16 pemuda Indonesia dalam daftar ’30 Under 30 Asia’ majalah Forbes

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

16 pemuda Indonesia dalam daftar ’30 Under 30 Asia’ majalah Forbes
Mulai dari Joey Alexander di kategori musisi, hingga Cofounder Kitabisa.com M. Alfatih Timur

JAKARTA, Indonesia—Majalah Forbes kembali meluncurkan daftar 30 Under 30 Asia, 300 pemuda terbaik dalam sepuluh bidang berbeda di kawasan Asia sepanjang tahun 2015.

Setidaknya ada 17 orang Indonesia berusia kurang dari 30 tahun yang masuk ke dalam daftar bergengsi ini di berbagai kategori, termasuk bocah berusia 12 tahun yang masuk sebagai nominasi Grammy Awards 2016 Joey Alexander dalam kategori hiburan dan olahraga.

Selain itu, Cofounder situs crowdsourcing Kitabisa.com M. Alfatih Timur juga masuk sebagai pemuda terbaik dalam kategori social enterpreneur.

Selain Joey dan Timmy, masih ada 14 orang lainnya yang juga terbaik di bidangnya masing-masing. Siapa saja mereka? Berikut daftar lengkapnya:

Joey Alexander

12 tahun – Musisi

Joey Alexander di belakang panggung Grammy Awards 2016. Foto dari Twitter/@TheGRAMMYs

Di saat kebanyakan anak-anak menghabiskan masa kecil mereka bermain-main, Joey Alexander, 12 tahun, sudah memulai karir gemilang di dunia musik. Bahkan ia masuk sebagai salah satu nominasi Grammy Awards 2016. 

Saat malam puncak Grammys 2016, penampilan singkatnya mendapatkan standing applause dari seluruh musisi yang hadir, termasuk Taylor Swift, Bruno Mars, dan masih banyak lagi.

Peggy Hartanto

27 tahun – Desainer

24.02.2016 | A session of Indonesian Art and Fashion Industry discussion with President @jokowi.

A photo posted by PEGGY HARTANTO (@peggyhartanto) on

Peggy merupakan desainer asli Indonesia yang karyanya telah dikenakan oleh model papan atas dunia seperti Gigi Hadid, Michele Williams, dan Lindsay Lohan.

Setelah lulus dari Raffles College of Design and Commerce di Australia pada 2009, Peggy mulai membangun labelnya sendiri yang diberi nama HARTANTO.

Helga Angelina Tjahjadi

25 tahun – Cofounder Burgreens

Helga telah menjadi vegetarian sejak sembilan tahun yang lalu. Kebiasaannya untuk hidup sehat menjadi motivasinya membangun Burgreens, sebuah usaha kuliner yang menyajikan makanan berbahan dasar organik, di tahun 2013.

Burgreens berawal dari sebuah restoran kecil di Jakarta dan kini telah memiliki dua tempat ditambah usaha katering dengan total pegawai 32 orang. Tahun 2016, Burgreens berencana membuka cabang di tiga lokasi baru.

Carline Darjanto

28 tahun – Enterpreneur

Carline merupakan pemilik dari merek pakaian asli Indonesia Cotton Ink.

Saat awal berdirinya pada 2008, Cotton Ink hanya menjual kaos printed dan syal yang didistribusikan lewat media sosial.

Situs onlineshop Cotton Ink baru diluncurkan pada 2011 dan pada 2015 Cotton Ink membuka gerai offline pertamanya.

Merrie Elizabeth

28 tahun – CEO & Creative Director BloBar Salon

Salon BloBar dibuka pertama kali saat Merrie masih terdaftar sebagai mahasiswa Prasetiya Mulya Business School pada 2014 dengan tujuan memberikan pelayanan kecantikan terbaik dengan harga terjangkau.

Salon BloBar terletak di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, dan berhasil balik modal hanya dalam waktu sembilan bulan.

Yasa Paramita Singgih

20 tahun – Founder & President, Men’s Republic

Yasa memulai karirnya dengan melakukan berbagai pekerjaan sejak usia 15 tahun, termasuk menjadi pembawa acara di mall di Jakarta.

Di usia 16 tahun, Yasa memulai usaha Men’s Republic lewat media sosial. Saat ini, usahanya memiliki pemasukan ribuan dolar setiap bulannya.

Ferry Unardi

28 tahun – Cofounder & CEO Traveloka

Lulusan sekolah bisnis Harvard ini membuka Traveloka saat ia kembali ke Tanah Air pada 2012.

Saat ini Traveloka merupakan salah satu situs booking pesawat dan hotel yang paling banyak dikunjungi di Indonesia, mencapai 7,5 juta kunjungan per bulannya.

Abraham Viktor

23 tahun – Cofounder & CEO Taralite

Abraham merupakan pemilik Taralite, sebuah perusahaan yang menyediakan jasa peminjaman uang untuk biaya pernikahan.

Taralite memberikan pinjaman dengan bunga rendah, berasal dari sumber selain bank, dan dapat dicicil hingga tiga tahun.

Saat ini, Taralite juga memberikan pinjaman untuk kebutuhan lainnya, seperti untuk pergi haji.

Abraham Ranardo

25 tahun – Cofounder Mailbird

Lulusan Institut Teknologi Bandung ini merupakan Cofounder Mailbird, sebuah aplikasi manajemen yang menghubungkan email dengan daftar pekerjaan, kalender, dan aplikasi pesan instan.

Pada 2012 Abraham Ranardo yang biasa disapa Abe memulai Mailbird di Bandung, saat ini memiliki 12 karyawan, setidaknya 500.000 pengguna, serta kerjasama dengan Dropbox, Evernote, dan Whatsapp.

Kevin Aluwi

29 tahun – Cofounder & Chief Financial Officer Go-Jek

Kevin merupakan sosok muda yang berada di jajaran petinggi Go-Jek. Bersama Cofounder sekaligus CEO Go-Jek Nadiem Makarim, ia membangun Go-Jek setelah pulang dari studinya di Amerika Serikat.

Kevin merupakan penanggung jawab keuangan Go-Jek Indonesia yang kini telah memiliki 200.000 driver dan aplikasinya telah diunduh sebanyak delapan juta kali.

Benny Farajai

25 tahun – Founder Kreavi.com, Cofounder Qlapa

Kreavi.com milik Benny Farajai merupakan jaringan media sosial pertama milik Indonesia yang diperuntukan bagi profesional dalam industri kreatif yang mencari atau menawarkan jasa artistik.

Pada 2015, Benny menjual Kreavi.com dan memulai usaha barunya, Qlapa.com, situs yang menjual beragam produk lokal yang dibuat para seniman di Bali. 

Arief Widhiyasa

28 tahun – Cofounder dan CEO Agate Studio

Arief merupakan Cofounder sekaligus CEO dari Agate Studio, sebuah perusahaan pengembang game yang berbasis di Indonesia.

Satu tahun setelah memulai usahanya pada 2009, Agata Studio membuat game ber-genre puzzle yang diunduh jutaan kali pada minggu pertamanya. Di tahun 2011, game Football Saga yang dibuat oleh Agate Studio memiliki 10.000 pengguna aktif setiap harinya.

Heni Sri Sundani Jaladara

28 tahun – Founder Smart Farmer Kids In Action & AgroEdu Jampang Community

Heni merupakan mantan buruh migran yang sempat bekerja di Hong Kong sebagai pembantu rumah tangga.

Dengan segala keterbatasan yang ada, ia berhasil lulus dari Saint Mary’s University di Hong Kong dengan gelar sarjana manajemen enterpreneur.

Setelah kembali ke Indonesia, Heni membangun Gerakan Anak Petani Cerdas dan Komunitas AgroEdu Jampang, sebuah sekolah gratis dan pengembangan komunitas yang bertujuan untuk memberikan program pemberdayaan bagi desa-desa di Indonesia.

Muhammad Alfatih Timur

24 tahun – Cofounder & CEO Kitabisa.com

Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini merupakan Cofounder situs crowdfunding pertama di Indonesia Kitabisa.com, yang kini telah membantu setidaknya 37.000 orang lewat 590 proyek dan jumlah uang lebih dari US$500.000..

Sebelum membangun Kitabisa.com, Alfatih yang biasa disapa Timmy sempat bekerja sebagai asisten CEO di Rumah Perubahan.

Mesty Ariotedjo

26 tahun – Cofounder WeCare.id

A photo posted by Pramesti (@mestyariotedjo) on

Sarjana Kedokteran dari Universitas Indonesia ini merupakan model, musisi, dokter, sekaligus Cofounder WeCare.id—sebuah situs crowdfunding yang fokus pada pelayanan kesehatan.

Baru diluncurkan pada Oktober 2015 lalu, WeCare.id telah mendapatkan penghargaan sebagai Best Start-up Idea dalam ajang Asia Social Innovation Awards.

Leonika Sari Njoto Boedioetomo

22 tahun – Founder & CEO Reblood

Reblood yang dibangun oleh Leonika merupakan aplikasi pencarian darah yang dibutuhkan untuk pengobatan.

Selain berupa aplikasi, Reblood juga membuat beberapa event offline yang mengkampanyekan donor darah di Indonesia. —Rappler.com

Catatan: Sebelumnya dikabarkan terdapat 17 pemuda Indonesia dalam daftar Forbes 30 Under 30, namun ternyata Moses Lo, 27 tahun – Founder & CEO Xendit, merupakan Warga Negara Australia keturunan Indonesia.

Moses Lo merupakan CEO dari Xendit, sebuah layanan pembayaran P2P (person to person) yang berfokus di kawasan Asia Tenggara. Memulai usahanya pada 2015, saat ini Xendit telah digunakan oleh setidaknya 13.000 orang.

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!