SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Nama Support Group and Resource Center On Sexuality Studies (SGRC) Universitas Indonesia melambung dalam sepekan terakhir. Mereka dituding sebagai kantong komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di kampus yang berlokasi di Depok, Jawa Barat, tersebut.
Berita mengenai SGRC UI sebagai klub LGBT langsung menyebar luas seiring dengan diterbitkannya sebuah poster yang memperkenalkan profil anggotanya.
Co-founder SGRC UI Nadya Karima Melati mengaku kaget ketika poster yang tidak dibuat oleh lembaganya itu menyebar cepat dan mendapat respons negatif dari netizen.
Kepada Rappler, ia menjelaskan bahwa SGRC bukanlah klub LGBT, melainkan studi klub tentang seksualitas. Fungsinya, membantu mereka yang masih remaja dan duduk di bangku kuliah memahami tentang seksualitas.
Nadya juga menyatakan sebelumnya bahwa klub ini tidak pernah bermasalah sebelumnya.
Kini karena hanya sebuah poster, studi klub ini terancam bubar. Beberapa anggotanya juga dituding gay dan lesbian, meski tak seluruhnya dari mereka adalah anggota LGBT. Bahkan sebagian diusir dari rumah masing-masing.
Berikut wawancara khusus Rappler dengan Nadya yang dilakukan pada Senin malam, 25 Januari, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Tonton video lengkapnya di sini:
—Rappler.com
BACA JUGA:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.