Latin America

5 keterampilan yang harus kamu miliki di era MEA tahun ini

Brigida-Alexandra Marcella

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 keterampilan yang harus kamu miliki di era MEA tahun ini
Keterampilan dan kemampuan yang harus kami miliki agar sukses bersaing sesama tenaga kerja dari ASEAN di era MEA

Memasuki tahun baru, sudah selayaknya kita bersiap menghadapi perubahan dan tantangan baru. Salah satu perubahan yang akhir-akhir ini sering kita dengar ialah seputar pembentukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), yang singkatnya merupakan pasar tunggal untuk barang, jasa, modal dan tenaga kerja di kawasan regional Asia Tenggara.

Oleh sebab itu, penguasaan keterampilan tertentu bisa memberi dorongan bagi peningkatan karirmu, di antaranya:

1. Bahasa asing

Menuju 2016, kamu akan menemukan lebih banyak pekerja asing yang mengincar berbagai posisi penting di perusahaan lokal maupun multinasional. Kemampuan berbahasa asing akan membuatmu menonjol di antara staf lainnya. 

Ini saat yang tepat untuk mengambil kursus atau berlatih bahasa asing yang kelak atau saat ini sudah sering digunakan di dalam perusahaan tempatmu berkarier.

Dea (23 tahun) pernah sekali mendapatkan hambatan karena gagal dalam tes bahasa Inggris tertulis maupun lisan. 

“Perusahaan yang saya lamar memang bukan perusahaan asing, tapi kemampuan standar berbahasa Inggris ternyata dibutuhkan,” katanya.

“Sewaktu perusahaan mengetahui kekurangan saya, (diberitahu) bahwa pekerjaan saya akan banyak berhubungan dengan beberapa terjemahan dan menulis laporan dalam bahasa Inggris, sehingga saya akan kesulitan nantinya. Saya tidak dipanggil lagi setelah dua minggu,” kata Dea.

Menurut Sidharta Tedja, senior consultant dari perusahaan talent managament SHL Indonesia, beberapa perusahaan lokal saat ini memberikan syarat kemampuan berbahasa Inggris, meski belum tentu digunakan sehari-hari. 

“Sudah sering terdengar keluhan dari manajer, di mana staf-nya ketika diminta presentasi dalam bahasa Inggris ke klien, enggak mau karena merasa tidak percaya diri,” tutur Sidharta.

2. Pesan dan presentasi

Kolega atau klienmu mungkin tidak mengerti apa yang kamu lakukan atau inginkan apabila kamu tidak mampu mengomunikasikannya dengan baik. Ilmu atau bidang yang kamu miliki akan semakin sempurna jika didukung oleh kemampuan presentasi yang efektif, sehingga kamu tak perlu bergantung pada orang lain untuk “menerjemahkannya”.

“Banyak pekerjaan yang cepat atau lambat akan menuntut kemampuan menjelaskan dan menjual gagasan secara ringkas, jelas, sekaligus menarik,” kata Sidharta.

Menurutnya, keterampilan tersebut meliputi kemampuan mengenali lawan bicara serta mengemas pesan yang harus disampaikan. 

“Kemampuan menggunakan perangkat dan software untuk bisa menghasilkan presentasi yang menarik jadi penting,” jelasnya.

3. ‘Coding’

Saat ini, perusahaan atau produk komersial apa pun seakan “wajib” memiliki situs Internet dan akun resmi di media sosial. Pekerjaan untuk mengelola situs atau akun media sosial pun makin terbuka luas dan diminati. Dalam hal ini, keterampilan coding juga dihargai sebagai nilai tambah.

“Minimal mengerti CSS atau HTML karena posting konten masih harus di-styling,” ujar Yohan Totting, seorang Google Developer Expert asal Bandung.

Yohan menekankan bahwa seseorang perlu memiliki pemahaman coding dasar, sehingga tidak perlu bergantung pada tim IT jika mengalami kendala ringan.

4. Kemampuan memecahkan masalah

Kelihaianmu dalam menghadapi berbagai tantangan di tempat kerja akan membantu kamu mendapatkan pekerjaan atau memperoleh promosi.

“Kemampuan mengembangkan alternatif pilihan dan mencari solusi akan berguna untuk mencari cara menyiasati keterbatasan sumber daya dan waktu,” kata Sidharta.

Menurutnya, kualitas yang satu ini juga menunjukkan kegigihan seseorang, karena seringkali dibutuhkan trial and error untuk menemukan solusi yang tepat. Orang tersebut bisa menjadi subject matter expert, karena ia cenderung memiliki keinginan untuk terus memperdalam bidang keahliannya.

“Ia tidak menunggu orang lain atau sistem menyelesaikan masalah. Kalau pun di pekerjaannya ada prosedur, ia tidak tergantung (prosedur) tapi akan memanfaatkannya sebagai salah satu alat bantu,” tukasnya.

5. Kepemimpinan dan keinginan berprestasi

“Kalau ada dua ciri tersebut (kepemimpinan dan keinginan berprestasi), saya langsung rekomendasikan (orang tersebut),” ujar Sidharta.

Berdasarkan pengalamannya sebagai konsultan di bidang human resources, keduanya merupakan kualitas yang jarang sekali ia temukan. Sementara itu, perusahaan-perusahaan banyak menantikan perubahan yang bisa dibawa oleh pekerja-pekerja dengan talenta ini.

Kepemimpinan yang dimaksud tidak hanya sekedar mengepalai suatu tim atau divisi, tetapi mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dan progresif bagi organisasi. Untuk itu, seseorang tidak cukup hanya mengandalkan kerja keras dan keberuntungan. —Rappler.com

“Jadi intinya yang dicari adalah someone who can lead oneself and others kepada (hasil) yang dia tahu tujuannya, dan bagaimana mencapainya,” katanya. Kuncinya ialah konsistensi yang dimiliki orang tersebut.

Jika perusahaan mampu mengatur perubahan-perubahan yang dibuat dengan baik, kehadiran orang yang memiliki talenta ini akan berdampak positif untuk lingkungan kerja. —Rappler.com

Tip di atas berasal dari LiveOlive, sebuah situs yang membekali perempuan Indonesia dalam hal pengelolaan keuangan pribadi.

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!