Dari All England 2016 hingga konsul kehormatan untuk Palestina

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Dari All England 2016 hingga konsul kehormatan untuk Palestina
Pasangan ganda Praveen/Debby berhasil mewujudkan harapan Indonesia untuk tetap membawa pulang gelar dalam turnamen All England 2016.

JAKARTA, Indonesia — Atlet ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto berhasil meraih gelar juara dalam turnamen All England 2016 yang berlangsung di Stadion Barclaycard Arena Birmingham, Inggris pada Minggu, 13 Maret. Praveen/Debby sukses menaklukan pasangan ganda Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dengan skor 21-12 dan 21-17.

Ini menjadi gelar super series pertama bagi Praveen/Debby sepanjang karier mereka. Keduanya menjadi tumpuan Indonesia usai 10 wakil Indonesia lainnya berguguran hingga di babak perempat final. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Rexy Mainaki mengakui hasil pertandingan di All England meleset dari target yang telah ditetapkan. Baca di sini artikel selengkapnya.

Guru Bahasa Indonesia J.S. Badudu tutup usia

Jenazah pakar bahasa Indonesia dan Guru Besar Linguistik, Prof. Dr. Jusuf Syarif (J.S) Badudu siap diberangkatkan ke Taman Makam Pahlawan usai disalatkan di masjid Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat, Minggu, 13 Maret. Foto oleh Agus Bebeng/ANTARA

Ahli bahasa Indonesia Jusuf Sjarif Badudu meninggal dunia pada Sabtu, 12 Maret pada pukul 22:10 di Rumah Sakit Hassan Sadikin Bandung. Dia meninggal pada usia 89 tahun karena komplikasi penyakit yang diderita saat usia senja.

Satu dekade belakangan, J.S. Badudu pernah beberapa kali terkena serangan stroke ringan atau berat yang membuat kondisi fisiknya semakin lama semakin menurun. Badudu dikenal sebagai pelopor Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yakni acuan penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Klik artikelnya di sini.

Polda Metro tangkap 6 pemulung kulit kabel di bawah gorong-gorong

Polda Metro Jaya telah menangkap enam tersangka yang diduga memulung kulit kabel yang selama ini terbenam di bawah gorong-gorong di area Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Para pemulung itu melihat adanya potensi ekonomi yang terlihat dari gulungan kabel milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) atau PT Telkom.

Mereka menyadari di dalam kulit kabel terdapat kandungan tembaga dan bahan timah yang per kilogramnya dihargai di atas Rp40 ribu dan Rp12 ribu. Kapolda Metro Jaya, Tito Karnavian mengatakan keenam pelaku masuk ke dalam tanah dan menemukan kabel di dalamnya.

Polisi tengah mencari tahu apakah kabel yang tertinggal di gorong-gorong tersebut milik PLN atau Telkom. Selengkapnya baca di sini.

Israel larang Menlu Retno Marsudi ke Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) melantik Konsul Kehormatan Indonesia untuk Palestina, Maha Abou Susheh di KBRI Amman. Pelantikan yang semula direncanakan di Ramallah, Tepi Barat batal dilakukan karena Israel tak memberikan izin menyeberang ke Palestina. Foto oleh Kemlu RI

Saat menit-menit terakhir akan bertolak menuju Ramallah, Palestina, Israel tidak mengeluarkan visa masuk bagi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Minggu, 13 Maret. Padahal, kemarin seharusnya mantan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda itu melantik Konsul Kehormatan Indonesia untuk Palestina, Maha Abou Susheh.

Pelantikan akhirnya dilakukan di KBRI Amman, Yordania dan disaksikan Menlu Palestina, Riyad Al-Maliki dan beberapa pejabat lain.

Media setempat menulis alasan di balik ditolaknya Retno masuk ke Ramallah, karena dia menolak bertemu dengan pejabat Israel. Benar kah? Klik artikelnya di sini.

Mensos bantah akan gunakan metode rebus untuk sembuhkan kaum LGBT

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa justru menyebut metode yang sedang didalami untuk bisa “menyembuhkan” kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) yakni metode Emotional Spiritual Quotient (ESQ). Khofifah tengah memfinalisasi format ESQ tersebut dengan Ary Ginanjar.

“Kalau rehab napza (atau narkotik, psikotropika, dan zat aditif) metode rebus dengan rempah-rempah, sudah lama itu, di Purbalingga, saya sudah ke sana dan sudah coba,” kata Khofifah.

Bagaimana komunitas LGBT menanggapi ide Khofifah? Klik artikelnya di sini. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!