PBB: 21 juta orang jadi budak

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

PBB: 21 juta orang jadi budak
Pernyataan ini disampaikan dalam memperingati Hari Internasional bagi Penghapusan Perbudakan.

PBB, New York – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mencatat saat ini jumlah budak di dunia mencapai 21 juta orang.

Perbudakan dalam era kekinian (modern) ini memiliki banyak bentuk, mulai dari anak-anak yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, bekerja di lahan pertanian dan pabrik sampai tenaga kerja terikat yang berjuang untuk melunasi utang yang bertumpuk.

“Perbudakan itu juga termasuk korban penyelundupan seks yang menghadapi pelecehan mengerikan,” kata Ban saat memperingati Hari Internasional bagi Penghapusan Perbudakan, seperti dikutip Antara, 4 Desember 2015.

Ban menambahkan, meskipun data statistik mengenai kejahatan ini sulit dikumpulkan, para ahli memperkirakan hampir 21 juta orang diperbudak di dunia hari ini. “Kita memiliki tanggung jawab pada mereka untuk mengakhiri kebiadaban ini,” katanya.

Sehubungan dengan krisis kemanusiaan parah saat ini, Ban memperingatkan, “Lebih dari 60 juta orang telah terusir dari rumah mereka. Mereka menghadapi resiko aksi penyelundupan dan perbudakan”.

Dengan mengesahkan Agenda 2030 bagi Pembangunan yang Berkelanjutan, para pemimpin dunia secara khusus menetapkan sasaran penghapusan kerja paksa dan penyelundupan manusia, demikian laporan Xinhua.

Dana Hibah Suka Rela PBB mengenai Segala Bentuk Perbudakan Modern telah memberikan bantuan hukum, keuangan dan kemanusiaan kepada puluhan ribu korban di seluruh dunia, kata pemimpin PBB tersebut.

Oleh karena itu, Ban mendesak, “semua Negara Anggota, pengusaha, yayasan swasta dan donor lain agar memperlihatkan komitmen mereka guna mengakhiri perbudakan dengan menjamin bahwa Dana ini memiliki sumber daya untuk melaksanakan mandatnya”.

Saat menyelesaikan pesannya, Ban menyeru masyarakat internasional agar, “bertekad menggunakan Agenda 2030 bagi pembangunan yang berkesinambungan sebagai peta jalan untuk menghilangkan pangkal utama dan membebaskan semua orang yang diperbudak di dunia kita”.

Ban mengatakan hal itu untuk memperingati pengesahan Sidang Majelis Umum pada 2 Desember 1949 mengenai Konvensi PBB bagi Penindasan dalam Penyelundupan Orang dan Eksploitasi yang Lain dalam Prostitusi.—Laporan ANTARA/ Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!