7 ABK yang diculik oleh kelompok bersenjata Filipina berasal dari Indonesia

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

7 ABK yang diculik oleh kelompok bersenjata Filipina berasal dari Indonesia
Sisa 6 ABK TB Charles sedang dalam perjalanan menuju ke Samarinda.

JAKARTA, Indonesia — (UPDATED) Kelompok bersenjata yang diduga merupakan Abu Sayyaf dilaporkan kembali melakukan penculikan terhadap 7 anak buah kapal (ABK) kargo yang tengah berlayar pada Selasa, 22 Juni. Kapal tersebut tengah melintas dari Filipina menuju ke Indonesia.

Saat melintas itu, tiba-tiba sebuah kapal speed boat melepaskan tembakan dan menangkap 7 dari 13 ABK. Menurut laporan dari sumber Rappler di kepolisian Filipina, isi ke-13 ABK kargo merupakan warga Indonesia.

Pelaku kemudian dilaporkan sambil membawa sandera ke arah Tawi-Tawi di bagian selatan Filipina.

 “Pemilik kapal sudah mengkonfirmasi bahwa telah terjadi penculikan. Sisa ABK yang berhasil selamat sedang dalam perjalanan menuju ke Samarinda,” ujar sumber itu yang mengutip dari pejabat berwenang Indonesia pada Kamis, 23 Juni. 

Sumber tersebut juga menyebut kapten kapal bisa menghubungi istrinya untuk menginformasikan mereka diculik. Kemudian, pelaku menuntut bayaran sekitar 20 juta peso atau Rp5,6 miliar.

Penculikan itu terjadi usai Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte, memperingatkan kelompok itu akan segera mendapatkan balasan setimpal atas tindak perbuatannya.

Sementara, pada pekan lalu, Presiden yang akan mundur, Benigno Aquino III, berkunjung ke Pulau Sulu usai kelompok Abu Sayyaf memenggal sandera asal Kanada, Robert Hall.

Hall dieksekusi karena pembayaran uang tebusan tidak juga diberi walau sudah jatuh tempo. Saat itu, Aquino berjanji akan membenahi operasi militer mereka dalam menyelamatkan sandera yang masih disekap oleh Abu Sayyaf.

Militer Filipina pernah mencoba untuk menyerbu kelompok Abu Sayyaf pada Selasa, 21 Juni. Kendati tiga anggota kelompok militan itu tewas, termasuk putra pemimpin senior Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon. Sayangnya, jumlah anggota militer yang meninggal lebih banyak, yakni 18 orang.

Berita simpang siur 

Informasi mengenai penculikan ini sempat dibantah oleh Panglima TNI, Gatot Nurmantyo usai menghadiri acara berbuka puasa di kediaman Ketua DPD, Irman Gusman pada Rabu, 22 Juni. Akibatnya, berita penculikan menjadi simpang siur. Kecurigaan berita penculikan itu palsu setelah pihak berwenang melakukan penelusuran terhadap nomor kontak yang digunakan untuk menghubungi istri kapten kapal. Nomor tersebut berasal dari provider seluler komersial.

“Saya pastikan itu bohong,” kata Gatot pada Rabu, 22 Juni.

Menurut keterangan Polda Kalimantan Timur, diketahui nomor tersebut dibeli di Bandung, Jawa Barat. Setelah dilakukan pengecekan posisi, penelepon berada di Jalan Petamburan Timur, Jakarta.

Penelepon sempat kembali menghubungi istri kapten dan memberikan nomor telepon untuk bernegosiasi dengan nomor tertentu yang dipastikan bagian dari sindikat penipu.

Tetapi benarkah ini sebuah penipuan? Sumber Rappler di Jakarta menyebut deteksi lokasi tidak bisa menjamin bahwa ini merupakan suatu penipuan. Sebab, jika pelaku menggunakan saluran komunikasi voice over IP (VOIP), maka lokasi penelpon bisa dilacak berdasarkan lokasi protokolnya.

Sementara, Kementerian Luar Negeri RI mengaku belum bisa memberikan konfirmasi apakah peristiwa pembajakan itu hanya sekedar penipuan atau benar terjadi.

“Kami masih terus mengkonfirmasi kepada pemilik PT Rusianto bersaudara. Jadi, hingga saat ini, kami belum bisa mengkonfirmasi apakah telah terjadi penculikan dan kewarganegaraan dari ABK itu,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir ketika dihubungi Rappler pada Kamis, 23 Juni. – Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!