Pemerintah cari solusi ‘adil’ untuk taksi online dan offline

Febriana Firdaus

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pemerintah cari solusi ‘adil’ untuk taksi online dan offline
Luhut menyampaikan bahwa pemerintah menemukan indikasi pelanggaran pada aksi demo hari ini. Yakni aksi sweeping yang dilakukan oleh sopir taksi.

 

JAKARTA, Indonesia—Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah sedang mencari solusi yang adil untuk pihak Uber dan GrabTaxi dan taksi offline yang sedang berseteru hingga berujung pada demo yang ricuh pada Selasa, 22 Maret. 

“Bapak Presiden menghimbau agar ada asas keadilan. Harus berbadan hukum, dan sebagainya,” kata Luhut dalam konferensi pers di kantornya bersama Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara dan Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Nandang Jumantara. 

Apa solusi yang dianggap adil oleh pemerintah? Menurut Luhut pemerintah sedang merumuskannya dan masih berdialog bersama kedua belah pihak. “Mungkin yang konvensional harus beradaptasi, dan lainnya, kita cari solusinya,” ujarnya. 

Sementara itu, Menkominfo Rudiantara tidak memberikan tanggapannya terkait rumusan tersebut meski sudah didesak oleh awak media. Ia hanya mengamini menkopolhukam. 

CEO Gojek Nadiem Makariem yang ikut hadir di konferensi pers tersebut mengatakan memang ada pertemuan antara pihak-pihak terkait dengan pemerintah dengan agenda mencari solusi bersama. 

Nadiem mengatakan Gojek siap mengikuti saran pemerintah. Namun ia memberi catatan bahwa insiden yang terjadi hari ini hanyalah sebuah kompetisi bisnis. “Ini hanya masalah kompetisi bisnis, saya juga tidak paham apa tuntutan taksi,” katanya. 

Ia meminta pemerintah untuk memperhatikan aspirasi masyarakat, terutama suara mayoritas. “Poin saya, jumlah terbesar masyarakat mayoritas bagaimana,” ujarnya. 

Dilarang sweeping 

Luhut juga menyampaikan bahwa pemerintah menemukan indikasi pelanggaran pada aksi demo hari ini yaitu aksi sweeping yang dilakukan oleh sopir taksi. 

Soal sweeping ini, Wakapolda menjelaskan, dari sekitar 6.000 sopir taksi yang berdemo di depan Istana Negara, 4.000 lainnya di Koominfo, dan 2.000 sisanya di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, polisi menemukan pelanggaran berupa sweeping. 

“Kami telah memeriksa 83 sopir terkait sweeping ini,” kata Wakapolda. Aksi sweeping ditengarai dilakukan sopir taksi Blue Bird. 

Karena itu, Luhut menghimbau kepada semua pengemudi taksi online maupun offline untuk tidak melakukan sweeping. “Kalau ada sweeping seperti tadi, akan ada tindakan tegas,” katanya mengancam. 

Wakapolda menambahkan pemerintah akan berkomunikasi dengan kedua belah pihak terkait rencana demo besok untuk menghindari bentrok lanjutan. —Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!