5 hal menarik tentang Presiden ketiga RI, BJ Habibie

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 hal menarik tentang Presiden ketiga RI, BJ Habibie
Pak Habibie berulang tahun yang ke-80 pada 25 Juni 2016

JAKARTA, Indonesia—Hari ini, Sabtu, 25 Juni, Pak Habibie memperingati hari kelahirannya yang ke-80. Berusia delapan dasawarsa, pria bernama lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie ini telah memiliki pengalaman hidup yang sangat banyak.

Habibie merupakan presiden ketiga Republik Indonesia yang menggantikan presiden Soeharto pasca lengser pada Mei 1998. Sebelumnya, ia sempat menjabat sebagai menteri hingga wakil presiden di masa kepemimpinan Soeharto.

Apa saja yang menarik tentang pria yang hanya bertahan di kursi presiden selama satu tahun lima bulan ini? Berikut lima hal yang berhasil dirangkum Rappler.

Cuma butuh tidur empat jam dalam sehari

Dalam peluncuran buku biografinya pada Oktober 2015 lalu, Pak Habibie bercerita bahwa sejak kecil ia terbiasa tidur dengan durasi yang tidak lama.

“Saya dari lahir, cuma butuh tidur empat jam, selebihnya yang dua puluh jam, panca indera saya menyerap lingkungan sekitar dan bertanya-tanya,” kata Habibie.

“Mungkin karena panca indera saya sangat aktif itulah saat kecil saya sudah mulai bertanya-tanya dan kalau tidak bisa mendapatkan jawaban yang memuaskan saya menangis.”

Sering dibacakan Al-Quran oleh ayahnya

Sisi religius dari seorang Habibie didapatkan dari ayahnya. Sejak bayi, sang ayah, Alwi Abdul Jalil Habibie, sering membacakan ayat suci Al-Quran untuk menenangkannya.

“Mendengar ayah saya baca Qur’an, saya diam. Tapi saya rasa saya diam bukan karena mengerti bahwa itu ayat suci, tapi indera pendengaran saya bertanya-tanya suara apa itu,” kata Habibie.

Ia juga bercerita bahwa kakaknya mengatakan bahwa Habibie telah pandai membaca Al-Quran sejak usia tiga tahun.

Sempat sakit karena infeksi bakteri

Bulan Maret 2016 lalu, Pak Habibie sempat masuk ke rumah sakit karena tim dokter menemukan infeksi bakteri dalam tubuhnya.

“Sesuai dengan saran Tim Dokter Kepresidenan, Pak Habibie sore ini harus diopname di rumah sakit untuk observasi dan diberikan antibiotik karena adanya infeksi bakteri,” tulis kabar yang diumumkan dalam akun Facebook Habibie Center.

Namun lima hari kemudian, suami dari almarhumah Hasri Ainun Besari ini diperbolehkan pulang, meskipun masih tetap harus banyak beristirahat.

Pengangkatan presiden yang kontroversial

Setelah runtuhnya rezim 32 tahun Soeharto pada Mei 1998, BJ Habibie yang pada saat itu menjabat sebagai wakil presiden langsung diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia ketiga.

Namun pengangkatan tersebut menimbulkan kontroversi.

Kelompok yang pro menganggap pengangkatan tersebut sudah konstitusional karena merujuk pada Pasal 8 UUD 1945 yang menyebutkan “bila Presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia diganti oleh Wakil Presiden sampai habis waktunya”.

Sementara pihak yang kontra menganggap pengangkatan Habibie inkonstitusional karena bertentangan dengan Pasal 9 UUD 1945 yang menyebutkan “sebelum presiden memangku jabatan maka presiden harus mengucapkan sumpah atau janji di depan MPR atau DPR”.

Melepas Timor Timur

Menurut berbagai pihak, salah satu kesalahan terbesar dalam pemerintahan Habibie yang hanya seumur jagung adalah, ia mengijinkan diadakannya referendum provinsi Timor Timur yang kini berdiri sendiri sebagai negara Timor Leste.

Lepasnya Timor Timur di satu sisi disesali, namun di sisi lain membersihkan nama Indonesia yang sering tercemar oleh isu pelanggaran HAM di Timor Timur.

—Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!