada pihak kejaksaan, meski meragukan hasilnya akan berbuah.

“Kami tak mendengar apa-apa di sini,” kata Zeti kepada Asia Sentinel. “Semua berita ditutupi oleh media lokal.” —Rappler.com

Selengkapnya baca di Asia Sentinel.

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!