#PHVote

Berburu baju Lebaran di Thamrin City

Sakinah Ummu Haniy

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Berburu baju Lebaran di Thamrin City
Pedagang baju Muslimah berjuang di tengah maraknya 'online shop'. Lalu, model apa yang digemari tahun ini?

JAKARTA, Indonesia — Puasa sudah setengah jalan. Setengah bulan lagi, Hari Raya Idul Fitri akan tiba. Salah satu ritual yang sering dilakukan sebelum Lebaran adalah belanja baru baru untuk dikenakan dalam acara keluarga di hari raya nanti.

Salah satu tempat belanja baju lebaran yang diminati warga ibu kota adalah di Thamrin City. Letaknya yang berada di tengah-tengah Jakarta membuat akses ke pusat perbelanjaan ini menjadi mudah. Selain itu, di sini juga menyediakan berbagai kebutuhan ibadah, mulai dari peci, baju koko, mukena, hingga sajadah.

Bagaimana model busana yang paling banyak diburu pembeli, khususnya di Thamrin City, menjelang lebaran tahun ini?

Menurut pengamatan Rappler, di Thamrin City banyak sekali toko yang menjual busana muslimah model syar’i — gamis panjang dengan jilbab yang juga panjang.

Salah satu pojok yang menjual busana model syar'i di Thamrin City. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler.com

Hal ini serupa dengan yang disampaikan Yenti Novira, pemilik toko Dara Collection di lantai Dasar I Thamrin City.

“Yang banyak dicari sepertinya sih (model) syar’i,” tutur Yenti kepada Rappler pada suatu sore di bulan Ramadan.

“Bahannya macam-macam. Ada yang bahan kaus, ada yang bahan ceruti, ada yang bahan katun,” katanya.

Selain jenis bahan, warna dan motif yang tersedia di Thamrin City juga beragam. Hal ini disebabkan selera masyarakat yang juga berbeda-beda.

“Kalau di Thamrin City secara umum peminatnya datang dari berbagai daerah, jadi kadang-kadang satu daerah dengan daerah lain berbeda (seleranya),” kata Yenti.

Biasanya, masyarakat perkotaan lebih suka warna pastel dan motif yang simpel. Sementara warga di daerah tertarik pada baju dengan warna cerah dan motif yang lebih ramai.

Daya beli menurun

Meskipun tahun ini model yang ditawarkan lebih beragam dari tahun-tahun sebelumnya, namun daya beli masyarakat, menurut Yenti, menurun.

“Dua tahun ini memang menurun sangat signifikan, kalau bagi kita yang penjual lama. Karena kalau dari sisi produktivitas, jumlah barang yang kita produksi itu menurun, jauh bedanya,” tutur Yenti.

Menurutnya, mungkin keadaan ekonomi nasional dan global merupakan penyebab utama dari menurunnya daya beli masyarakat. Ditambah lagi dengan berbagai musibah yang terjadi di berbagai daerah beberapa tahun belakangan.

“Mungkin juga karena kita (menjual) barang grosir, orang yang datang ke sini dari daerah-daerah, dan kebetulan daerah-daerah kan beberapa tahun belakangan ini banyak musibah, kebanjiran, kebakaran, jadi buat kita pedagang di sini juga pengaruh,” katanya.

Di Thamrin City juga tersedia busana lebaran untuk laki-laki. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler.com

Selain faktor ekonomi yang melemah, maraknya toko online juga dianggap memengaruhi jumlah masyarakat yang langsung datang membeli ke Thamrin City. Oleh karena itu banyak pedagang yang mulai mencoba untuk merambah ke dunia maya.

Online shop juga berpengaruh, kita menuju ke arah sana juga ada,” tutur Yenti.

Thamrin City lebih aman dan nyaman

Berdasarkan pengalaman seorang pelanggan di Thamrin City, Oci Muchtar, pusat perbelanjaan ini dianggap lebih nyaman dan relatif lebih aman daripada di Pasar Tanah Abang yang lebih dulu tenar sebagai pusat grosir tekstil.

“Kalau di Tanah Abang lebih crowded dan masih banyak yang merokok di ruangan yang ber-AC,” kata Oci kepada Rappler dalam kesempatan yang sama.

Tak hanya pakaian, Thamrin City juga menyediakan beragam pilihan aksesoris yang bisa dikenakan di hari raya nanti. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler.com

Selain itu, tata ruang kios-kios di Thamrin City dianggap lebih teratur dan menawarkan lebih banyak pilihan model dan harga.

“Dari yang murah sampai yang mahal ada. Yang murah biasanya itu barang (buatan) Tasik, dari segi bahan dan ongkos produksi lebih murah. Dan banyaknya kalau untuk barang Tasik itu ada di lantai 5 dan biasanya hanya buka Senin-Kamis. Ada juga butik-butik, yang harga 500 (ribu) hingga 600 (ribu) ada juga di sini,” kata Yenti.

Sudah siap berbelanja baju lebaran? Simak laporan langsung Rappler Indonesia dari Thamrin City lewat video berikut.

 

—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!