FP1 GP Kanada: Hamilton tercepat, Rio tercepat kedua di ‘speed trap’

Aswin Prasetyo

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

FP1 GP Kanada: Hamilton tercepat, Rio tercepat kedua di ‘speed trap’
Sementara pembalap tim Williams Martini Felipe Massa alami kecelakaan di Turn 1

JAKARTA, Indonesia – Gelaran sesi latihan pertama (Free Practice 1, atau FP1) Grand Prix (GP) Kanada dipuncaki oleh Lewis Hamilton dari tim Mercedes. Ia mencatat waktu 1:14.755 detik untuk mengelilingi Circuit Gilles-Villeneuve sepanjang 4,361 km.

Catatan waktu Hamilton di sesi FP1 pun jauh lebih cepat dibandingkan sesi yang sama di tahun 2015. Tahun lalu, catatan waktu tercepat FP1 hanya 1:16.212, hasil torehan Kimi Raikkonen. Pembalap asal Finlandia tersebut hanya berhasil menjadi tercepat ke-5 di FP1, tertinggal 0.831 detik dari Hamilton.

Posisi kedua ditempati oleh Nico Rosberg dengan catatan waktu 1:15.086 detik. Di belakangnya, hadir Sebastian Vettel yang lebih lamban 0.488 detik dari Hamilton, dan di P4 adalah Max Verstappen, tertinggal 0.798 detik.

Rio Haryanto berhasil mengalahkan rekan satu timnya, Pascal Wehrlein berkat berada di P18 dengan catatan waktu 1:18.103 detik. Wehrlein sendiri hanya mampu menjadi yang tercepat ke-21, dengan catatan waktu 1:18.453 detik.

Tak hanya itu, mobil MRT05 Rio juga sempat menjadi yang tercepat kedua saat melesat di Speed Trap. Dengan kecepatan puncak 334.3 km/h, Rio berada di belakang Valtteri Bottas yang mencatat kecepatan tertinggi 338.2 km/h. 

Menjelang GP Kanada sebelumnya, Rio pernah sesumbar mengatakan bahwa lintasan lurus panjang di Kanada cukup sesuai dengan karakteristik mobil Manor MRT05 miliknya.

Pada sesi FP1 juga sempat terjadi insiden yang menimpa pembalap tim Williams Felipe Massa dan menghentikan (red flagged) sesi FP1. Mobil Massa melintir di kecepatan tinggi saat menuju Turn 1, dan bagian belakang mobil langsung menabrak pembatas terlebih dahulu.

Tim Williams mengonfirmasi bahwa kecelakaan tersebut disebabkan kerusakan sayap belakang DRS yang tidak menutup kembali setelah digunakan. Walhasil Massa kehilangan downforce cukup banyak di bagian belakang saat pengereman, dan terjadilah kecelakaan tersebut.

-Rappler.com 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!