Ridwan Kamil tergerak untuk fasilitasi FPI dan AMS soal Sampurasun

Yuli Saputra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ridwan Kamil tergerak untuk fasilitasi FPI dan AMS soal Sampurasun
Menurut Ridwan Kamil, kasus Sampurasun adalah contoh hidup tak produktif, hanya besarkan masalah

BANDUNG, Indonesia — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berencana menengahi kesalahpahamaan antara Angkatan Muda Siliwangi (AMS) dengan petinggi Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Perselisihan kedua organisasi massa ini diawali plesetan “Sampurasun” menjadi “Campur Racun” oleh Rizieq saat berceramah di Purwakarta, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. AMS merasa tersinggung dengan ucapan Rizieq tersebut.

Ridwan berencana mempertemukan kedua pihak yang sedang berselisih sehingga ada titik temu dan solusi terkait kesalahpahaman tersebut. Ia merasa terpanggil untuk turun tangan menyelesaikan masalah karena posisinya sebagai Pembina AMS.

(BACA: Kata FPI tentang pelesetan Sampurasun Rizieq)

“Saya akan mencoba memfasilitasi, karena kebetulan saya membina AMS Kota Bandung. Saya akan coba memfasilitasi terjadinya silaturahmi. Feeling saya jika komunikasi telah terjadi, kesalahpahaman itu bisa clear,” kata Ridwan, pada Rabu, 2 Desember.

Untuk memulai proses islah, Ridwan pun menggelar pertemuan dengan perwakilan FPI Jawa Barat di Balai Kota Bandung, Rabu sore. Pertemuan yang berlangsung tertutup ini secara umum membicarakan duduk permasalahan dan rencana pertemuan AMS dengan Rizieq. Ia optimistis pertemuan dapat digelar dalam waktu dekat.

“Tadi ketemu dengan perwakilan FPI Jawa Barat untuk mencari titik temu agar kesalahpahaman ini bisa berakhir dengan damai tanpa ada satupun pihak yang merasa tersakiti atau merasa tidak nyaman. Saya bilang, saya akan menyampaikan ke pihak AMS untuk membuka ruang komunikasi dulu dengan Kyai Haji Habib Rizieq,” kata Ridwan usai pertemuan.

Menurutnya, pertemuan ini penting guna mencari solusi supaya tidak ada pihak yang dirugikan ataupun tersakiti. Langkah yang diambilnya tidak lain supaya permasalahan tidak jauh masuk ranah hukum.

Apalagi, sejauh ini permasalahan ini belum pernah dibicarakan keduanya secara empat mata. Emil pun mengaku siap memfasilitasi pertemuan kedua belah pihak.

“Tapi sebelum ada silaturahmi, agak susah karena masing-masing punya pendapat. Pihak FPI pun sudah menyampaikan apa penjelasan seperti yang dikirimkan surat kepada AMS,” ucapnya.

Tentang waktunya, Ridwan belum dapat memastikan, sebab akan menunggu kesiapan dari pihak FPI, khususnya Rizieq. Pihak FPI berjanji akan memberi kepastian tanggal pertemuan dalam jangka waktu dua hari. 

Selama menunggu waktu pertemuan, Ridwan meminta semua pihak menahan diri dan tidak memperkeruh suasana.

“Saya tadi bilang ke perwakilan FPI untuk menyampaikan apakah bisa ada komunikasi, bertemu. Dan itu akan dijawab. Kalau FPI bisa, saya kontak AMS. Supaya tidak melebar,” katanya.

“Ini contoh hidup kita tidak produktif, memperbesar masalah-masalah yang sebetulnya bisa selesai kalau bertemu. Menurut mereka insya Allah bisa bertemu (Rizieq),” kata Ridwan. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!