5 Hal yang perlu kamu ketahui mengenai pemilu Filipina

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 Hal yang perlu kamu ketahui mengenai pemilu Filipina
Pemilu ini tidak hanya untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, tetapi juga anggota parlemen dan kepala daerah.

JAKARTA, Indonesia – Rakyat Filipina akan menyambut pesta demokrasi pemilihan umum pada Senin, 9 Mei. Dalam pemilu ke-16 ini, rakyat Filipina tidak hanya memilih Presiden dan Wakil Presiden, tetapi juga memilih anggota DPR dan pemerintahan lokal termasuk wilayah otonomi di Mindanau.

Presiden petahana Benigno Aquino III dilarang untuk ikut dalam pemilu kali ini, sehingga dia harus mendukung kandidat lainnya. Berikut beberapa hal yang perlu kalian ketahui mengenai pemilu di negara kepulauan tersebut:

1. Diikuti lebih dari 50 juta pemilih
Sebanyak lebih dari 54,4 juta warga Filipina akan mendatangi 92.509 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di seluruh wilayah negara tersebut. Angka itu belum termasuk dengan lebih dari 1,38 juta pemilih di luar negeri yang diharapkan akan memilih di 82 TPS yang tersebar di beberapa negara.

TPS akan dibuka sejak pukul 06:00 hingga pukul 17:00. Bagi pemilih yang berada di luar negeri, mereka sudah bisa menggunakan hak suaranya sejak tanggal 9 April.

Sementara, hasil penghitungan suara akan dilakukan hingga tanggal 12 Mei 2016. Pada tanggal 13 Mei 2016, Komisi Pemilihan Umum (COMELEC) akan mengumumkan pemenang di tingkat parlemen, provinsi, regional, kongres dan daftar partai. Sedangkan, hasil resmi untuk kemenangan Presiden diharapkan sudah keluar pada tanggal 8 Juni 2016.

2. Tidak hanya memilih Presiden
Dalam pemilu di Filipina, warga tidak hanya diminta untuk memilih kandidat yang menduduki kursi kepresidenan saja. Mereka juga memilih anggota parlemen dan kepala daerah.

Total sebanyak lebih dari 18 ribu posisi tersedia untuk dipilih. Namun, jumlah kandidat jauh lebih banyak yakni mencapai lebih dari 44 ribu orang. Berikut daftar posisi yang dialokasikan dalam pemilu di Filipina.

Elective Position Number of Positions Number of Candidates
President 1 5
Vice President 1 6
Senator 12 50
Party-list representatives 59 seats 115 groups / 673 nominees
District representatives 238 634
Governors 81 275
Vice governors 81 206
Provincial board members 776 1,813
City mayors 145 407
City vice mayors 145 350
City councilors 1,624 3,996
Municipal mayors 1,489 3,751
Municipal vice mayors 1,489 3,446
Sangguniang Bayan members 11,916 29,741
ARMM regional governor 1 4
ARMM regional vice governor 1 4
ARMM regional assemblymen 24 68

3. 5 calon Presiden

CALON PRESIDEN FILIPINA. Lima calon Presiden yang ikut dalam pemilihan umum Filipina pada Senin, 9 Mei. Foto oleh Rappler

Dalam pemilu kali ini, terdapat 5 calon Presiden yang maju. Mereka adalah Jejomay Binay, Miriam Defensor Santiago, Rodrigo Duterte, Grace Poe dan Manual Roxas II. Jika terpilih, mereka akan menggantikan Benigno Aquino III dan duduk di kursi kepresidenan selama 6 tahun.

Berdasarkan survei yang dilakukan Standard Poll, Duterte menempati posisi pertama yang difavoritkan publik akan keluar sebagai pemenang. Sebanyak 32,4 persen warga mengaku memilih Walikota Davao itu untuk menjadi pemimpin Filipina selanjutnya.

Duterte difavoritkan karena berhasil mengubah kota Davao yang memiliki catatan kejahatan tertinggi di negara kepulauan itu menjadi kota teraman di Filipina. Kendati demikian, kelompok pejuang Hak Asasi Manusia (HAM) menuding Duterte kerap melakukan pelanggaran HAM ketika menangkap pelaku tindak kriminal.

Duterte diduga mengerahkan satu tim khusus untuk memantau pelaku tindak kejahatan dan mengeksekusi mereka di tengah jalan. Kelompok Amnesti Internasional telah menyerukan agar dilakukan penyelidikan terhadap 700 kasus kematian yang mencurigakan.

Duterte telah menolak meminta maaf atas penggunaan strategi tersebut selama 30 tahun menjabat sebagai Walikota. Dia mengatakan hanya akan melepaskan tembakan, jika terdapat perlawanan yang berujung kericuhan. Hal lain yang dia janjikan yakni mengakhiri tindak kejahatan narkoba dalam periode 3-6 bulan kepemimpinannya. Lalu, memberikan pengampunan kepada petugas keamanan yang membunuh pelaku tindak kejahatan.

Calon Presiden lain yang difavoritkan adalah Grace Poe. Perempuan berusia 45 tahun itu meraih dukungan publik melalui survei sebesar 24,6 persen. Poe merupakan putri dari aktor terkenal Filipina yang kemudian juga sempat maju dalam pemilu, Fernando Poe Jr. Namun, saat itu Fernando gagal terpilih menjadi Presiden karena hasil pemilu saat itu dicurangi. Fakta tersebut membuat publik bersimpati terhadap keluarga Poe.

Selain itu, Poe memiliki citra yang bersih dan belum terlibat dalam skandal korupsi yang meluas terjadi di politik Filipina. Demi bisa mengikuti pemilu tahun ini, Poe melepas kewarganegaraan Amerika Serikat yang dia miliki. Tujuannya, agar tidak dilihat oleh lawan politik sebagai antek-antek Negeri Paman Sam selama pemilu berlangsung.

[Baca profil 5 calon Presiden Filipina di sini]

4. Isu yang harus dibenahi calon Presiden
Dalam kajian Rappler, setidaknya terdapat 6 isu utama yang harus diatasi oleh Presiden terpilih mendatang. Keenam isu tersebut yakni korupsi, ketidaksetaraan sosial, perubahan iklim dan bencana, kebijakan luar negeri, pekerja Filipina di luar negeri dan proses perdamaian serta otonomi di Pulau Mindanao.

Proses perdamaian dan otonomi di Pulau Mindanao ini yang beberapa pekan belakangan menjadi sorotan. Khususnya, setelah kelompok milisi Abu Sayyaf menculik 14 warga Indonesia dan warga asing lainnya.

5. Gunakan mesin penghitung suara otomatis

MESIN PENGHITUNG SUARA. Ini kali ketiga pemilu di Filipina menggunakan Mesin Penghitung Suara (VCM) dalam pemilu. Foto oleh Rappler

Berbeda dengan pemilu di Indonesia, warga Filipina tidak lagi menggunakan cara manual dengan mencoblos gambar kandidat. Setiap pemilih akan diberikan map dan kertas suara untuk diisi dengan alat tulis khusus.

Mereka kemudian memilih kandidat dengan cara mengisi lingkaran di dalam kertas suara. Setelah itu, pemilih memasukan kertas suara ke dalam mesin penghitung (VCM). Mesin tersebut akan memindai calon yang dipilih. Pemilih kemudian akan diberikan semacam kertas sebagai tanda bukti terima. Kertas tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kotak suara.

Jari telunjuk pemilih kemudian akan diberikan tinta sebagai tanda telah menggunakan hak suara.

[Baca di sini panduan menggunakan kertas suara di TPU]

Ini merupakan kali ketiga Filipina menggunakan teknologi mesin penghitung otomatis. Dengan begitu, hasil pemilihan lebih kredibel dan cepat. Walau demikian, beberapa pihak khawatir terhadap perangkat lunak digital dan adanya kemungkinan tindak manipulasi yang bisa terjadi. – Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!