Setelah hadang moge, Elanto unggah video dugaan suap polisi

Mawa Kresna

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Setelah hadang moge, Elanto unggah video dugaan suap polisi
"Apa yang saya lakukan lebih pada mengajak masyarakat yang berani mengunggah video untuk tidak takut bersuara karena adanya UU ITE, seperti yang terjadi di Ternate"

JAKARTA, Indonesia — Elanto “Joyo”  Wijoyono, warga Yogyakarta yang sempat membuat heboh karena menghadang rombongan motor gede di Yogyakarta, kembali menarik perhatian masyarakat dengan mengunggah tiga video yang mengindikasikan suap awak truk pada polisi.  

Video berjudul Ada Apa di Pos Polisi Jokteng Wetan #Jogja Ini? ini diunggah pada 3 Oktober, menunjukkan aktivitas mencurigakan antara awak truk dengan polisi yang berjaga di Pos Polisi Pojok Benteng Wetan, Jl. Parangtritis, Yogyakarta. 

Sebuah truk berhenti tidak jauh dari pos polisi, lalu awak truk turun dan berjalan ke pos polisi tersebut. 

“Dia masuk pos polisi selama beberapa detik saja dan kemudian jalan keluar kembali ke truk,” tulis Joyo dalam keterangan video.

Namun saat Joyo mencoba menanyakan apa yang dilakukan, awak truk hanya diam.

Dalam video lain juga tampak seorang awak truk turun dari truk dengan tangan menggenggam sesuatu lalu berjalan ke Pos Polisi. Joyo kemudian meminta awak truk tersebut membuka genggaman tangannya, namun menolak.

Tak selang beberapa lama, seorang petugas polisi keluar dari Pos lalu meminta Joyo tidak mengganggu awak truk. 

“Jangan mengganggu masyarakat ya, Anda jangan begitu mengganggu kinerja,” ujar petugas polisi.

Alasan mengunggah video

Tiga video tersebut pun menyebar di media sosial dan menjadi bahan pembicaraan. Joyo sendiri saat dikonfirmasi mengatakan jika video tersebut diunggah bukan bermaksud membongkar praktik korupsi oknum polisi.

“Apa yang saya lakukan lebih pada mengajak masyarakat yang berani mengunggah video untuk tidak takut bersuara karena adanya UU ITE, seperti yang terjadi di Ternate,” kata Joyo.

Joyo mengaku ingin memberikan contoh kepada warga, agar mereka juga berani untuk berperan dalam mengontrol aparat dan penguasa.

“Orang akan menganggap saya menyudutkan polantas, tapi bukan itu poinnya. Kebetulan saja itu. Nanti akan diperluas ruang publik lainnya seperti bupati atau wali kota, bisa siapa saja jika terkait kepentingan publik yang terindikasi korupsi. Ini contoh untuk masyarkat, salah satu cara yang bisa saya lakukan seperti ini,” katanya.

Polresta Kota Yogya selidiki

Menanggapi video yang diunggah Joyo, Kapolresta Kota Yogyakarta Kombes Prihartono Eling Lelakon berjanji akan menyelidiki dugaan suap tersebut. Dia mengaku sudah menonton video tersebut dan melihat ada indikasi mengarah pada upaya suap.

“Saya sudah lihat videonya, memang tidak jelas apa yang dilakukan, ini bisa jadi baru indikasi,” katanya, Senin, 5 Oktober. 

Dia pun akan menyelidiki anggotanya yang terekam dalam vidoe tersebut. 

“Betul itu anggota kami yang ada di video, anggota Satlantas. Kami akan selidiki dulu. Kita tidak akan memanggil yang meng-upload, kita di internal dulu,” ujarnya. — Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!