Korban luka kebakaran Gunung Lawu belum tahu keluarganya meninggal

Ari Susanto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Korban luka kebakaran Gunung Lawu belum tahu keluarganya meninggal

AFP

Korban alami luka bakar di sekitar 40% bagian tubuhnya. Masih dirawat di ICU

SOLO, Indonesia – Korban selamat dari kebakaran hutan Gunung Lawu yang sedang dirawat intensif di RSUD Dr Moewardi, Novi Dwi Istyawati (14 tahun), belum mengetahui kabar bahwa keluarganya yang ikut mendaki telah meninggal dunia.

Rombongan Novi yang terdiri 5 orang – termasuk ayah, kakak, sepupu, dan pacar sepupunya – terjebak dalam kobaran api di jalur pendakian Cemoro Sewu dan ditemukan oleh tim search and rescue (SAR) gabungan, Minggu siang, 18 Oktober.

Tiga orang meninggal dunia, dan dua lainnya, Novi dan sang kakak, Nanang Setya Utama, ditemukan dalam kondisi kritis akibat luka bakar dan segera dilarikan ke RSUD Magetan. Novi kemudian dirujuk ke RSUD Dr Moewardi, sedangkan sang kakak akhirnya meninggal.

Pihak rumah sakit masih mengisolasi Novi di ruang Intensive Care Unit (ICU) untuk mencegah infeksi luka bakar sekaligus menghindari kontak dengan semua orang, termasuk kerabat, keluarga, dan media.

“Sejak datang ke sini, kondisi pasien gelisah sekali. Dugaan kami pasien belum tahu kabar tentang keluarganya,” kata Kepala Humas RSUD Moewardi, dr. Elysa, kepada Rappler, Selasa, 20 Oktober.

“Kami sengaja tidak berkomunikasi dengannya dan mengisolasi di ICU agar kondisi mentalnya pulih dulu. Keluarganya pun tidak kita izinkan bertemu,” ujar Elysa.

Novi dilarikan ke RSUD Moewardi pada Minggu pukul 11:30 malam. Saat datang, badannya sudah rapat terbalut perban, kecuali kedua matanya.

Ia mengalami luka bakar sekitar 40 persen dari permukaan tubuhnya di bagian wajah, leher, dada, punggung, lengan, dan kaki. Novi pun langsung ditangani oleh dokter bedah plastik dan dokter anestesi di ruang bedah sentral. Luka bakarnya tergolong grade 2 (dari 4), atau dengan tingkat keparahan medium.

Selain luka bakar, dokter juga melakukan pengawasan inhalasi, untuk mengetahui apakah saluran pernapasan dan paru-parunya terpapar asap pekat akibat kebakaran.

Sementara itu, tim SAR gabungan, hingga Selasa malam telah berhasil mengevakuasi beberapa kelompok pendaki yang berada di jalur Cemoro Sewu, dan mengarahkan mereka untuk turun melalui jalur lainnya.

“Satu kelompok sudah berada di puncak, rencananya turun besok lewat Candi Cetho. Beberapa lainnya, berada di Hargodalem dan akan turun lewat Cemoro Kandang,” ujar Suryanti, koordinator relawan SAR Anak Gunung Lawu yang ikut mengevakuasi, kepada Rappler.

“Kawan-kawan masih terus menyusuri jalur Cemoro Sewu. Selain mensterilkan jalur, juga untuk mencari apakah ada korban lain,” katanya.

Sebelumnya dilaporkan lebih dari 50 pendaki masih terjebak di antara puncak dan jalur pendakian Cemoro Sewu. Ada sekitar 17 Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang belum diambil di Pos Cemoro Kandang. Setiap rombongan pendaki meninggalkan satu KTP penanggung jawab kelompok. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!