Masih ada harapan untuk Rio Haryanto

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Masih ada harapan untuk Rio Haryanto
Ada waktu bagi Rio Haryanto untuk memenuhi persyaratan dana demi bisa tampil di Formula1. Tapi, bisakah dipenuhi dalam waktu singkat?

JAKARTA, Indonesia – Ada angin segar bagi calon pembalap F1 asal Indonesia, Rio Haryanto. Itu setelah perwakilan calon tim Rio, Manor Racing, ke Jakarta, Rabu, 10 Februari malam lalu dan pertemuan dengan Menpora Imam Nahrawi, pada Kamis, 11 Februari di kantor Kemenpora.

Hasilnya, deadline pembayaran uang muka sebesar EUR 3 juta untuk bergabung dengan tim diperpanjang. Jika sebelumnya duit tersebut wajib dibayar pada Sabtu, 6 Februari lalu, kini ditunggu sampai pekan depan.

“Saya berterima kasih, ada extend dari Manor. Kami akan berusaha keras untuk terus mengusahakan Rio agar bisa tampil di F1,” ungkap Imam Nahrawi.

Kans Rio sejatinya besar. Tapi, itu perlu kepastian anggaran. Menpora mengakui, pembicaraan dengan managing directorManor, Abdulla Boulsien, terbatas hanya pada perpanjangandeadline. “Kami tidak berbicara soal angka atau uang. Kami bicara tentang delay waktu,” tutur dia.

Dengan pernyataan tersebut, upaya untuk mendapatkan korting hingga separo dana sudah tertutup. Satu-satunya jalan saat ini adalah memenuhi kebutuhan itu.

Harapan untuk memenuhinya muncul dari Pertamina. Perusahaan pelat merah tersebut sudah menyanggupi menggelontorkan dana untuk Rio.

“Kalau Pertamina sebelumnya tak mau keluarkan uang sponsor di depan, sebelum yang lain keluar, sekarang pertamina mau. Itu nanti bisa jadi jaminan bagi Rio,” kata Imam.

Masalahnya, perjuangan dalam hal dana itu tak akan berhenti di sini. Sebab, kebutuhan dana sebesar EUR 3 juta hanyalah untuk uang muka. Hingga akhir musim, pebalap asal Solo, Jawa Tengah, itu ditarget menyetor EUR 15 juta.

Jika uang muka saja sulit, bagaimana dengan pelunasan semua kebutuhan?

Poin-poin kesulitan dana Rio

Mengapa soal dana bagi Rio ini begitu sulit? Ada beberapa “ancaman” yang bisa membuat mimpi tampil di F1 itu bisa kandas. Persoalan utama adalah soal dana.

1. Dana uang muka kurang

Saat ini, Rio baru memiliki EUR 1 juta. Kurang EUR 2 juta untuk sekadar memenuhi uang muka. Meski sudah berkeliling mencari anggaran, ternyata Rio belum bisa memenuhi kekurangan down payment (DP) tersebut.

2. Dana negara tak bisa cair

Untuk anggaran, Rio sebenarnya telah mendapatkan jaminan bantuan sampai EUR 11,8 juta. Rinciannya, sekitar EUR 6,6 juta dari Kemenpora melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), EUR 5 juta dari Pertamina, dan EUR 200 ribu sejumlah BUMN lainnya.

Itu seharusnya bisa membantunya untuk melunasi DP dan total kebutuhan dana sebesar EUR 15 juta. Tapi, jumlah itu tak bisa dicairkan di depan dengan alasan administrasi.

3. Dana dari Kemenpora dipermasalahkan

Anggaran yang siap dikucurkan Kemenpora via KONI cukup besar. Sekitar Rp 100 miliar atau setara dengan EUR 6,6 juta. Namun, pencairan tak mungkin dilakukan pada awal tahun ini. Penyebabnya, anggaran tersebut masih harus diajukan ke DPR dan Kemenkeu. Sementara, kedua lembaga itu menahan anggaran tersebut dengan berbagai alasan administratif.—Rappler.com

BACA JUGA:

 

 

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!