Persib Bandung vs Arema Cronus: Adu cerdik dua juru taktik Balkan

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Persib Bandung vs Arema Cronus: Adu cerdik dua juru taktik Balkan

ANTARA FOTO

Dua 'alumni' Yugoslavia berada di dua kubu berbeda sebagai pelatih di tengah bentrok puncak turnamen Piala Bhayangkara.

JAKARTA, Indonesia — ‎Duel Arema Cronus kontra Persib Bandung di partai puncak Piala Bhayangkara, Minggu, 3 April, pukul 20:30 WIB, bukan hanya menjadi pertarungan dua tim besar di sepakbola Indonesia.

Banyak pihak memberikan julukan untuk duel ini. Mulai dari duel Raja Jawa Timur melawan Raja Jawa Barat, ‎duel tim bertabur bintang, sampai pembuktian siapa yang akan menjadi King of Blue karena keduanya sama-sama pemakai jersey biru.

Namun, sosok pelatih yang menukangi kedua tim harus diakui memiliki karakter dan kecerdikan masing-masing. Arema yang kini dilatih pelatih asal Bosnia-Herzegovina, Milomir Seslija, bakal adu cerdik dengan pelatih Persib asal Serbia, Dejan Antonic.

Milo —panggilan Seslija— mewakili permainan yang mengandalkan tempo dan soliditas pertahanan untuk kemudian menghajar dengan kecepatan serangan balik. Meski menyatakan dirinya sebagai tim yang agresif, catatan gol dari fase grup sampai semifinal menunjukkan bahwa Arema sejatinya tim yang kurang produktif.

Mereka hanya mencetak 4 gol. Tapi, soliditas pertahanan mereka boleh diandalkan. Hanya kebobolan satu gol. 

Sebaliknya, Persib justru sangat tajam. Tim berjuluk Maung Bandung itu mencetak 7 gol dan hanya kebobolan satu gol.

Dejan ‎membawa perubahan di Persib. Jika dulu serangan-serangan sayap mendominasi permainan Atep dan kawan-kawan, kini mereka melakukan variasi dengan serangan dari tengah.

Dejan menambahkan kekompakan dalam serangan dan pertahanan.

Tepiskan perang masa lalu

AREMA CRONUS. Pelatih Milomir Seslija memberikan instruksi dalam latihan jelang final Piala Bhayangkara.  Foto oleh Akbar Nugroho Gumay/ANTARA

Duel dua pelatih bakal membawa aroma pertarungan kedua negara baru pecahan Yugoslavia. Bosnia-Herzegovina dan Serbia adalah dua negara yang sama-sama pernah bersatu dalam satu negara. Tapi kemudian negara kemudian bubar gara-gara perang etnis.

“Kami sekarang dari negara yang berbeda, tidak ada lagi emosional tentang perang dahulu. Ini adalah sepak bola, ” kata Milo.

Duel ini, menurut Milo, nantinya tak hanya menjadi pertarungan teknik di atas lapangan. Dalam final, menurutnya yang sangat berpengaruh adalah soal mental. 

“Mereka yang bisa menjadi pemenang adalah tim yang memiliki mental paling bagus. Bukan hanya materi pemain,” ungkapnya.

Karena itu, Milo mengibaratkan per‎tandingan antara dirinya dan Dejan ibarat memainkan bidak catur di atas lapangan. Adu strategi dan taktik, akan lebih terlihat dalam laga ini.

Menurut dia, meskipun Persib bakal full team, Arema tak gentar dan siap memberikan permainan terbaik. Masih tanpa Ahmad Bustomi, dia yakin penggantinya seperti Hendro Siswanto sudah siap berduel.

“Persib semua pemain berbahaya. Tapi pemain kami udah siap mengatasi bahaya itu,” tegasnya.

Di sisi lain, Dejan memastikan kondisi timnya akan kembali maksimal setelah beberapapemain absen siap gabung kembali. “Kami sudah mengetahui permainan Arema, mereka juga demikian. Saat ini pemain harus siap mengantisipasi mereka,” ucapnya.

Sosok striker asal Spanyol ‎Juan Belencoso pasti akan diantisipasi oleh Arema Cronus. Persib sudah menyiapkan peran khusus untuk striker asing baru. Kekalahan 0-1 dari Arema di Bali Island Cup, menurut dia, cukup membuat pemainnya belajar. 

Arema sejauh ini memang belum melakukan penambahan pemain, karena itu dia telah menyiapkan antisipasi.

“Kami tak mau berbicara terlalu panjang, yang pasti Persib siap menjalani laga ini,” katanya.—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!