Duka satu keluarga korban kebakaran Gunung Lawu

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Duka satu keluarga korban kebakaran Gunung Lawu
Keluarga ini kehilangan bapak, anak, dan keponakan. Mereka diduga terbakar hangus di Gunung Lawu

MAGETAN, Indonesia — Suasana duka terlihat di rumah Sumarwan di Ngawi, Jawa Timur. Istri Sumarwan, Sumiyatun, berulang kali pingsan dan histeris karena tak kuasa menahan sedih.

Sumarwan adalah pendaki yang tewas akibat kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu, jalur pendakian Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. 

Sumiyatun kehilangan tiga anggota keluarganya dalam kejadian tragis itu. Selain Sumarwan, Nanang Setya Utama (anak), dan Rita Septi Hurika (keponakan) juga meninggal dunia. 

Nanang meninggal meski sempat mendapat perawatan di RSUD dr Sayidiman Magetan.

Bahkan, anak perempuannya, Novi Dwi Istiwati, kini dalam kondisi kritis akibat luka bakar yang mencapai lebih dari 50 persen. 

Novi saat ini dirujuk ke RSUD dr Moewardi Solo, Jawa Tengah, untuk mendapatkan perawatan yang lebih lengkap.

Eko Nurhadi, keponakan Sumarwan lainnya, juga sedang kritis akibat luka bakar lebih dari 50 persen dan dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya.

Tetangga korban, Didik Hariyadi, mengatakan Sumarwan dikenal sebagai sosok yang baik. Ia sangat sayang kepada anak-anaknya hingga tak mampu menolak keinginan anaknya untuk naik Gunung Lawu.

Menurut Didik, saat pergi Sumarwan mengetahui tentang kondisi Gunung Lawu yang sedang terjadi kebakaran hutan.

“Anaknya yang perempuan yang memaksa naik. Awalnya, Pak Marwan tidak ingin ikut, bahkan istrinya juga melarang semua keluarganya naik Gunung Lawu,” kata Didik.

Namun, keinginan anaknya begitu kuat sehingga mereka tetap berangkat pada Sabtu, 17 Oktober 2015. Rombongan itu terdiri dari Sumarwan, Nanang, Novi, dan Rita. Pacar Rita, Awang Feri Frandika, juga termasuk dalam rombongan.

Alasan mendaki Gunung Lawu oleh rombongan keluarga tersebut adalah untuk melihat suasana Gunung lawu yang banyak dikunjungi pendaki saat bulan Muharam atau Suro.

Biasanya, saat bulan Suro, warga dari berbagai daerah di Indonesia mempunyai niat mendaki Gunung Lawu untuk melakukan ritual, semedi, ataupun sekadar ingin melihat dan merasakan sensasi menaklukkan puncak gunung.

Rombongan ini akhirnya berangkat mendaki Gunung Lawu dari jalur Jogorogo Ngawi. Setelah mencapai puncak pada malam Minggu lalu, rombongan ini turun melalui jalur pendakian Cemoro Sewu Magetan.

Tanpa diduga, saat perjalanan turun dari puncak Lawu, tepatnya di lokasi antara pos 3 dan 4, rombongan satu keluarga itu diduga terjebak api. Bahkan api yang membesar ada yang meletik ke tas ataupun baju hingga membakar tubuh mereka.

Hingga Senin sore, 19 Oktober, pihak keluarga masih menunggu pemulangan jenazah oleh tim DVI Polres Magetan. Sejumlah persiapan sudah dilakukan untuk menyambut pemulangan jenazah bapak dan anak tersebut.

“Keluarga ingin agar jenazah korban segera dipulangkan untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum desa,” ungkap kerabat korban, Hetik Mardianti.

Seluruh keluarga merasa terpukul atas kejadian tersebut. Keluarga besar tidak menyangka bahwa Sumarwan, anak, dan keponakannya, meninggal dengan kondisi hangus terbakar hidup-hidup.

“Berdasarkan infomasi dari sejumlah pendaki yang berhasil selamat, rombongan satu keluarga tersebut sempat diperingatkan sesama pendaki untuk tidak turun melalui jalur Cemoro Sewu karena ada kebakaran. Namun, korban nekat,” kata Kepala Pelaksana BPBD Magetan Agung Lewis.

Koordinator Basarnas Pos SAR Trenggalek, Supriono, di posko induk Operasi SAR musibah pendaki Gunung Lawu, Cemoro Sewu, Magetan, mengatakan, tim SAR mendapat laporan bahwa Minggu siang terdapat sembilan pendaki menjadi korban kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu, tepatnya di antara pos 3 dan 4 jalur pendakian Cemoro Sewu. 

Dari jumlah tersebut, 7 korban diketahui tewas dan 2 lainnya kritis. Petugas juga telah berhasil mengidentifikasi 6 dari tujuh korban tewas.

Selain mengevakuasi korban, tim SAR gabungan juga berhasil menyelamatkan puluhan pendaki yang terjebak kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu, jalur pendakian Cemoro Sewu.

“Mereka ditemukan selamat karena tidak menerobos area kebakaran hutan. Para pendaki lalu dibimbing turun melalui jalur pendakian Cemoro Kandang, wilayah Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, untuk keselamatan. Sebab, jika lewat Cemoro Sewu sangat berbahaya,” kata Supriono. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!