SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengundang Muhammad Kusrin, perakit televisi asal Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, ke Istana Merdeka, Jakarta, hari ini, Senin, 25 Januari.
Didampingi Menteri Perindustrian Saleh Husin, Jokowi menerima kedatangan Kusrin, penerima penghargaan SPPT-SNI Cathode Ray Tube TV, di Istana Merdeka
Saleh Husin memberikan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda-Standar Nasional Indonesia (SPPT-SNI) kepada Kusrin di Jakarta pada 19 Januari 2016.
Inovasi IKM UD Haris Elektronika dengan produk TV buatannya dinyatakan lolos uji di B4T dan berhak mendapatkan Sertifikat SNI.
“SNI ini untuk tiga merek TV saya, Veloz, Zener, dan Maxreen. Semua sama, yang membedakan hanya warna untuk memberikan pilihan bagi konsumen,” kata Kusrin.
Pengusaha kecil berusia 37 tahun itu setiap hari memproduksi 150 unit televisi dengan harga jual Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu per unit yang distribusikan di Karesidenan Solo sampai Yogyakarta.
“Saya senang, sudah plong dan lega. Apalagi, mengurus sertifikat SNI ini mudah dan murah dan sekarang saya dapat fokus kembali bekerja,” kata Kusrin.
Penerapan SNI dilakukan berdasarkan amanat Undang-Undang No. 3 tahun 2014 tentang Perindustrian dan Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Sebelumnya, televisi rakitan Kusrin sempat dimusnahkan karena tidak memperoleh SNI yang berakibat 25 orang karyawannya bisa kehilangan pekerjaan.
Kejadian ini mengundang sarjana fisika dari Universitas Diponegoro, Semarang, Muhammad Izzuddin Shofar membuat petisi yang meminta Kementrian Perindustrian dan Badan Standarisasi Nasional untuk membina Kusrin untuk mengurus perijinan SNI. —Laporan Antara/Rappler.com
BACA JUGA:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.