Akibat kebakaran, 50 pendaki masih terjebak di puncak Gunung Lawu

Ari Susanto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Akibat kebakaran, 50 pendaki masih terjebak di puncak Gunung Lawu
Kebakaran di Gunung Lawu diduga berasal dari sisa api unggun yang tidak dimatikan oleh pendaki

KARANGANYAR, Indonesia – Sebanyak 50 orang pendaki dilaporkan masih terjebak di jalur pendakian Cemoro Sewu Gunung Lawu hingga Senin sore, 19 Oktober. 

Tim evakuasi masih bergerak menyisir jalur pendakian untuk mengevakuasi mereka.

“Saya bertugas mendata sejak Sabtu di Pos Cemoro Kandang. Jumlah yang pendaki yang lapor ada 50 orang, mereka semua belum turun,” kata Suryanti, seorang relawan senior search-and-rescue (SAR) Anak Gunung Lawu kepada Rappler, Senin.

“Yang terakhir, ada 17 orang yang naik pada Minggu subuh,” ujarnya.

Sebelumnya dilaporkan bahwa 7 orang pendaki ditemukan tewas, sedangkan dua orang lainnya dalam kondisi kritis dan berhasil dievakuasi. Mereka terjebak kobaran api yang membakar hutan di jalur pendakian pos 3 dan 4 Cemoro Sewu dan diduga naik dari jalur yang berbeda sehingga tidak tahu terjadi kebakaran hutan.

Gunung Lawu memiliki dua jalur pendakian utama, yaitu Cemoro Kandang (Karanganyar) dan Cemoro Sewu (Magetan). Selain itu juga terdapat jalur alternatif, Candi Cetho. Gunung Lawu terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kebakaran terjadi di beberapa titik hutan di jalur Cemoro Sewu pada Sabtu siang, 17 Oktober, yang diduga kuat berasal dari sisa api unggun yang tidak dimatikan oleh pendaki sehingga petugas SAR, Perhutani, dan kepolisian menutup jalur pendakian tersebut.

“Kebiasaan di sini, pendaki suka menempuh kedua jalur dalam satu pendakian, naik dari Cemoro Kandang, lalu turun ke Cemoro Semu, atau sebaliknya,” kata Suryanti.

Jalur pendakian yang terbakar merupakan salah satu trek yang sempit, diapit oleh tebing dan jurang, sehingga tidak cukup ruang bagi para pendaki untuk menyelamatkan diri ketika dikepung api yang berkobar cepat.

“Memang tidak ada tempat berlindung di sana, kecuali mencari ceruk tebing batu,” kata Suryanti yang sudah menjelajah semua gunung di Jawa ini.

Seorang pendaki yang berhasil turun dari Pos Cemoro Kandang, Arif Rizky (18 tahun) dari Purwodadi, menuturkan bahwa ia hendak turun ke Cemoro Sewu pada Senin dini hari tetapi urung karena ketakutan melihat api yang berkobar dari kejauhan. 

Ia juga menyaksikan banyak orang yang tertahan di puncak dan belum berani memutuskan turun.

“Apinya besar sekali, saya menduga tidak bisa dilewati, saya berubah arah,” kata Arif.

Sementara itu, korban luka bakar yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Solo Dr Moewardi, Novi Dwi Istyawati (14), kondisinya mulai membaik meskipun masih dalam perawatan intensif.

“Pasien mulai stabil setelah semalam menjalani operasi bedah sentral,” ujar staf humas RS Dr Moewardi, Elisa.

Korban mengalami luka di bagian wajah, dada, lengan dan kaki, atau sekitar 40% dari tubuhnya. Saat ini, ia sudah dipindahkan ke bangsal untuk menunggu operasi lanjutan.

Gunung Lawu merupakan salah satu tujuan populer pendakian. Pada bulan Sura penanggalan Jawa, seperti saat ini, gunung ini ramai didatangi para pelaku spiritual untuk bertapa atau berziarah di puncak.

Lawu memiliki tiga puncak, Hargodumiling, Hargodalem, dan Hargodumilah, yang dipercaya sebagai tempat bertapa dan moksa Raja Brawijaya menjelang keruntuhan Majapahit. Di sekitar gunung ini ditemukan banyak candi Hindu, seperti Candi Sukuh, Cetho, dan Kethek. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!