Akankah Haas F1 Team kembali gemilang di GP China?

Aswin Prasetyo

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Akankah Haas F1 Team kembali gemilang di GP China?
Tim debutan Haas F1 tampil begitu menakjubkan di dua seri pertama Grand Prix F1 2016

JAKARTA, Indonesia — Tampil sebagai tim yang benar-benar baru di ajang balap jet darat Formula 1, Haas F1 Team memiliki keunikan sendiri di musim balap 2016 ini. 

Selain mengusung bendera Amerika Serikat untuk pertama kalinya di ajang F1, semua mata cukup terbelalak ketika Haas berhasil mencetak delapan poin pertamanya pada seri pembuka Grand Prix (GP) Australia pada 20 Maret berkat kepiawaian pembalap asal Perancis, Romain Grosjean, yang finish di posisi keenam. 

Keberhasilan ini juga berlanjut di seri selanjutnya di GP Bahrain pada 3 April. Dengan strategi pit stop yang cukup ekstrim menggunakan ban Pirelli berkompon super soft, Grosjean kembali menorehkan hasil semakin baik dari sebelumnya: merebut posisi akhir kelima. 

Para penggemar F1 di seluruh dunia bahkan memberikan titel “Driver of the Day” bagi Grosjean pada dua balapan tersebut, melalui sistem voting di situs resmi formula1.com. Saat ini, dengan total raihan 18 poin di klasemen kejuaraan pembalap 2016, Grosjean bahkan berada di posisi lima, di atas juara dunia empat kali, Sebastian Vettel, dengan poin 15.

Tim Haas sendiri, dengan total raihan poin yang sama seperti sang pembalapnya, berhasil memecundangi tim-tim kelas atas dengan dana jauh di atasnya. Haas F1 Team hanya memiliki sekitar 120 personil dan total dana balapan tahunan di kisaran £80 juta, atau hanya sekitar seperlima jumlah total personil tim kawakan Williams F1, dan sepertiga dana dari tim yang berbasis di Grove, Inggris, tersebut.

Resep utama keberhasilan Haas sebenarnya bisa ditelisik dari kerja samanya dengan tim paling ikonik di F1, Scuderia Ferrari. Secara gamblang, mobil VF-16 yang dikendarai Grosjean dan Esteban Gutierrez memiliki kesamaan yang begitu banyak dengan mobil SF15-T milik Ferrari tahun 2015 silam.

Bekerja sama dengan Dallara sebagai sub-kontraktor non-tim F1 dalam pembuatan sasis monokok, crash structure, panel serta elemen-elemen bodi mobil lainnya, Haas bisa menghasilkan mobil yang hampir identik tanpa harus menyalahi regulasi di F1. Namun mesin, suspensi, rem, rear crash structure, dan transmisi disuplai langsung oleh Ferrari.

McLaren-Honda, yang meski telah berubah banyak lebih positif daripada tahun lalu, bahkan merasa malu melihat kinerja Haas dengan mobil “bekas” Ferrari. Dengan staf di Woking dan dana riset yang dipercaya berkali-kali lipat lebih besar, McLaren bahkan baru mampu memetik satu poin saja di GP Bahrain. 

Seperti dilansir pada situs Sky F1, pembalap tim McLaren-Honda Jenson Button bahkan mengakui cukup menyedihkan bagi timnya melihat Haas dan juga tim papan bawah lainnya begitu piawai di dua seri pertama balapan F1 pada tahun ini. 

“Lihat saja di posisi mana mereka berhasil finish; posisi lima (Romain Grosjean) dan enam (Max Verstappen dari tim Toro Rosso). Ini sangat menyakitkan,” kata Button.

Kepala tim Haas F1 Gunther Steiner bahkan menjadi semakin optimistis dari hasil dua seri balapan sebelumnya, meski ia mengakui mempertahankan posisi kelima teratas di klasemen konstruktor saat ini akan cukup sulit. 

“Posisi kelima (di klasemen konstruktor) sebenarnya sedikit berlebihan. Kami hanya akan terus berjuang mendapatkan poin di setiap seri balapan. Itulah yang menjadi objektif kami – apakah kami akan mampu, kami tak tahu. Kami hanya tahu persis bahwa mobil kami bisa melakukannya dan memungkinkan untuk terus mendulang poin,” ujar Steiner yang dikutip dari situs autosport.com, pada 8 April.

Dengan semua amunisi dan kepercayaan seperti itu, sepertinya tim Haas akan menjadi rival besar bagi tim-tim papan tengah demi menjegalnya meraih poin di GP China akhir pekan ini. Sepertinya semua mengarah kepada hal yang positif bagi mereka, namun mari kita tunggu saja aksinya di Shanghai International Circuit pada Minggu, 17 April mendatang. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!