SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia (UPDATED) — Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) 2015 secara resmi telah dibuka oleh Wakil Presiden RI sekaligus mantan Ketua HMI Makassar 1965-1966 Jusuf Kalla pada Minggu, 22 November.
Kongres akhirnya resmi dimulai setelah sebelumnya terdapat protes dan kritik dari masyarakat terkait penyelenggaraan acara yang akan berlangsung pada 22 hingga 26 November ini.
Berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang Kongres HMI ke-29 di Pekanbaru, Riau.
1. Terjadi kerusuhan
Pengurus Besar HMI meminta maaf kepada pemerintah dan masyarakat Riau atas kerusuhan dan keresahan yang dibuat oknum anggotanya.
“Saya sebagai Ketua Umum PB HMI memohon maaf sebesar-besarnya kepada warga dan pemerintah Riau, masyarakat Indonesia, dan umat Islam sekalian akan rentetan kasus yang terjadi di Kongres Pekanbaru,” kata Ketua PB HMI Muhammad Arief Mursyid, Selasa, 24 November.
Sebelumnya, diketahui kongres HMI tahun ini mengalami rentetan masalah.
Pada Senin, 23 November, Tim gabungan Kepolisian Daerah Riau dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengamankan 8 oknum anggota HMI yang membawa senjata tajam seperti badik, belati, parang, dan anak penah.
Semuanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam 10 tahun penjara. Kedelapan oknum ini diduga akan melakukan penyerangan ke panitia kongres.
Kejadian di atas hanya rangkaian kerusuhan yang mewarnai kongres kali ini. Sebelumnya, satu malam acara pembukaan, anggota HMI asal Makassar memblokir jalan protokol Sudirman, Pekanbaru. Mereka mengaku kecewa karena panitia Kongres di Pekanbaru, Riau, tidak mengakomodasi mereka.
Massa yang berjumlah seratusan orang membakar kayu di tengah jalan dan menghancurkan sarana umum, termasuk gelanggang remaja yang juga dijadikan sebagai tempat pelaksanaan kongres.
2. Dana dari APBD
Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Usman mengemukakan bahwa alokasi dana sebesar Rp 3 miliar untuk penyelenggaraan Kongres HMI yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak wajar.
“Ini sangat gila dan tidak masuk akal,” kata Usman. Meskipun begitu, Kalla menyatakan bahwa jumlah tersebut merupakan hal yang biasa.
“Biasa, menurut saya itu hal yang biasa,” kata Kalla usai membuka Kongres HMI.
Penggunaan dana APBD untuk keperluan organisasi HMI sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial.
1. Sedih dan miris rasanya membaca berita Kongres HMI dapat kucuran dana 3 Milyard dari APBD Riau melebihi dana penanggulangan asap
— Agung Wisnuwardana (@MasAgungWisnu) November 22, 2015
Jadi krn ormas lain juga mendpt uang dari APBD, maka HMI juga boleh dpt. Alasan yg sungguh cerdas.
— Kokok Dirgantoro (@kokokdirgantoro) November 22, 2015
3. Membahas isu strategis
Kongres yang berlangsung selama lima hari ini akan merespon isu-isu strategis, antara lain terkait isu ekonomi kawasan, isu radikalisme dan terorisme, serta laju pertumbuhan teknologi yang semakin cepat.
Selain itu, kongres ini juga diharapkan akan berhasil memilih ketua umum yang berintegritas dan memperhatikan agenda-agenda penting lainnya. —Dengan laporan Antara/Rappler.com
BACA JUGA:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.