Vania Santoso libatkan masyarakat marjinal, menyulap sampah menjadi uang

Sakinah Ummu Haniy

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Vania Santoso libatkan masyarakat marjinal, menyulap sampah menjadi uang
Karena bisnisnya, Vania Santoso memenangkan kompetisi Young Social Enterpreneurship di Singapura.

JAKARTA, Indonesia—Kamis malam, 3 Desember, saya berkesempatan bertemu dengan Vania Santoso, perempuan muda yang aktif menjalankan usaha socio-preneur, heySTARTIC.

Sebelum bicara mengenai usaha heySTARTIC-nya, Vania lebih dulu cerita tentang pengalaman mengikuti kompetisi Young Social Enterpreneurship (YSE). Kegiatan ini berlangsung delapan bulan, bersama dengan delegasi Indonesia lainnya dan peserta dari pelbagai belahan dunia.

YSE diselenggarakan Singapore International Foundation (SIF) tiap tahun. Khusus tahun ini, empat delegasi dari Indonesia terpilih sebagai pemenang dan mendapatkan sejumlah uang sebagai modal untuk menjalankan bisnis yang telah mereka rintis.

“Kamu cuma tinggal daftar online di website. Ada formulir yang harus diisi, tapi bentuk business plan-nya dibebaskan,” kata Vania menjelaskan proses awal pendaftaran kompetisi YSE.

Sebelumnya Vania telah mengikuti beberapa kompetisi enterpreneurship, namun pengalaman berkompetisi YSE sangat berbeda untuknya.

“Karena waktunya delapan bulan. Jadi kami benar-benar merasakan kekeluargaan,” tutur Vania.

Menurut perempuan berusia 22 tahun, YSE memberikan wadah bagi para sociopreneur untuk saling bertukar pikiran dan memberi masukan. Suasana kompetisi menjadi tidak terlalu mendominasi karena setiap peserta justru saling membantu.

“Jadi setiap bulan kita ada progress report. Meskipun kita berjauhan kita saling mengingatkan lewat WhatsApp,” lanjut Vania.

Bersama rombongan peserta YSE, Vania sempat mengunjungi komunitas sociopreneur di India dan Malaysia. Menurutnya, kesempatan ini sangat jarang didapatkan dari kompetisi bisnis lainnya.

HeySTARTIC: Mengubah sampah menjadi uang

Vania menjadi salah satu pemenang dalam YSE berkat heySTARTIC, sebuah sociopreneur yang fokus mendaur ulang sampah menjadi barang fashion.

Sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama, Vania bersama kakaknya telah aktif dalam proyek sosial peduli sampah. Akan tetapi, masih sebatas pendidikan pada masyarakat.

“Awalnya dari 2005 aku sudah aktif sama kakak aku bikin klub lingkungan AV Peduli, di situ lebih ke social project untuk edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang isu lingkungan,” tutur Vania.

Pada awalnya ia mencoba mendaur ulang sampah-sampah tersebut menjadi pernak pernik seperti sabuk, kemudian berkembang menjadi dompet dan tas.

Pada awalnya, Vania mengaku kesulitan membangun bisnis berbasis sosial ini. Sebab, saat berkuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, bisnis yang diajarkan hanya untuk mengejar keuntungan.

Namun seiring berjalannya waktu, ditambah dengan pengalaman berharga selama mengikuti kompetisi YSE, Vania mulai dapat mengembangkan bisnisnya menjadi lebih besar.

Dari segi sosial,  heySTARTIC memberdayakan masyarakat dari kelompok marjinal sebagai pekerjanya.

“Kita memperkerjakan warga-warga yang di pinggiran, yang sebelumnya hanya mendapatkan pemasukan sebesar 200-300 ribu rupiah per bulan,” katanya.

Dari hasil workshop yang diberikan oleh heySTARTIC, saat ini terdapat kurang lebih sebelas pekerja yang sudah bisa memberikan pelatihan.

Vania berharap bisnisnya ini dapat memberikan impact yang lebih besar di masyarakat.

“Mimpi terbesarku adalah ingin membuat semacam eco-preneur center, sebuah pusat penjualan barang-barang eco-friendly di mana pengunjung juga bisa ikut workshop dan belajar membuat barang daur ulang,” kata Vania.

Produk heySTARTIC: Dari tas hingga sepatu

Produk heySTARTIC dipasarkan melalui butik-butik lokal di Surabaya dan beberapa kota lainnya di Indonesia.

Untuk memperluas pasar, heySTARTIC sedang dalam proses pembuatan situs belanja online.

Berikut barang-barang yang kamu bisa dapatkan, harganya berkisar antara 50 ribu rupiah hingga 600 ribu rupiah, mulai dari dompet hingga tas dan sepatu.

IKAT PINGGANG

SEPATU HAK

DOMPET

TAS TANGAN

TAS. Dari sak semen.

TAS DAUR ULANG

DOMPET

—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!