Satu lagi bayi meninggal karena kabut Asap

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Satu lagi bayi meninggal karena kabut Asap

AFP

Nabila Juli Rahmadani yang berusia 15 bulan menderita batuk pilek sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada 30 September yang lalu.

JAKARTA, Indonesia—Seorang bayi di Jambi meninggal  diduga akibat terus menghirup kabut asap yang telah berbulan-bulan melanda Sumatera. 

Meninggalnya Nabila Julia Rahmadani pertama kali diketahui dari akun Facebook Rhia Moorlife Jambi yang diduga merupakan ibu korban. Namun saat ini akun tersebut sudah tidak dapat ditemukan.

Rhia mengunggah foto bersama jenazah anaknya dan menuliskan “Cukup anak hamba ya Allah yang jadi korban akibat asap yang tidak kunjung henti, jangan lagi ada korban yang lain. Sesak napas, batuk, pilek akibat kabut asap dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.”

Nabila yang baru akan berusia 15 bulan pada 5 Oktober mendatang, menderita batuk pilek sepuluh hari sebelum kepergiannya. Setelah itu kondisinya memburuk dan langsung dibawa ke rumah sakit. Namun nyawanya sudah tidak dapat tertolong.

“Oksigen dalam tubuh dia berkurang, paru-parunya dipenuhi dahak,” kata ayahnya, Ahmad, seperti yang disiarkan oleh Liputan 6 Malam Jumat, 2 Oktober.

Sebelumnya kabut asap juga telah menelan korban jiwa. Hanum, seorang siswa sekolah dasar berusia 12 tahun meninggal di RSUD Arifin Achmad, setelah sebelumnya mengalami batuk parah selama seminggu. —Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!