Di desa ini, dilarang merokok!

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Di desa ini, dilarang merokok!

AFP

Jadi desa pertama di Indonesia yang memberlakukan larangan merokok secara menyeluruh. Jika melanggar, akan dikenai sanksi.

JAKARTA, Indonesia—Sebuah desa di kaki Gunung Latimojong, Sulawesi Selatan, terlihat berbeda dengan wilayah lainnya di Indonesia.

Jika di tempat lain banyak dijumpai para perokok lengkap dengan rokok di tangan dan asap yang keluar dari mulut, di desa ini hal tersebut tidak akan kamu temukan. Desa Bone-Bone, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, memberlakukan larangan merokok bagi sekitar 800 orang penduduknya.

Bone-Bone merupakan desa pertama di Indonesia yang melarang total peredaran dan konsumsi rokok di wilayahnya.

Papan bertuliskan “Terima kasih untuk tidak merokok” dan “Silakan nikmati pemandangan indah serta udara bersih kami” tertulis di gerbang masuk Desa Bone-Bone.

Ide awal larangan merokok muncul bukan karena kesadaran warga terhadap kesehatan, melainkan disebabkan faktor ekonomi.

Banyak keluarga yang tidak dapat menyekolahkan anaknya karena ayah mereka menggunakan uangnya untuk membeli rokok.

“Saya kuliah bersama 13 orang, tapi hanya 6 orang yang lulus. Sisanya tidak lulus karena menghabiskan uang bayaran untuk membeli rokok,” kata Kepala Desa Bone-Bone Muhammad Idris.

Pelarangan diberlakukan sejak tahun 2000, dimulai dengan pelarangan penjualan rokok. Pada tahun 2003, pemerintah melarang warga untuk merokok di tempat umum. Baru kemudian pada 2006, pelarangan merokok berlaku secara menyeluruh.

Bagi yang melanggar, akan dikenakan sanksi berupa pelayanan masyarakat seperti membersihkan masjid atau meminta maaf ke seluruh desa melalui pengeras suara.

Amir, seorang ayah dari 9 anak mengaku semula peraturan tersebut membebani, namun kini ia merasakan manfaatnya.

“Saya bisa menabung, menyisihkan uang untuk membeli keperluan keluarga, dan yang terpenting, anak saya bisa sekolah,” kata Amir kepada AFP.

Setidaknya, 10 desa telah mengikuti jejak Desa Bone-Bone, namun jumlahnya tentu masih belum signifikan jika dibandingkan dengan 250 juta penduduk Indonesia.

Ditambah lagi, rokok telah hadir di masyarakat, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka.Laporan AFP/Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!