3 hal penting tentang Kongres HMI 2015

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

3 hal penting tentang Kongres HMI 2015

ANTARA FOTO

Jusuf Kalla menilai biaya kongres HMI sebesar Rp 3 miliar wajar. Delapan oknum membawa senjata tajam

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) — Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) 2015 secara resmi telah dibuka oleh Wakil Presiden RI sekaligus mantan Ketua HMI Makassar 1965-1966 Jusuf Kalla pada Minggu, 22 November.

Kongres akhirnya resmi dimulai setelah sebelumnya terdapat protes dan kritik dari masyarakat terkait penyelenggaraan acara yang akan berlangsung pada 22 hingga 26 November ini.

Berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang Kongres HMI ke-29 di Pekanbaru, Riau.

1. Terjadi kerusuhan

Pengurus Besar HMI meminta maaf kepada pemerintah dan masyarakat Riau atas kerusuhan dan keresahan yang dibuat oknum anggotanya.

“Saya sebagai Ketua Umum PB HMI memohon maaf sebesar-besarnya kepada warga dan pemerintah Riau, masyarakat Indonesia, dan umat Islam sekalian akan rentetan kasus yang terjadi di Kongres Pekanbaru,” kata Ketua PB HMI Muhammad Arief Mursyid, Selasa, 24 November.

Puluhan senjata tajam ditemukan petugas kepolisian dari sejumlah peserta kongres HMI di lokasi Musyawarah Nasional Himpunan Mahasiswa Islam (Munas HMI) XXIX di Pekanbaru, Riau, 23 November 2015. Foto oleh Rony Muharrman/Antara

Sebelumnya, diketahui kongres HMI tahun ini mengalami rentetan masalah.

Pada Senin, 23 November, Tim gabungan Kepolisian Daerah Riau dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengamankan 8 oknum anggota HMI yang membawa senjata tajam seperti badik, belati, parang, dan anak penah. 

Semuanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam 10 tahun penjara. Kedelapan oknum ini diduga akan melakukan penyerangan ke panitia kongres.

Kejadian di atas hanya rangkaian kerusuhan yang mewarnai kongres kali ini. Sebelumnya, satu malam acara pembukaan, anggota HMI asal Makassar memblokir jalan protokol Sudirman, Pekanbaru. Mereka mengaku kecewa karena panitia Kongres di Pekanbaru, Riau, tidak mengakomodasi mereka.

Massa yang berjumlah seratusan orang membakar kayu di tengah jalan dan menghancurkan sarana umum, termasuk gelanggang remaja yang juga dijadikan sebagai tempat pelaksanaan kongres.

2. Dana dari APBD

Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Usman mengemukakan bahwa alokasi dana sebesar Rp 3 miliar untuk penyelenggaraan Kongres HMI yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak wajar.

“Ini sangat gila dan tidak masuk akal,” kata Usman. Meskipun begitu, Kalla menyatakan bahwa jumlah tersebut merupakan hal yang biasa.

“Biasa, menurut saya itu hal yang biasa,” kata Kalla usai membuka Kongres HMI.

Penggunaan dana APBD untuk keperluan organisasi HMI sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial. 

3. Membahas isu strategis

Kongres yang berlangsung selama lima hari ini akan merespon isu-isu strategis, antara lain terkait isu ekonomi kawasan, isu radikalisme dan terorisme, serta laju pertumbuhan teknologi yang semakin cepat.

Selain itu, kongres ini juga diharapkan akan berhasil memilih ketua umum yang berintegritas dan memperhatikan agenda-agenda penting lainnya. —Dengan laporan Antara/Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!