Surabaya United vs PS TNI: Duel tim beda kasta dengan materi berimbang

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Surabaya United vs PS TNI: Duel tim beda kasta dengan materi berimbang

ANTARA FOTO

Kedua tim akan bertemu dalam pertandingan lanjutan Piala Jenderal Sudirman. Siapa yang akan unggul?

JAKARTA, Indonesia — Surabaya United dan PS TNI yang akan bertemu dalam pertandingan pembuka babak kualifikasi Grup C Piala Jenderal Sudirman pada Minggu, 15 November, sejatinya adalah tim berbeda kasta. Bila Surabaya United adalah tim profesional, PS TNI datang sebagai tim amatir. Meski demikian, materi kedua tim relatif berimbang. 

Di Surabaya United, ada beberapa nama terkenal yang sudah bergabung sejak lama. Sebut saja Putu Gede, Fatchu Rochman, M Sahrul Kurniawan, Zulfiandi, Ilham Udin Armaiyn, dan Evan Dimas. 

Mereka adalah alumni tim nasional U-19, dan sudah berpengalaman tim nasional U-23. Jam terbang dan kualitas mereka tak perlu dipertanyakan.

Sementara itu skuat PS TNI banyak dihuni pemain PSMS Medan, termasuk pemain yang saat ini sudah menjadi anggota TNI. Mereka adalah Manahati Lestusen, Ravi Murdianto, Wawan Febrianto, Abduh Lestaluhu dan Ahmad Nufiandani.

Lalu siapa yang akan ungul dalam pertandingan yang akan digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur ini? 

Pelatih Surabaya United, Ibnu Grahan, menyatakan kesiapan anak asuhnya untuk meraih kemenangan. 

“Target kami kemenangan di laga perdana. Di laga besok kami akan mendominasi pertandingan,” kata Ibnu saat dihubungi, Sabtu.

Menurut Ibnu, pihaknya mewaspadai kecepatan pemain PS TNI yang sudah teruji di tim nasional U-23 yaitu Nufiandani dan Wawan Febrianto. Selain cepat, PS TNI juga memiliki pemain bertipikal keras. Hal ini sudah terbukti dengan laga di Piala Kemerdekaan lalu, saat banyak pemain PSMS yang kini berkostum PS TNI.

“Mereka sangat ngotot. Kerja keras dan berani main keras, ini tantangan anak-anak,” ucapnya.

Untuk meredam PS TNI, Ibnu menginstruksikan para pemainnya agar bisa mengatur tempo. Dengan begitu, timnya mampu meredam kecepatan lawan dan mengatur tempo untuk menghindari permainan keras.

PS TNI, tim amatir kelas profesional

Pelatih PS TNI Suharto AD dulunya adalah pelatih PSMS. 75 persen materi PS TNI juga merupakan pemain PSMS. Karena itu, tim ini layak disebut tim penjelmaan PSMS.

Meski berstatus amatir, an disebut pelatih-pelatih lain sebagai tim yang belum layak untuk bersaing di turnamen Piala Jenderal Sudirman, kualitas PS TNI sesungguhnya tak bisa dipandang sebelah mata. 

Lini tengah PS TNI memiliki mobilitas tinggi dengan pengawalan sosok Manahati Lestussen yang bisa dipasang sebagai gelandang jangkar. 

Mereka siap membuktikan kekuatannya.

“Kami tak mau banyak omong, tak mau bilang ini itu. Nanti dibuktikan saja di lapangan,” ujar Suharto.

Status underdog menurut Suharto justru akan membuat PS TNI bisa tampil lepas dan tanpa beban.

“Kami memang baru dikenal, dibilang tim amatir, dibilang bukan satu level. Tapi itu justru membuat kami makin tenang dan hilang beban melawan tim-tim yang punya nama besar di grup ini,” katanya. — Rappler.com

BACA JUGA:  

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!