Indonesia

5 hal yang perlu kamu ketahui mengenai aktivis buruh Marsinah

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 hal yang perlu kamu ketahui mengenai aktivis buruh Marsinah
Marsinah dibunuh diduga karena memicu aksi unjuk rasa besar-besaran buruh yang menuntut kenaikan upah.

 

JAKARTA, Indonesia – Kasus kematian aktivis buruh Marsinah hingga kini masih menjadi misteri. Kendati 23 tahun sudah berlalu, namun titik terang dalam penanganan kasus dan pelaku pembunuhan masih belum diketahui.

Hari ini, tepat 23 tahun lalu, buruh asal Sidoarjo tersebut dibunuh dan diduga oleh oknum militer. Berikut 5 hal yang perlu kamu ketahui mengenai Marsinah:

1. Buruh PT Catur Putera Surya

Marsinah bekerja untuk PT Catur Putera Surya (CPS) yang berlokasi di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Namun, perusahaan tempatnya bekerja membandel dan menolak untuk
menaikkan upah buruh sesuai dengan surat edaran Gubernur Jawa Timur No. 50/Th. 1992.

Isi dari surat tersebut berupa himbauan kepada pengusaha untuk menaikkan kesejahteraan karyawannya dengan kenaikan gaji sebesar 20 persen gaji pokok.

Karena itu, bersama rekan buruhnya yang lain dia membahas terkait surat edaran ini dan menuntut perusahaannya untuk memenuhi hak mereka. Akhrinya, karyawan PT CPS berunjuk rasa pada tanggal 3 dan 4 Mei 1993 untuk menuntut kenaikan upah dari Rp 1.700,00 menjadi Rp 2.250,00.

2. Hilang setelah dari Markas Kodim

Karena gerakan buruh ini, sebanyak 13 orang buruh PT CPS diciduk militer. Mereka dianggap menghasut sehingga terjadi unjuk rasa dan digiring ke Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo.

Mendengar ini, Marsinah langsung mengunjungi markas untuk mengetahui keadaan rekan-rekannya. Namun, sejak itu dia tak pernah kembali dan diketahui menghilang sekitar pukul 22:00.

3. Sempat diperkosa sebelum dibunuh

Pada tanggal 6-8 Mei, rekan-rekan Marsinah kelimpungan mencarinya. Perempuan berusia 24 tahun ini sama sekali tak terdengar kabarnya.

Akhirnya mereka menemukan Marsinah, dalam kondisi sudah menjadi mayat. Jasadnya terbujur kaku di sebuah hutan yang berlokasi di Dusun Jegong, Kecamatan Wilangan Nganjuk.

Berdasarkan visum dari Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk, di bagian leher dan kedua tangan Marsinah ditemukan luka memar akibat benturan benda keras. Melihat bercak-bercak darah di tubuhnya, diduga Marsinah diperkosa sebelum dibunuh.

4. Seorang juru runding

Marsinah mendapat kepercayaan dari kawan-kawannya untuk menjadi juru runding dengan pihak perusahaan terkait kenaikan upah ini. Sebelumnya, para buruh sempat mogok total dan mengajukan 12 tuntutan.

Salah satu isi tuntutan berupa kenaikan upah pokok mereka. Marsinah melarang satu buruh bekerja, jika tuntutan tersebut tidak disetujui.

5. Pelaku pembunuhan belum terungkap

Marsinah tewas akibat siksaan berat. Namun, hingga saat ini pelaku pembunuhan belum jelas. Walaupun sudah ada tiga satpam PT CPS yang mengaku membunuh Marsinah.

Tetapi, dalam sesi persidangan, ketiganya kompak membantah pengakuan yang sudah ditulis dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Di depan majelis hakim, Suprapto (salah seorang tersangka) mengaku menandatangani BAP karena tak mampu menahan siksaan fisik oleh petugas keamanan, antara lain dipaksa minum air seni setengah cangkir.

Puncak dari kasus Marsinah terjadi ketika pada 29 April 1995, Mahkamah Agung membatalkan semua keputusan pengadilan di bawahnya dan membebaskan semua terdakwa dari semua tuduhan. Alasannya, karena semua saksi memberikan keterangan yang terus berganti.

Selain itu, hampir semua tersangka mencabut BAP. Pencabutan BAP itu, menurut MA, memiliki alasan yang cukup kuat, yakni para tersangka mendapat tekanan fisik dan psikis.

-Rappler.com

BACA JUGA: 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!