Atletico Madrid vs Real Madrid: Misi membungkam arogansi tamu

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Atletico Madrid vs Real Madrid: Misi membungkam arogansi tamu

EPA

Derby Madrid kembali digelar. Kali ini Atletico yang menjadi tuan rumah. Awas, Real sedang 'on fire'

JAKARTA, Indonesia – Selama ini Liga Spanyol dianggap hanya milik dua klub: Real Madrid dan Barcelona. Kini, Atletico adalah “orang ketiga” di antara mereka.

Mereka menjadi kekuatan baru yang ikut bersaing dalam perebutan gelar juara setiap musim. Tensi semakin panas karena Atletico adalah rival sekota Real. 

Bukti kekuatan riil Atletico itu adalah bentrok mereka dengan Real. Sejak 2012, pertemuan antara Atletico Madrid dan Real Madrid kerap digelar di puncak panggung berbagai ajang besar. 

Pada musim 2012-2013, Atletico mengalahkan Real di final Piala Raja alias Copa del Rey. Pada 2013-2014, Los Blancos—julukan Real—mengalahkan Atletico di partai puncak Liga Champions. 

Pertarungan keduanya di puncak turnamen sepak bola tak berhenti di situ. Pada musim 2014-2015, giliran Atletico yang menghajar Real untuk merebut Piala Super Spanyol.

Di musim yang sama Los Rojiblancos—julukan Atletico—bahkan melempar Real dari Copa del Rey dan membuat peluang mereka menjuarai Primera Division kandas. Sebagai balasannya, Real membuat Atletico out dari Liga Champions. 

Situasi itu tak mungkin terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Sejak 1999 hingga 2013, Atletico tak pernah menang melawan Real. Bahkan, karena kerap kalah itulah salah seorang suporter Los Blancos pernah membawa spanduk dengan tulisan bernada ejekan. Dicari: tim sekota yang layak untuk derby yang lebih baik. 

Sekarang Atletico lebih dari layak untuk meladeni derby Real. Suporter yang membawa spanduk tersebut barangkali menyesal telah salah “berdoa”. 

Karena itu, kurang tepat jika ada yang menganggap Liga Spanyol hanyalah “duopoli” Real dan Barcelona. Sebab, sejak kedatangan entrenador (pelatih) Diego Simeone pada 2011, Atletico menjelma menjadi raksasa baru Liga Spanyol. Siapa saja yang melawan mereka harus waspada. Termasuk Real yang Senin, 5 Oktober, dini hari WIB akan bertandang ke Vicente Calderon, kandang Atletico. 

Real meremehkan lawan

Namun, musim ini Atletico mengawali kompetisi dengan tidak mulus. Dari 6 pertandingan, mereka hanya memenangi 4 laga di antaranya. Dua laga melawan Villareal dan Barcelona harus berakhir dengan kekalahan. “10 laga pertama liga selalu kompleks,” kata Diego Simeone seperti dikutip AS.

Meskipun begitu, bukan berarti Real akan dengan gampang menghabisi Atletico. El Debri Madrileno—sebutan untuk pertarungan mereka—tak bisa disamakan dengan pertandingan liga biasa. Tensi pertandingan membuat keduanya tak hanya mengejar kemenangan. Tapi menyelamatkan wajah dari rasa malu yang timbul gara-gara kekalahan. 

Bek Real Alvaro Arbeloa sudah mengirimkan perang psikologis. Dia bilang, “Ini adalah pertandingan terpenting musim ini untuk mereka.” Dengan kata lain, dia menganggap hanya inilah satu-satunya pertandingan yang ditunggu Atletico karena mereka tak mungkin bertarung untuk perebutan juara. 

Kapten Atletico, Gabi, meresponsnya enteng. “Arbeloa tidak banyak melihat pertandingan kami akhir-akhir ini. Mungkin pernyataannya benar, tapi itu dulu,” kata Gabi seperti dikutip ESPN. 

Masalahnya, Atletico belum berada pada performa terbaiknya. Para pemain anyar seperti Jackson Marinez, Luciano Vietto, dan Ferreira-Carrasco sedang berusaha padu dengan pemain lain. Satu-satunya pemain anyar yang langsung tune in hanya Filipe Luis, bintang lama setelah hanya semusim hijrah ke Chelsea.  

Sebaliknya, Real mulai menemukan permainan terbaiknya bersama entrenador anyar Rafael Benitez. Real kini menjadi tim paling produktif kedua di Spanyol dengan 14 gol setelah Celta Vigo. Selisihnya hanya satu gol.  

Dari partisipasi di semua ajang, Real berhasil mengumpulkan 6 kemenangan dan hanya 2 kali seri. Total gol yang mereka cetak mencapai 20 gol (rata-rata 2,5 gol per pertandingan). Pertahanan mereka juga lebih solid. Hanya kebobolan 1 gol. Paling sedikit dari semua jumlah kebobolan tim-tim La Liga.  

Karena itu, Real benar-benar diunggulkan di laga ini. Semua bursa taruhan mengunggulkan mereka. Bahkan, sangat tipis kemungkinan Atletico bisa menahan Real. 

Namun, seperti spanduk yang dipasang di tribun selatan Santiago Bernabeu—kandang Real—itu, Atletico terus berevolusi menjadi lawan sekota Real yang tangguh. Di tangan mereka poin-poin krusial Real gagal direbut. Mungkin benar kata orang. Hati-hati dengan doamu. 

Prakiraan pemain

Atletico Madrid (4-4-2) 

Oblak; Juanfran, Gimenez, Godin, Luis; Torres, Tiago, Gabi, Niguez; Torres, Griezmann.  

Pelatih: Diego Simeone 

Real Madrid (4-2-3-1) 

Navas; Carvajal, Ramos, Varane, Marceloa; Modric, Kroos; Isco, Kovacic, Ronaldo; Benzema.  

Pelatih: Rafael Benitez. 

—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!