Kilas balik perjalanan Semen Padang menuju final Piala Sudirman

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kilas balik perjalanan Semen Padang menuju final Piala Sudirman
Tim Kabau Sirah awalnya diprediksi tak akan bisa melangkah jauh dalam Piala Jenderal Sudirman

JAKARTA, Indonesia — Di awal turnamen Piala Jenderal Sudirman, tak banyak yang menyangka Semen Padang akan mampu melangkah terlalu jauh, apalagi hingga partai puncak.

Waktu persiapan mereka mepet karena baru belakangan masuk sebagai peserta turnamen, menggantikan Persiba Balikpapan yang mundur. 

Prediksi bahwa Tim Kabau Sirah — julukan Semen Padang — tak akan bisa berbuat banyak sepertinya akan terbukti di babak penyisihan grup. 

Penampilan mereka tak meyakinkan. Setelah imbang 0-0 melawan PSM Makassar di laga perdana, mereka kalah adu penalti. Semen Padang kembali takluk dalam babak adu penalti saat berjumpa Persipura Jayapura di pertandingan kedua, dan Mitra Kukar di pertandingan ketiga. 

Karena aturan turnamen memberikan satu poin untuk tim yang kalah adu penalti, Semen Padang akhirnya lolos dari lubang jarum dan masuk ke delapan besar setelah unggul 2-0 atas Pusamania Borneo FC di laga pamungkas fase penyisihan grup.

Membaik di perempat final

Namun perjalanan yang terseok-seok di babak penyisihan grup rupanya malah membentuk kekuatan mental Semen Padang. Perjalanan tim asuhan Nil Maizar di babak delapan besar relatif lebih mulus.

Di fase delapan besar, mereka unggul 2-1 atas PS TNI dan Mitra Kukar dan hanya kalah dari Persija Jakarta, itu pun melalui adu penalti. 

Puncaknya adalah saat mereka kalah 2-0 di leg pertama babak semi final dari Borneo FC, namun kemudian berhasil menyamakan kedudukan di waktu normal leg kedua dan akhirnya lolos melalui adu penalti.

Tak pernah menang adu penalti sejak babak penyisihan grup hingga delapan besar, Semen Padang akhirnya berhasil melakukannya justru di saat-saat kritis babak semi final.

Mental yang sudah teruji

Menyimak perjalananya menuju final, Semen Padang memiliki kekuatan mental yang telah teruji dan terbangun secara perlahan sejak awal turnamen. Inilah modal utama mereka dalam menghadapi Mitra Kukar nanti. 

Terkait strategi, Semen Padang telah membuktikan diri sebagai tim yang cepat belajar. Saat strategi yang diterapkan di babak penyisihan grup tak memberikan hasil optimal, mereka langsung melakukan sejumlah perbaikan misalnya dengan memperbaiki kualitas serangan balik. 

Semakin andalnya serangan balik Semen Padang adalah salah satu kunci lolosnya mereka dari delapan besar. Namun bukan berarti mereka tak mampu tampil menyerang dengan terbuka. Pembuktiannya adalah saat menghantam Borneo FC 2-0 di leg kedua semi final. —Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!