US basketball

Dituduh dalang kerusuhan final Piala Presiden, Sekretaris Jenderal JakMania minta maaf

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Dituduh dalang kerusuhan final Piala Presiden, Sekretaris Jenderal JakMania minta maaf

GATTA DEWABRATA

Perseteruan pendukung Persija Jakarta dan Persib Bandung tidak dapat diselesaikan dalam satu malam, tulis Sekretaris Jenderal JakMania dalam suratnya

JAKARTA, Indonesia — Sekretaris Jenderal JakMania, Febrianto (37 tahun), menulis surat pernyataan berisi permohonan maaf terkait tuduhan penghasutan melalui Twitter terhadap penyelenggaraan final Piala Presiden 2015 antara Persib melawan Sriwijaya FC yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, 18 Oktober.

“Surat Febrianto itu mengatasnamakan pribadi dan sebagai Sekretaris Jenderal The Jakmania meminta maaf secara terbuka kepada publik,” kata pengacara Febrianto, Muhammad Halim, di Jakarta, Rabu, 21 Oktober.

Sebelumnya, Febrianto ditahan oleh Polisi atas dugaan menghasut kericuhan mengingat Persib bermain di Jakarta, kandang Persija Jakarta, rival utama Persib.

Menurut Halim, Febrianto tidak bermaksud memprovokasi pendukung Persija untuk membuat kerusuhan. Ia juga mengatakan bahwa surat pernyataan Febrianto ditujukan kepada keluarganya, Kepala Polda Metro Jaya, dan Gubernur DKI Jakarta atas ketidaknyamanan yang dibuat melalui media sosial Twitter.

Halim mengatakan bahwa kliennya tidak menyangka kicauan melalui Twitter mendapatkan reaksi beragam dari JakMania lainnya, sehingga menimbulkan kerusuhan di sekitar GBK pada hari H. 

Alasan inilah yang kemudian dinyatakan Polda Metro Jaya sebagai “dalang di balik kerusuhan” itu. 

Namun, dalam surat itu, Febrianto mengakui beberapa komentar pada Twitternya menimbulkan pesan penghasutan terhadap pendukung Persija.

“Hal ini merupakan kekhilafan saya karena tidak menyadari posisi saya sebagai Sekretaris Jenderal The JakMania dan sensitif isu yang saya tweet-kan,” kata Febrianto dalam surat pernyataannya.

Mantan jurnalis portal berita itu membantah mengendalikan dan merancang insiden pelemparan yang dilakukan oknum JakMania terhadap kendaraan asal Bandung.

Ia mengatakan bahwa baginya kota Bandung adalah rumah kedua karena sempat tinggal di Kota Kembang itu selama 10 tahun.

“Banyak kawan saya adalah pendukung Persib. Saya tidak mungkin, dan tidak ada dalam hati saya, untuk mengobarkan kebencian kepada Bandung atau pun Persib,” tulis Febrianto.

Ia juga menuliskan persoalan Viking dan JakMania merupakan persoalan perseteruan yang berakar kuat dan sangat dalam yang tidak dapat diselesaikan dalam satu malam.

Ke depannya, ia berjanji akan berusaha membina JakMania sebagai suporter tim sepak bola yang baik dan tertib dan menjadikan sepak bola sebagai alat pemersatu, bukan memecah belah.

“Lebih khusus, saya juga akan dengan sekuat tenaga dan pikiran untuk mengadakan upaya-upaya rekonsiliasi antara The JakMania dengan Bobotoh untuk menghilangkan segala perseteruan yang ada, agar kami sebagai basis suporter terbesar di Indonesia dapat menciptakan iklim persepakbolaan yang kondusif,” tuturnya. —Dengan laporan dari Antara/Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!