Singapura berharap aturan investasi di Indonesia diperbaiki

Santi Dewi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Singapura berharap aturan investasi di Indonesia diperbaiki

ANTARA FOTO

Dengan aturan investasi yang tertata, maka Indonesia bisa lebih banyak menarik investor Singapura.

JAKARTA, Indonesia – Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan berharap aturan untuk berinvestasi di Indonesia diperbaiki. Sebab, hal itu bisa memperbesar peluang perusahaan Negeri Singa lainnya untuk membenamkan investasi Indonesia.

“Akan ada banyak Perusahaan Singapura yang menanti kesempatan untuk berinvestasi di Indonesia, salah satunya di bidang infrastruktur. Salah satu yang bisa dikerjakan adalah revitalisasi proyek Batam, Bintan, dan Karimun,” ujar Vivian usai menggelar pertemuan bilateral di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat Selasa, 12 Januari.

Saat ini Singapura tercatat sebagai investor terbesar di Indonesia. Sedangkan di bidang perdagangan, Negeri Singa merupakan mitra perdagangan terbesar ke-4 bagi Indonesia setelah Tiongkok, Malaysia dan Amerika Serikat.

Peluang lain yang bisa ditingkatkan bagi kedua negara yakni di bidang pariwisata. Indonesia tercatat menjadi wisatawan terbesar yang berkunjung ke Negeri Singa setiap tahun. Sedangkan di tahun 2014, total terdapat 1,5 juta turis asal Singapura yang berkunjung ke Indonesia.

Bagi Indonesia, ada dua peluang yang bisa dimanfaatkan dari kerja sama dengan Singapura.

“Pertama, Singapura membutuhkan produk agrikultur, sedangkan kita memiliki kapasitas itu. Kedua, kita berencana lebih banyak mengirimkan tenaga kerja yang terampil ke Singapura,” ujar Menlu Retno Marsudi.

Saat ini Singapura membutuhkan banyak tenaga care giver dan terapis.

“Ke depan Indonesia akan meningkatkan lebih banyak lagi tenaga kerja terampil ke Singapura sebagai terapis,” Retno menambahkan.

Dia ikut mengucapkan terima kasih atas perlakuan baik yang diterima TKI selama bekerja di Singapura.

Kedua Menlu juga berdiskusi mengenai kemungkinan kunjungan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong ke Indonesia. Retno mengatakan proses persiapan telah dimulai dari sekarang, agar saat kunjungan terjadi, semua target bisa dicapai.

Dia mengatakan dalam pertemuannya dengan Vivian tidak menyentuh isu penanganan kabut asap, perbatasan atau rencana Indonesia untuk mengambil alih pengelolaan wilayah informasi penerbangan (FIR).

Sebelum berkunjung ke Kemlu, Vivian telah melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan di kantornya. Vivian akan kembali ke Singapura pada Rabu esok usai melakukan kunjungan kehormatan ke Istana Negara.

Vivian dilantik menjadi Menlu oleh PM Lee Hsien Loong pada Oktober lalu. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air. Vivian merupakan menteri yang paling lantang memprotes Indonesia ketika terjadi bencana kabut asap. – Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!