Pelajaran hidup dari 3 kisah pengemudi Go-Jek

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pelajaran hidup dari 3 kisah pengemudi Go-Jek

emye

Calon doktor, bek legendaris Timnas, hingga seorang ibu yang baru saja terusir dari rumahnya memilih untuk menjadi pengemudi Go-Jek

JAKARTA, Indonesia — Seiring semakin luasnya pasar bisnis Go-Jek dan kian bertambahnya jumlah pengemudi mereka, berbagai kisah datang dari para pengemudi ojek mitra startup yang didirikan oleh Nadiem Makarim ini. 

Ada yang menginspirasi, namun ada pula yang memilukan. Semuanya memberikan kita pelajaran hidup yang berharga. Berikut beberapa di antaranya:  

1. Calon doktor jadi pengemudi Go-Jek demi istri

THOMAS SUTANA. Screengrab dari Facebook Go-Jek Indonesia

Namanya Thomas Sutana. Saat ini ia tengah menyelesaikan pendidikan S3 di bidang Teknologi Pendidikan.

Jika sedang tak sibuk berkutat dengan berbagai jurnal dan artikel ilmiah, mungkin kamu bisa menemukannya di jalanan, sedang mengantar penumpang menuju tempat kerja atau kuliah sebagai seorang pengemudi Go-Jek. Ya, pengemudi Go-Jek.

Peralihan karirnya bermula saat Thomas mengetahui istrinya ternyata mengidap kanker rahim stadium 3C. Ia yang saat itu bekerja sebagai guru Bahasa Inggris di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) terkemuka di ibu kota, akhirnya memilih untuk beralih profesi.

Thomas sadar dirinya memerlukan lebih banyak waktu untuk mendampingi istrinya selama berada dalam masa pengobatan dan membutuhkan pekerjaan baru yang memberinya fleksibilitas mengatur waktu. Menjadi pengemudi mitra Go-Jek pun menjadi pilihannya.

Di sela menjadi pengemudi Go-Jek dan mendampingi sang istri, Thomas tak meninggalkan kecintaannya terhadap dunia pendidikan. Ia tetap kuliah.

Thomas memiliki pandangan positif atas semua yang dialaminya ini. “Permasalahan dalam kehidupan akan mendewasakan kehidupan manusia,” katanya.

Baca kisah lengkapnya di sini.

2. Dari ‘penggocek’, jadi sopir Go-Jek

DEMI KELUARGA. Anang Ma'ruf, bek kanan legendaris timnas sepakbola Indonesia, kini sedang menjalani proses untuk menjadi pengemudi Go-Jek. Foto dari Twitter @Penyegaran_TL

Duet bek sayap Timnas Indonesia di era 90-an selalu identik dengan duo Persebaya: Aji Santoso di kiri dan Anang Ma’ruf di kanan. Sementara Aji bisa meniti karir di jalur kepelatihan, tidak demikian dengan Anang.

Selepas dunia sepakbola, Anang memang tidak seberuntung rekan-rekannya. Dia sebenarnya sempat ingin menekuni usaha di Bali, namun bisnisnya bangkrut. Semua tabungan saat masa jayanya sebagai penggocek bola ludes.

Begitu juga karir kepelatihannya. Anang sebenarnya masih memiliki hasrat di dunia yang membesarkan namanya itu. Dia bahkan sempat menjadi asisten pelatih di Persekama Kabupaten Madiun. Namun setelah Liga Nusantara berhenti, karirnya ikut mandek.

Di sisi lain, Anang ingin memperoleh penghasilan tambahan demi menyejahterakan keluarganya. Ia pun ikut mendaftar sebagai pengemudi Go-Jek di Surabaya.

Anang melamar pada Agustus, lalu. Saat datang, hampir tak ada yang tahu bahwa dia adalah salah satu pesepakbola legendaris. Namun, salah seorang pegawai mengetahuinya. Dia lantas meminta untuk foto bersama.

Sejak saat itu, kabar bahwa Anang banting setir menjadi supir Go-Jek ramai. Belakangan, ia diberitakan telah resmi diterima sebagai pengemudi ojek mitra Go-Jek.

Tidak banyak yang mengira dia memilih profesi tersebut. Namun demi keluarganya, Anang tak ragu dengan pilihan ini. Simak wawancara Rappler dengan Anang di sini

3. Terusir dari rumahnya, perempuan ini jadi pengemudi Go-Jek bersama anak

Aksi kemanusiaan untuk Bunda Wiwin Susilawati 081296274760Assalammualaikum Wr Wb, salam sejahtera unt kita semuaBunda…

Posted by Muhammad Abdee on Monday, November 23, 2015

Yang terbaru, kisah seorang pengemudi Go-Jek perempuan bernama Wiwin Susilawati sedang ramai diperbincangkan setelah salah seorang penumpang Wiwin membagikan kisahnya di media sosial. 

Wiwin harus mengemudikan sepeda motor bersama anaknya saat sedang bekerja. Menurut pengakuannya belakangan, ia terpaksa melakukan hal ini karena tak memiliki uang untuk menitipkan Muhammad Alwi, sang anak.

Wiwin dan Alwi sendiri sempat menjadi tunawisma setelah diusir oleh suaminya sendiri dari rumah kontrakan mereka. Namun Wiwin tak menyerah. Ia mencoba memperoleh penghasilan sendiri dengan menjadi pengemudi Go-Jek.

Saat ini menurut informasi yang dibagikan oleh rekan Wiwin sesama pengemudi Go-Jek, Muhammad Abdee di Facebook, Wiwin dan Alwi sudah ditampung di sebuah rumah di kawasan Cinere, Depok.

Abdee sendiri setelah mengetahui kondisi Wiwin kemudian mengajak para pengemudi Go-Jek lain untuk menggalang dana guna memberikan bantuan bagi Wiwin. —Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!