Satu tahun tak jadi dieksekusi, Mary Jane menangis dan bersyukur

Mawa Kresna

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Satu tahun tak jadi dieksekusi, Mary Jane menangis dan bersyukur
'Saya yakin bisa pulang,' Mary Jane Fiesta berharap bisa bebas dari hukuman mati

 

YOGYAKARTA, Indonesia — Hari ini setahun yang lalu, terpidana mati asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso, ditangguhkan eksekusinya.

Pada 28 April tahun lalu, ia sudah dibawa ke Pulau Nusakambangan untuk dieksekusi bersama tahanan lainnya, namun Presiden Joko “Jokowi” Widodo memutuskan untuk menunda eksekusi terhadap Mary Jane karena kasus hukum yang menimpanya masih berjalan di negara asalnya.

Hari ini, 29 April, setahun setelah ia mendapatkan kebebasan untuk menghirup udara, Mary Jane mengenang peristiwa itu dengan bersyukur. Ia pun tak mampu menahan air mata sebab masih diberi kesempatan untuk menghirup udara dan bertemu dengan kedua anaknya yang masih kecil.

(BACA: Indonesia eksekusi 8 napi, Mary Jane Veloso ditunda)

Saat ini ia menghuni Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan di Yogyakarta sejak setahun lalu.

Kepala Lapas Wirogunan, Zaenal Arifin, mengatakan secara tidak sengaja hari ini Mary Jane tampil menari Yapong, karya seniman Yogyakarta Bagong Kusudiarjo, dalam acara kunjungan Kesatuan Perempuan Partai Golkar(KPPG) ke Lapas, pada Jumat 29 April.

“Mary Jane tadi saya tanya, dia bilang senang karena masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan keluarganya dan anak-anaknya,” kata Zaenal pada wartawan.

Dalam kesempatan tersebut Mary Jane pun tampak asik berjoget dengan para anggota KPPG yang berkunjung. Dia bahkan dibanjiri permintaan foto bersama dengan para anggota KPPG. 

“Saya merasa senang. Saya seorang ibu, mempunyai dua anak. Saya juga senang di sini, orangnya baik. Tapi saya rindu pulang ke Filipina, saya kangen dengan anak-anak saya,” kata Mary Jane sembari menangis.

Mary Jane merupakan tahanan yang aktif beraktivitas dalam lapas. Pada peringatan Hari Kartini tahun ini dan tahun lalu, ia ikut dalam peragaan busana. Ia juga pernah mengikuti pelatihan kerajinan dari lapas.

MENANGIS. Mary Jane menangis saat doa bersama, pada 29 April 2016. Foto oleh Mawa Kresna/Rappler

Namun, meski belum ada kejelasan hukumannya karena proses peradilan di Filipina masih berlangsung, Mary Jane mengaku yakin dia suatu saat dia akan bisa pulang ke kampung halamannya.

“Saya yakin bisa pulang,” ungkapnya.

Pada penghujung acara, mereka berdoa bersama. Saat berdoa, Mary Jane tampak terisak.

Sementara itu, Wakil Sekjen KPPG  Sandra Naholo memberikan dukungan kepada Mary Jane. Sebagai sesama perempuan dan sebagai ibu, dia bisa membayangkan bagaimana perasaan Mary Jane.

“Semoga ada jalan terbaik untuk Mary Jane. Saya pribadi sendiri tidak sepakat dengan hukuman mati,” ungkapnya.

Hal serupa juga diungkapkan artis Puput Novel yang hadir dalam acara tersebut. Dia berharap Mary Jane mendapat kepastian yang lebih baik.

“Kami berharap ada kepastian, kita sesama perempuan, sesama ibu, bisa merasakan betapa beratnya kalau harus terpisah dari anak dan keluarga,” ujar Puput. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!