Catatan akhir tahun Wakil Presiden Jusuf Kalla

Febriana Firdaus

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Catatan akhir tahun Wakil Presiden Jusuf Kalla

ANTARA FOTO

Tahun 2015, Jusuf Kalla mengakui lebih peduli pada bidang ekonomi daripada politik

JAKARTA, Indonesia — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengarahkan pandangannya pada secarik kertas berwarna kuning di mejanya. Ia menorehkan tulisannya pada secarik kertas tersebut. 

“Beliau selalu mencatat semuanya,” kata juru bicara wakil presiden, Husein “Uceng” Abdullah, pada Rappler, Selasa malam, 22 Desember. 

Malam itu berbagai pertanyaan dari Forum Pemimpin Redaksi ditujukan pada Kalla. Mulai dari kasus saham PT Freeport Indonesia hingga kesehatan pribadi. Seperti diketahui Kalla sempat dirawat di rumah sakit, September ini.

Rappler Indonesia, yang diwakili Uni Lubis dan Febriana Firdaus, juga mendapat kesempatan untuk bertanya.

Berikut adalah sebagian pertanyaan yang Rappler ajukan pada Kalla, yang diberi judul “Catatan akhir tahun Wakil Presiden Jusuf Kalla”. Selebihnya adalah pertanyaan peserta di forum.  

Apakah target Anda selama jadi Wapres tahun ini tercapai? 

Tentu ukurannya macam-macam. Ukuran dari segi ekonomi pertumbuhan kita capai, pajak kita capai, tapi kita berusaha keras. Saya kira OK, banyak, keamanan stabil. 

Ada yang belum tercapai? 

Tergantung, cita-cita banyak. Tapi yang seperti saya bilang tadi (Mengulangi soal pencapaian di bidang ekonomi).

Apa yang paling mengganggu seorang Jusuf Kalla?

Hampir semuanya. Masalah bangsa keseluruhan, bagaimana sosialnya stabil, kita lebih baik, semuanya menyita perhatian. 

Soal Freeport, mungkin? Keponakan anda, Erwin Aksa, disebut-sebut pernah ketemu bos Freeport, Jim Bob?  

Kemenakan saya yang bertemu, saya yang harus bertanggung jawab? 

Apa yang terjadi saat Sudirman melapor soal Freeport? 

Sudirman (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said) kan ada dulu di masyarakat transparansi bersama Erry Riyana, jadi dia semangatnya itu (Sambil mengepalkan tangannya di dada).

Saya bilang Maroef (Direktur Utama PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoedin) kok sendirian, padahal ada SOP (Standar Operating Procedure) di Freeport harus berdua. 

Tidak ada yang mendorong, dia sendiri. 

Apalagi (kasus Freeport) menyebut nama saya. Jokowi marah, saya juga marah. Kalau kita tidak menyetujui (Sudirman), itu dianggap kita membenarkan. 

(Lagian) 9 persen itu terlalu sedikit. (Sambil tertawa).

Jusuf Kalla kontroversial, dan selalu jadi bad cop, sedangkan Joko Widodo adalah good cop

Kadang kita harus membuat kebijakan yang tidak populer. Kita harus siap membuat kebijakan yang tidak disukai ataupun disukai. 

Tahun ini ada menteri (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli) yang suka menyerang Kalla, kenapa ya? 

Kurang kompak lah, pandangan yang berbeda, ataupun niat yang berbeda (Sambil tersenyum lebar).

Sebenarnya tidak dibenarkan juga, saya bilang (ke menteri itu), “Etika apa Anda ini?” 

Tahun ini juga ada menteri (Menteri Perhubungan Ignasius Jonan) yang membuat keputusan dan mengagetkan khalayak umum juga kan? 

Soal Go-Jek, Jonan terlalu kaku. Teknologi selalu membuat perubahan dan perubahan selalu lebih cepat daripada peraturan. Peraturan harus selalu diubah. 

Dulu Jakarta, selalu naik dokar, begitu ada mobil naik omlet. Lama-lama ada bis, mati semua omlet. Lalu ada ojek, ada Go-Jek, mati lagi ojek. Besok ada subway, mati semua. 

Kita harus selalu siap. (Kalla mengatakan pada Jonan) Itu motor dikir tiap bulan, kasihlah dia otoritas. Kedua pengemudinya. Tinggal mengganti saja peraturan, dari 4 roda menjadi 2 roda. 

Apa beda menjadi wakil presiden zaman Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo? 

Memang, dulu jelas, sebelum maju ada perjanjian, sesuai dengan pengetahuan masing-masing. Kalau sekarang tidak ada peraturan itu, tetap hampir semua diputuskan lewat rapat. 

Jadi sampai setahun ini rapatnya lebih dari 200 kali. Jadi hampir semua kebijakannya keputusan diambil dalam rapat. Kadang menteri lagi di daerah, besok rapat, bingung dia. 

Tapi itu artinya ada kebersamaan dalam hal pengambilan keputusan. Dulu kita sudah putusin pembagiannya, sekarang satu-dua hari bisa dua-tiga kali rapat. 

Pemberantasan korupsi tahun ini, ada keraguan dari aktivis anti-korupsi. Menurut seorang Jusuf Kalla, pemerintah telah berhasil memenuhi komitmenya dalam bidang ini? 

Soal anti-korupsi, dalam satu kelompok, seakan dia yang paling pantas mewakili gerakan anti-korupsi, nanti kita lihat. Dari ukuran orang yang ditangkap pasti hebat. 

Anda pernah dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, ada resolusi kesehatan untuk tahun depan?  

Enggak ada, alhamdulillah sehat. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!