Massa bubarkan acara pengajian di Pasuruan

Amir Tedjo

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Massa bubarkan acara pengajian di Pasuruan

AFP

Pimpinan kepolisian harus menangkap para pelaku pembubaran dan menindak anggota yang membiarkan terjadinya aksi kekerasan

SURABAYA, Indonesia – Sejumlah anggota organisasi massa intoleran membubarkan secara paksa acara pengajian yang dilakukan oleh ibu-ibu dari Komunitas Shia di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur pada Jumat, 1 April.

Fatkhul Khoir, koordinator Badan Pekerja KontraS Surabaya, mengatakan acara pengajian itu diadakan oleh kelompok Wiladah Putri Nabi SAW Fatimah Azzahrah di rumah salah satu warga di Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan. 

“Tetapi, pada sekitar jam 09:30 massa dari ormas Aswaja mulai berdatangan ke tempat acara dan minta agar panitia membubarkan acara tersebut,” kata Fatkhur dalam siaran persnya pada Jumat, 1 April.

“Massa intoleran meneriakkan ujaran-ujaran kebencian dan menyebarkan selebaran yang berisi seruan kekerasan kepada Komunitas Shia dan menuntut dibubarkannya kegiatan pengajian Wiladah Putri Nabi SAW Fatimah Azzahrah,” kata Fatkhur.

Atas desakan polisi, panitia akhirnya membubarkan acara tersebut sekitar jam 10:00 dari rencana semula jam 12:30 siang.

“Kami meminta kepolisian mengambil tindakan tegas dengan menangkap para pelaku pembubaran dan menindak seluruh pimpinan Kepolisan Pasuruan yang membiarkan terjadinya aksi kekerasan ini,” kata Fatkhur.

Pada malam sebelum acara, Bupati Pasuruan meminta panitia membatalkan acara pengajian yang rencananya akan diadakan di Gedung Diponegoro Bangil mulai jam 8:00. Awalnya, panitia menolak permintaan bupati tetapi pada Jumat jam 01.30 dini hari, 1 April, memutuskan untuk memindahkan acara tersebut ke Kelurahan Kalirejo dengan jaminan keamanan dari aparat kepolisian.

Tetapi menurut Fatkhur, pada saat kejadian, angota polisi dan tentara cukup banyak di lapangan tetapi tidak melakukan pencegahan atas gerakan massa Aswaja dan seolah memberikan kesempatan kepada mereka untuk melancarkan intimidasi dan ujaran kebencian kepada peserta kegiatan yang sebagian besar ibu-ibu dan anak-anak.

“Yang lebih meprihantinkan di antara pimpinan massa intoleran tersebut terdapat  anggota DPRD Kabupaten Pasuruan yang secara terbuka mendesak pembubaran kegiatan keagamaan ini,” kata Fatkhur.

“Kami mendesak Mendagri untuk memberikan sanksi tegas kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Pasuruan atas kelalaian mereka dalam mencegah berkembangnya gerakan intoleransi di Pasuruan,” kata Fatkhur. – Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!