Anak-anak di Wamena meninggal karena penyakit misterius

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Anak-anak di Wamena meninggal karena penyakit misterius
Penyebabnya diduga malaria hingga ISPA

 

JAKARTA, Indonesia—Sekitar 41 anak di Distrik Mbuwa, Kabupaten Nduga, Wamena, Papua dilaporkan meninggal secara misterius. Anak-anak itu berusia di bawah tujuh tahun. 

Apa penyebabnya? 

Petugas analis Puskesmas Kota Wamena Yan Hubi mengaku sedang memeriksa sampel darah anak-anak yang meninggal dunia. Dugaan sementara, kematian anak-anak itu akibat wabah malaria.

Pasalnya, gejala para korban mirip dengan penderita malaria, yakni mengalami flu, demam, dan buang air besar terus-menerus.

“Anehnya, sampel darah yang telah dilakukan uji laboratorium semuanya negatif akan virus malaria. Kami masih terus berusaha mencari tahu penyebab kematian ini,” katanya. 

Sementara itu, Kepala Seksi Wabah dan Bencana Provinsi Papua, Yamamoto Sasarari menjelaskan, dari gambaran klinis yang dilaporkan, diduga 41 anak yang meninggal dunia itu karena menderita pneumonia-bronchitis.

Penyebab bronchitis karena terjadinya infeksi bakteri, virus, jamur, peradangan, atau bahkan karena pengaruh hiperreaktifitas bronkus.

“Tetapi ini baru dugaan, untuk lebih pastinya setelah kami melakukan pemeriksaan di lapangan. Dari gambaran klinis itu juga, tidak ada hog chorela,” kata Sasararidi.

Anak-anak menderita ISPA 

MENDERITA ISPA. Seorang anak di Distrik Lanny Jaya, Papua, memegang kelinci. Menurut laporan dinas kesehatan di Wamena, anak-anak di Papua menderita ISPA. Foto oleh Febriana Firdaus/Rappler

Kepada Tabloid Jubi, Dinas Kesehatan Kabupaten Nduga Mesak Kogoya membantah berita tentang kematian 41 anak tersebut. Jumlahnya, menurut Kogoya jumlahnya tak sebanyak itu.

Laporan kematian yang diterima Tabloid Jubi dari Kepala Dinas Kesehatan Nduga antara lain:  

  • Gereja Digilmo sebanyak lima anak
  • Gereja Imanuel sebanyak delapan anak
  • Gereja Berapngin sebanyak empat anak
  • Gereja Opmo empat anak
  • Gereja Dal tiga anak
  • Gereja Labirik lima anak

Menurut Kogoya, awal kematian mulai 20 Oktober sampai 11 November. “Kami mendapat laporan itu dari Kepala Puskesmas Nbuwa dan tim langsung turun ke lapangan pada 16 November lalu,” katanya kepada Jubi. 

Sementara itu, 32 anak usia di bawah dua tahun dilaporkan menderita penyakit bronchitis pnemonia atau sesak nafas atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) sebagai dampak musim kering di Papua. Akibatnya ternak babi, ayam dan anjing juga tewas.

Dia menambahkan saat tim dari Dinas Kesehatan Nduga dan Wamena turun terdapat tiga balita yang meninggal. “Sampai saat ini belum ada laporan lagi dan saya belum kontak untuk mengecek perkembangan terkini,” katanya.—Rappler.com

BACA JUGA

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!