Pasca kecelakaan, AU larang 11 Super Tucano terbang

Dyah Ayu Pitaloka

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pasca kecelakaan, AU larang 11 Super Tucano terbang

ANTARA FOTO

Empat pesawat Super Tucano akan tiba di Malang pada 29 Februari 2016.

 MALANG, Indonesia – TNI Angkatan Udara melarang 11 pesawat Super Tucano yang tersisa di Pangkalan Abdulrachman Saleh untuk diterbangkan selama  penyebab jatuhnya pesawat belum ditemukan.

Namun musibah itu tidak mengurungkan niat TNI untuk mendatangkan empat pesawat Super Tucano baru yang dijadwalkan tiba di Malang pada 29 Februari 2016 nanti.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna mengakatan larangan terbang  berlaku mulai hari ini sampai penyebab  musibah berhasil diketahui.  

“Karena belum evaluasi, semua kita stop dulu sampai masalah utamanya kita ketahui,” kata Agus di Malang, Jawa Timur,  10 Februari. 

Pesawat tempur taktis ringan yang tiba di tahun 2012 dan 2014 itu diterbangkan langsung dari pabriknya, Empresa Braziliera de Aeronautica (Embraer), yang berbasis di Gaveao Peixoto, Sao Paulo, Brasil. Pesawat tersebut menggantikan pesawat jenis OV-10 Bronco yang tidak digunakan lagi sejak tahun 2010.

Total 16 pesawat Super Tucano dipesan TNI AU dari Embraer dan 12 di antaranya telah tiba. Empat pesawat sisa akan tiba pada 29 Februari 2016.

Sebuah pesawat Super Tucano jatuh di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada Rabu, 10 Februari, menewaskan tiga orang, termasuk pilor pesawat. 

“Kedatangan empat pesawat tersebut dan para teknisi akan digunakan sebagai ajang komunikasi tentang jatuhnya pesawat Super Tucano hari ini,” kata Agus. 

 

Pesawat Super Tucano yang jatuh di Malang hari ini diproduksi tahun 2010 dan tiba di Malang pada tahun 2012.

Super Tucano dianggap memiliki kelebihan berupa presisi tinggi dan dapat dioperasikan pada malam hari. Pesawat itu juga bisa difungsikan sebagai pesawat latih lanjut maupun transisi ke pesawat fighter jet generasi terakhir, dengan biaya pengoperasian yang relatif murah.  – Rappler.com

ACA JUGA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!