Menpora: Pembekuan PSSI dicabut, reformasi sepak bola jalan terus

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menpora: Pembekuan PSSI dicabut, reformasi sepak bola jalan terus

ANTARA FOTO

Meski sanksi dicabut, Menpora, tim transisi, dan Badan Olah Raga Profesional Indonesia (BOPI) akan tetap mengawasi perubahan di PSSI.

JAKARTA, Indonesia – Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi akhirnya mengumumkan secara resmi pencabutan sanksi administratif kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Rabu 11 Mei di gedung Kemenpora.

“Kami harus taat hukum menghargai putusan Mahkamah Agung yang memerintahkan agar sesegera mungkin mencabut sanksi administratif kepada PSSI,” kata Imam Nahrawi.

“Kami juga menghargai surat yang disampaikan FIFA, surat ke Mensesneg, bahwa FIFA akan mengawal perubahan sepak bola di Indonesia,” jelasnya.

Imam menegaskan bahwa langkah tersebut diambil karena menghargai FIFA, AFC (federasi sepak bola Asia), dan pecinta sepak bola Tanah Air.

Namun, kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, meski pembekuan PSSI dicabut, bukan berarti reformasi sepak bola nasional berhenti. Setelah ini agenda perbaikan tata kelola justru dimulai. Sebab, sebagian besar pemilik suara di PSSI juga menghendaki perbaikan.

“Menurut kabar, pemilik suara sampai 90 voters (dari 107 voters) sudah mengajukan surat ke PSSI dan FIFA untuk melakukan perbaikan. Sejak surat pencabutan sanksi ini ditandatangani, PSSI, Asprov, Askot, dan klub harus dijalankan secara transparan, akuntabel, dan perbaikan sepak bola nasional,” katanya.

Imam mengatakan, surat pencabutan sanksi sudah dikirim ke FIFA pada Selasa, 10 Mei, malam.

Perubahan di PSSI akan dipantau

Surat pencabutan sanksi untuk PSSI yang dikeluarkan Menpora Imam Nahrawi. Foto: Mahmud Alexander/Rappler

Menteri kelahiran Bangkalan, Jawa Timur, itu mengatakan, PSSI tak boleh lagi mengulangi kesalahan yang sama seperti saat mereka dibekukan.

Federasi dan klub harus taat dan konsekuen terhadap aturan FIFA dan aturan hukum. “Semua juga harus taat terhadap penyelenggara olahraga profesional di tanah air,” katanya.

Surat pencabutan sanksi untuk PSSI yang dikeluarkan Menpora Imam Nahrawi. Foto: Mahmud Alexander/Rappler

Meskipun begitu, Imam menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan PSSI begitu saja. Kemenpora, Tim Transisi, dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) akan mengawasi perubahan di PSSI.

Surat pencabutan sanksi untuk PSSI yang dikeluarkan Menpora Imam Nahrawi. Foto: Mahmud Alexander/Rappler

Dia juga meminta agar tujuh klub yang tidak diakui oleh PSSI era La Nyalla Mattalitti dipulihkan kembali.

Tujuh klub yang tergabung dalam  Aliansi Klub Sepakbola Indonesia (AKSI) itu adalah Arema Indonesia, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, Persebaya Surabaya, Lampung FC, Persipasi Kota Bekasi, dan Persewangi Banyuwangi.

Klub-klub itu memang sempat dihilangkan haknya oleh PSSI setelah KPSI (Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia) yang diketuai La Nyalla Mattalitti masuk ke PSSI. Klub-klub itu dilarang tampil di kompetisi, meskipun sebelumnya adalah anggota kompetisi resmi IPL (Indonesia Premier League).

“Ini harus diawasi, didorong agar perubahan selesai. Urusan KLB (Kongres Luar Biasa PSSI) silakan dihormati. Itu hak pemilik suara,” katanya.—Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!