Manchester United 0-0 West Ham United: Susahnya menembus tembok The Hammers

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Manchester United 0-0 West Ham United: Susahnya menembus tembok The Hammers

AFP

Kritik untuk manajer Manchester United Louis van Gaal bakal terus nyaring terdengar dengan hasil ini.

JAKARTA, Indonesia—Manchester United belum bisa lepas dari hasil seri. Setelah pekan lalu ditahan Leicester 1-1, mereka bermain seri 0-0 melawan West Ham United di Old Trafford, Sabtu 5 Desember. 

Alih-alih mendekati puncak klasemen, hasil tersebut membuat mereka terlempar dari tiga besar. United harus puas melorot ke posisi keempat. Mereka disalip Arsenal yang menang atas Sunderland 3-1. 

Situasi di puncak klasemen juga berubah di matchday ke-15. Manchester City yang kalah 0-2 dari Stoke City harus rela dikudeta tim kuda hitam Leicester City. Pasukan Claudio Ranieri itu menang 3-0 atas Swansea City. 

Leicester juga semakin menjauhkan dirinya dari jangkauan tim-tim di bawahnya. The Foxes—julukan Leicester—meraup 30 poin atau berselisih dua angka dari Arsenal di posisi kedua (28 poin). Di bawah dua tim tersebut, dua tim sekota, City dan United, mengekor dengan sama-sama mengoleksi 29 poin. 

Manajer United, Louis van Gaal, membuat sejumlah perubahan dalam pertandingan melawan West Ham. Fullback Matteo Darmian yang biasa ditempatkan di posisi kanan dipindah ke kiri. Posisi kanan diplot untuk bek muda United, Patrick McNair. 

Absennya Wayne Rooney membuat Van Gaal memasang Marouane Fellaini sebagai gelandang serang. Dia diapit Jese Lingard di kiri dan Juan Mata di kanan. Ujung tombak diserahkan Anthony Martial. 

Di babak pertama, United tak berkutik menghadapi West Ham. The Hammers—julukan West Ham—tampil lebih berbahaya. Di babak pertama, mereka melepas 10 tembakan. Bandingkan dengan United yang hanya 5 tembakan. Itupun hanya satu yang on target

Bahkan, beberapa kali Mark Noble dkk mengancam gawang David De Gea. Dua kali tendangan pasukan Slaven Bilic itu membentur gawang. United mulai lebih tajam setelah Memphis Depay masuk di babak kedua. Sebab, pergantian pemain ini membuat Martial sejumlah tembakan ke gawang Adrian. 

Namun, semua peluang itu tak bisa dikonversi menjadi gol. United tetap gagal membobol gawang kiper Spanyol tersebut. Bahkan Setan Merah cenderung lebih banyak membuang peluang di babak kedua. 

Total tembakan yang mereka lepaskan mencapai 20 kali. Sangat jauh dibandingkan West Ham yang hanya 9 tembakan. 

Soliditas pertahanan West Ham juga patut diacungi jempol. Dengan formasi 4-1-4-1, klub London itu lebih mudah transisi ke bertahan saat digempur United. Mereka kerap hanya meninggalkan satu pemain di depan setiap kali diserang. 

Sebaliknya, United justru beruntung tak kebobolan di babak pertama. Kesalahan bek Daley Blind hampir saja berakibat fatal. Untungnya, winger West Ham, Victor Moses, gagal menaklukan De Gea dalam duel satu lawan satu. 

Hasil tersebut bakal kembali membuka kritik untuk Van Gaal. Manajer asal Belanda itu terus menerus disorot fans karena dianggap menjalankan strategi membosankan. Lebih banyak menguasai pertandingan tapi tidak banyak membuat gol.

Filosofi Van Gaal sejatinya banyak terpengaruh dengan filosofi total football ala Johan Cruyff, yaitu jika bola lebih banyak kamu kuasai, lawan tak akan bisa membuat peluang. Masalahnya, bukan hanya lawan yang tidak bisa membuat peluang. Tim Van Gaal juga irit mendapat kesempatan mencetak gol.Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!