5 hal yang perlu kamu ketahui mengenai pembunuhan dua petugas pajak

Ursula Florene

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 hal yang perlu kamu ketahui mengenai pembunuhan dua petugas pajak

ANTARA FOTO

Parada T‎oga Fransriano Siahaan dan Soza Nolo Lase dibunuh oleh pengusaha yang menunggak pajak hingga Rp 14 miliar.

 

JAKARTA, Indonesia – Dua orang petugas pajak dari KPP Sibolga tewas saat menjalankan tugasnya pada Selasa, 12 April 2016.‎ Parada T‎oga Fransriano Siahaan dan Soza Nolo Lase meregang nyawa usai ditusuk wajib pajak yang ditagih.

Berikut 5 hal yang perlu kamu tahu tentang kasus ini:

1. Dibunuh oleh pengusaha getah karet

Parada T‎oga Fransriano Siahaan dan Soza Nolo Lase dibunuh oleh Agusman Lahagu, seorang pengusaha getah karet. Agusman didatangi kedua petugas pajak karena telah menunggak pajak hingga Rp 14 milyar. Menurut perhitungan Dirjen Pajak, tunggakan sudah inkrah selama 3 tahun 6 bulan dan 31 hari.

Meski mengaku sebagai pembunuh, Agusman yang menyerahkan diri ke Polda Sumatera Utara masih berstatus sebagai saksi.

2. Pembunuhan terjadi di kebun karet

Pencabutan nyawa Parada dan Soza berlangsung di kebun karet yang berlokasi di Gunung Sitoli, Nias, Sumatera Utara. Pelaku Agusman menusuk keduanya hingga tewas.

Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas Direktorat Jenderal Pajak Mekar Satria Utama mengatakan, para petugas datang dan menyampaikan tuntutan dengan santun.

“Terakhir pukul 11.30 dia masih kontak, kemudian pada pukul 15.00 ada laporan dari Kepolisian Gunung Sitoli bahwa petugas pajak tewas tertusuk,” kata dia.

3. Ada kesalahan antisipasi

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Ken Dwijugasteadi mengatakan ada kesalahan antisipasi dalam penagihan tunggakan pajak. Anak buahnya, menurut dia, mengabaikan fakta kalau pekerjaan mereka rawan.

Di Markas Besar Kepolisian, Ken mengatakan penagihan pajak daerah tersebut tak pernah berm‎asalah.

“Apalagi salah satu petugas berasal dari Nias. Jadi dia merasa itu daerahnya sendiri. Mungkin kami kemarin kecolongan,” kata dia.

4. Mendapat perhatian presiden

Rupanya, kejadian pembunuhan ini mendapat perhatian Presiden Joko Widodo. Melalui akun Twitter‎ @jokowi, ia mengungkapkan rasa dukanya.

Adik Parada secara terpisah meminta supaya negara meningkatkan perlindungan terhadap petugas pajak saat bertugas.

5. Pembunuhan petugas pajak pertama

Mekar mengatakan, peristiwa ini adalah pertama kalinya petugas pajak diserang hingga meninggal. 

“Pembunuhan baru sekarang, kalau terluka ada serangan, sempat terjadi,” kata dia.

Penyerangan, ujar Mekar, memang sering terjadi di lokasi rawan. Bahkan, tak jarang di lokasi seperti Jakarta. Menurut dia, kekerasan memang resiko yang harus dihadapi petugas pajak dalam menjalankan pekerjaannya.

Tak ingin kejadian serupa terulang, Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi meminta kepada Kapolri, Badrodin Haiti agar turut mengamankan kegiatan yang dilakukan petugas pajak dan dianggap berisiko. Permintaan itu direspons positif oleh Badrodin.

“Kami sepakat, tugas mana pun yang dianggap mengandung risiko, silahkan minta bantuan pendampingan dari kepolisian dan kami siap,” ujar Badrodin di Mabes Polri, Jakarta. – Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!