SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) akan mengurangi besaran subsidi listrik pada 2016 mendatang, dari Rp 66,15 triliun menjadi Rp 39,39 triliun.
Kebijakan penghematan subsidi diambil agar tersedia anggaran yang lebih besar untuk mempercepat pertumbuhan radio elektrifikasi Indonesia.
Hal ini diungkapkan oleh Kasubdit Pelayanan dan Bimbingan Usaha Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Widianto.
“Dari penghematan yang 28 triliun itu kita harapkan bisa untuk mengakselerasi rasio elektrifikasi,” kata Djoko di Jakarta, Kamis, 22 Oktober.
Besaran subsidi yang ada nantinya akan difokuskan untuk masyarakat miskin dan rentan miskin. — Rappler.com
BACA JUGA:
- Mampukah PLN atasi ancaman krisis listrik?
- Tarif listrik nonsubsidi naik lagi
- Dewie Yasin Limpo jadi tersangka korupsi pembangkit listrik di Papua
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.