SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengatakan dia berencana akan mengisolasi pengguna narkoba.
“Nanti rencananya ada satu pulau untuk isolir pelaku masalah narkotika, termasuk ada satu tempat yang terisolir bagi pengguna narkoba,” kata Budi usai menjumpai Presiden Joko “Jokowi” Widodo, Rabu, 30 September. “Itu nanti dipisahkan tidak digabung (seperti) sekarang.”
Budi mengatakan dia bertemu presiden untuk melapor dan mendengarkan arahan dari presiden terkait fungsi BNN.
Tak lama setelah ditunjuk menjadi Kepala BNN, Budi menunjukkan sikap yang lebih “keras” terhadap para pengguna narkoba. Bila dulu, seseorang berstatus pengguna bisa masuk rehabilitas, Budi berencana mengubah aturan ini.
“Nanti kan ada revisi peraturan, artinya rehabilitasi itu kan hak warga negara yang menjadi korban, tetapi semua itu kan harus melalui proses hukum,” katanya.
“Proses hukum harus, karena ada pertanggungjawaban hukum dari pengguna. Nanti tergantung keputusan hakim di situ, selain pembinaan, termasuk rehabilitasi.”
Budi mengakui bahwa dia memang memperketat ini untuk mencegah mereka yang terlibat narkoba berlindung di balik status sebagai “pengguna.”
Indonesia memang kerap disebut dalam keadaan darurat narkoba. Ancaman untuk pengedar sangat berat, sampai dengan hukuman mati.
Menurut BNN pada 2014 ada 33 orang meninggal tiap hari karena menggunakan narkoba. Jumlah ini menurun dibandingkan 2011 yang mencapai 50 orang per hari. — Rappler.com
BACA JUGA:
- Berikan rehabilitasi, bukan jeruji besi untuk pecandu narkoba
- Jokowi: Jangan lihat eksekusi mati, lihat korban narkoba
- Hukuman mati dua penyelundup narkoba asal Iran dibatalkan
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.