Satu tahun setelah janji kampanye Jokowi

Uni Lubis

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Satu tahun setelah janji kampanye Jokowi
Pemerintahan Jokowi-JK langsung dikepung masalah berat setelah memerintah. Apa saja janji kampanye, dan mana yang sudah dipenuhi, dalam setahun pertama? Apa curcol SBY?

“Seratus hari pertama memang penting. Tetapi, mungkin saja seribu hari pertama yang bakal membuat perubahan.”  

Ucapan ini milik Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Dia kurang sepakat jika penilaian kinerjanya dilakukan pada 100 hari pertama. Padahal, pencapaian Obama dalam 100 hari periode kerjanya yang pertama tergolong bagus.

Obama menggolkan paket stimulus ekonomi senilai 787 dolar AS, menandatangani program ekspansi asuransi kesehatan anak yang memberikan manfaat bagi tambahan empat juta keluarga pekerja, meneken undang-undang yang memberikan kesetaraan upah bagi perempuan, dan beberapa UU lainnya yang dianggap signifikan dampaknya, termasuk perintahnya menutup perkara Guatanamo, tempat pemerintah AS memenjarakan orang-orang yang dianggap berbahaya bagi keamanan negara. 

Tak heran jika angka persetujuan rakyat AS terhadap Obama di akhir 100 hari pertama cukup tinggi, yakni 65%. Ini angka Gallup.

Hampir semua presiden AS memulai program 100 hari pertama dengan menggarap agenda ekonomi. Jika Anda ingin tahu soal apa yang jadi perhatian pertama Presiden Obama, silakan baca di sini: American Recovery and Reinvestment Act of 2009.

Bagaimana dengan Joko “Jokowi” Widodo? Saat menjawab pertanyaan pada masa kampanye tahun lalu di program Tanya Kandidat yang ditayangkan stasiun televisi MetroTV, Jokowi menjawab yang akan digarap dalam 100 hari pertama adalah peraturan presiden soal percepatan izin usaha. 

“Yang kedua adalah peraturan presiden soal anti-korupsi,” demikian kata Jokowi pada acara yang digelar pada 3 Juni 2014. 

Jokowi yakin bahwa dia bisa menerbitkan peraturan presiden itu dalam waktu kurang dari 100 hari. “Kalau proyek besar, pasti tidak bisa dalam 100 hari. Kalau proyek kecil, nanti enggak dianggap,” ujar Jokowi.

Bagi Jokowi, penerbitan produk hukum peraturan presiden untuk percepatan usaha penting. Tujuannya menarik investasi. Jika investasi masuk, ada kesempatan kerja baru. 

Jokowi menegaskan kemudahan dan percepatan izin usaha berlaku untuk semua level, termasuk untuk usaha kecil dan menengah. Agenda pertama 100 hari Jokowi jelas bertujuan menggenjot pertumbuhan ekonomi. Saat kampanye pemilihan presiden, Jokowi menargetkan pertumbuhan ekonomi di angka 7%. 

Pelambatan ekonomi yang terjadi karena situasi global dan menurunnya kepercayaan publik di dalam negeri, membuat prediksi pertumbuhan ekonomi akhir tahun ini sekitar 4,7 – 5%.  Harga pangan naik.

Jokowi tak punya waktu 1.000 hari untuk membuktikan janji kampanyenya. Bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Kabinet Kerja-nya, dia harus berkejaran dengan ancaman gelombang krisis ekonomi.  Kalau tidak cepat merespon, misalnya, berimbas ke membengkaknya angka pengangguran. Krisis ekonomi bisa menyeret ke krisis politik.

Kemarin, Kamis, 15 Oktober 2015, pemerintah Jokowi meluncurkan paket ekonomi yang keempat untuk mencegah merosotnya ekonomi. Tema besarnya mencegah pengangguran, menyalurkan kredit usaha rakyat dan mengucurkan pembiayaan ekspor. Paket keempat menegaskan apa yang sebelumnya disampaikan dalam paket kesatu, kedua, dan ketiga.

Pemerintahan Jokowi juga berkejaran dengan asap kebakaran hutan yang memakan korban jiwa dan pada akhirnya memaksa Jokowi menerima bantuan pesawat dari sejumlah negara untuk memadamkan api di lahan gambut.

Belum lagi soal kecelakaan tragis yang melibatkan pesawat AirAsia akhir 2014 lalu dan pesawat Hercules yang menewaskan 96 penumpang.

Serangan publik atas kinerja menterinya membuat Jokowi harus melakukan kocok ulang (reshuffle) kabinet ketika pemerintahannya baru memasuki usia sembilan bulan.

Saya pernah menulis, bagaimana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjalani 100 hari pertama yang langsung harus berhadapan dengan bencana alam dengan korban terbesar dalam 50 tahun terakhir. Tidak mudah.  

“Pemerintahan ini gagal total. Apa yang dijanjikan dalam kampanye tidak bisa dibuktikan,” demikian SBY mengutip kritik sebagian orang yang dia terima. Kisahnya bisa dibaca dalam tulisan Dari SBY Untuk 100 Hari Presiden Jokowi.

SBY membangun kabinetnya dengan mengajak serta menteri dari parpol. Jokowi melakukan hal yang sama. Bedanya, SBY memiliki partai dan bahkan menjadi pendirinya, dan koalisinya mendominasi parlemen. Jokowi  bukan pimpinan parpol dan koalisi yang mengusungnya kalah jumlah kursi di parlemen.  

Setahun ini, Jokowi juga disibukkan dengan mengonsolidasikan “mitra” di parlemen, termasuk dengan pihak yang berseberangan dalam pemilihan presiden 2014.  

Situasi yang dihadapi memang berat. Popularitas Jokowi turun setahun setelah memerintah. Popularitas biasanya didasarkan pada pemenuhan janji kampanye dan sikap dalam sejumlah keputusan yang terkait dengan kepentingan publik yang besar. 

Catatan, ini janji-janji Presiden Jokowi saat kampanye. Mungkin bisa jadi acuan pengingat.

1. Janji Jokowi-JK besarkan Pertamina kalahkan Petronas dalam 5 tahun
2. Jokowi janji bangun 50 ribu Puskesmas
3. Swasembada pangan
4. Membuat Bank Tani untuk kurangi impor pangan
5. Akan tetap blusukan bila jadi presiden
6. Benahi kawasan Masjid Agung Banten
7. Cetak 10 juta lapangan kerja
8. Buka 3 juta lahan pertanian
9. Jokowi janji batasi bank asing
10. Bangun tol laut dari Aceh hingga Papua
11. Beri berapapun anggaran pendidikan
12. Kurangi impor pestisida dan bibit pertanian
13. Hapus Ujian Nasional
14. Membangun e-government, e-budgeting, e-procurement, e-catalog, e-audit kurang dari 2 minggu
15. Terbitkan Perpres Pemberantasan Korupsi
16. Pertumbuhan ekonomi 8 persen
17. Meningkatkan pembangunan infrastruktur seperti, pelabuhan, bandara di wilayah Indonesia bagian timur
18. Dana Rp 1,4 miliar per desa setiap tahun
19. Kepemilikan tanah pertanian untuk 4,5 juta kepala keluarga dan perbaikan irigasi di 3 juta hektar sawah
20. Membangun 100 sentra perikanan yang dilengkapi lemari berpendingin
21. Membentuk bank khusus nelayan
22. Menggunakan pesawat tanpa awak untuk meng-cover wilayah lndonesia
23. Meningkatkan pemberian beasiswa
24. Mengalihkan penggunaan BBM ke gas dalam waktu 3 tahun
25. Menyulap KJS-KJP jadi Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP)
26. Tidak bagi-bagi kursi menteri ke partai pendukungnya
27. Janji tak berada di bawah bayang Megawati
28. Membenahi Jakarta (macet, banjir, dan segala problematika lainnya)
29. Mendukung kemerdekaan dan mendirikan KBRI di Palestina
30. Tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional
31. Mudah ditemui oleh warga Papua
32. Menurunkan harga sembako, meningkatkan kualitas dan kuantitas program raskin
33. Memperhatikan permasalahan outsourcing
34. Menghapus subsidi BBM
35. Meningkatkan profesionalisme, menaikkan gaji dan kesejahteraan PNS, TNI, dan Polri
36. Meningkatkan anggaran penanggulangan kemiskinan termasuk memberi subsidi Rp 1 juta per bulan untuk keluarga pra sejahtera sepanjang pertumbuhan ekonomi di atas 7%
37. Perbaikan 5.000 pasar tradisional

38. Membantu meningkatkan mutu pendidikan pesantren guna meningkatkan kualitas pendidikan nasional dan meningkatkan kesejahteraan guru-guru pesantren sebagai bagian komponen pendidik bangsa

39. Akan berbicara terkait kasus BLBI
40. Memperkuat KPK (meningkatkan anggarannya 10x lipat, menambah jumlah penyidik, regulasi)
41. Menghentikan impor daging
42. Menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan di sektor pertanian, perikanan, dan manufaktur
43. Pembangunan infrastruktur seperti jalan, listrik, irigasi, dan pelabuhan
44. Meningkatkan 3 kali lipat anggaran pertahanan
45. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembenahan tenaga pengajar yang punya kemampuan merata diseluruh nusantara
46. Memberikan gaji besar bagi para ahli asal Indonesia
47. Menaikkan gaji guru
48. Sekolah gratis
49. Menangani kabut asap di Riau 
50. Membeli kembali Indosat
51. Membangun industri maritim
52. Menyederhanakan regulasi perikanan

53. Mempermudah nelayan mendapatkan solar sebagai bahan bakar kapal dengan mendirikan SPBU khusus
54. Membuktikan janji-janji dalam visi-misi
55. Menyejahterakan kehidupan petani
56. Mengelola persediaan pupuk dan menjaga harga tetap murah 
57. Membangun banyak bendungan dan irigasi
58. Menyusun kabinet yang ramping dan diisi oleh professional 
59. Menyelesaikan pelanggaran-pelanggaran HAM di masa lalu
60. Menjadikan perangkat desa jadi PNS secara bertahap
61. Meningkatkan industri kreatif sebagai salah satu kunci kesejahteraan masyarakat
62. Cuma satu-dua jam saja di kantor, selebihnya bertemu rakyat
63. Janjikan Internet cepat

Banyak. Dan jika tidak diperhatikan, bukan tidak mungkin popularitasnya akan makin turun. Jokowi dan JK punya waktu empat tahun untuk memenuhi janji-janji ini. —Rappler.com

BACA JUGA:

Uni Lubis adalah seorang jurnalis senior dan Eisenhower fellow. Dapat disapa di @UniLubis

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!