Berita hari ini: Rabu, 29 Juni 2016

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Berita hari ini: Rabu, 29 Juni 2016

EPA

Pantau terus laman ini untuk mengetahui berita pilihan redaksi Rappler pada Rabu, 29 Juni 2016

Indonesia wRap: Rabu, 29 Juni 2016

Dari operasi tangkap tangan KPK hingga ledakan bom bunuh diri di Turki

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap satu orang anggota Komisi 3 DPR RI, I Putu Sudiartana di kediaman dinasnya pada Selasa malam, 28 Juni. Sudiartana ditangkap karena menerima suap untuk sebuah proyek di daerah Sumatera Barat. 

“Kasus ini terkait pembangunan 12 ruas jalan di Sumatera Barat. Nilainya mencapai Rp 300 miliar. Itu latar belakangnya,” ujar Wakil Ketua KPK, Basaria Pandjaitan ketika memberikan keterangan pers di kantornya. 

Sementara, Turki kembali menjadi target teror. Bandara terbesar mereka, Ataturk di Istanbul diguncang 3 ledakam bom bunuh diri. Jumlah korban tewas sementara ini mencapai 36 orang. Sedangkan, korban luka mencapai 147 orang. 

Saksikan rangkuman videonya dalam Indonesia wRap berikut: 

 

Jonan: Terminal 3 Ultimate Cengkareng belum siap untuk mudik lebaran

 Bertentangan dengan laporan PT Angkasa Pura II, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan pada Rabu, 29 Juni, bahwa Terminal 3 Ultimate di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten belum siap untuk mudik lebaran tahun 2016 ini.

Menurut Jonan, sampai saat ini peralatan navigasi udara, listrik, dan hidran untuk pengisian bahan bakar pesawat belum dipasang di bandara yang menelan biaya sebesar Rp 7 triliun itu.

“Bilang AP II, kalau enggak ngerti enggak usah banyak ngomong,” kata Jonan di Jakarta.

“Kalau sudah siap pasti kita akan verifikasi, tapi saya yakin kalau 30 Juni ya tidak siap. Wong peralatan saja belum dipasang,” kata Jonan. 

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengaku mendapat laporan dari PT Angkasa Pura II bahwa Terminal 3 Ultimate sudah siap digunakan. Baca berita selengkapnya di Kompas.com.

Polisi batasi waktu istirahat di rest area sepanjang jalan tol 

Penggunaan mobil pribadi untuk mudik cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Foto oleh EPA

Kepolisian akan membatasi waktu bagi para pemudik untuk beristirahat di  rest area sepanjang jalan tol sampai 2 jam saja dan akan menutup rest area yang sudah penuh dengan pemudik. 

“Hal ini sudah kami koordinasikan dengan para pengelola rest area,” kata Kepala Bidang Manajemen Operasional dan Rekayasa Lalin Korlantas Polri Kombes Pol Darto Juhartono di Jakarta, Selasa malam, 28 Juli.

Pembatasan waktu istirayat itu mulai berlaku H-7 sampai H+7, ujar Darto.

“Ketika rest area penuh, kami tutup rest area tersebut. Kendaraan juga tidak boleh berhenti di pinggir jalan tol dekat rest area. Polisi akan disiagakan di sana,” katanya.

Setiap tahun, jutaan umat Islam pulang ke kampung halaman mereka untuk merayakan Idul Fitri bersama anggota keluarga. Baca berita selengkapnya di Antaranews.com

Satu anggota polisi yang menjadi korban pengeroyokan Jakmania kehilangan mata kiri 

KERUSUHAN DI GELORA BUNG KARNO. Suporter Persija Jakarta melempar "flare" ke arah petugas kepolisian saat pertandingan Persija melawan Sriwijaya FC pada ajang Torabika Soccer Championship di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat, 24 Juni. Foto oleh Aprillio Akbar/ANTARA

Brigadir Hanafi, anggota kepolisian yang menjadi korban pengeroyokan oleh pendukung Persija Jakarta, Jakmania, pada Jumat, 24 Juni lalu, telah kehilangan mata kirinya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan pada Rabu, 29 Juni, bahwa kornea mata Brigadir Hanafi mengalami kerusakan dan harus diangkat karena jaringan sarafnya sudah rusak.

“Bola mata kirinya sudah tidak bisa digunakan dan harus diangkat,” kata Awi, sambil melanjutkan bahwa dokter masih memeriksa secara intensif mata kanan Brigadir Hanafi.

Sementara itu, dua anggota Jakmania ditangkap pada Selasa, 28 Juni, di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan.

Menurut Awi, kedua pendukung tersebut, RS (16 tahun) dan SW (18), sudah ditetapkan sebagai tersangka sehingga jumlah tersangka dalam kasus ini sudah mencapai 5 orang. Baca berita selengkapnya di Kompas.com.

Komisi 3 DPR membenarkan anggotanya ditangkap KPK

TANGKAP TANGAN. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap satu orang anggota DPR. Diduga anggota itu berasal dari Komisi 3 dari Fraksi Partai Demokrat. Foto oleh Reno Esnir/ANTARA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap seorang anggota DPR dan tiga orang lainnya pada Selasa malam, 28 Juni. Anggota DPR yang ditangkap itu diketahui merupakan Putu Sudiartana dari Komisi 3 Fraksi Partai Demokrat.

Hal itu dibenarkan oleh Wakil Ketua Komisi Hukum DPR, Benny Kabur Harman.

“Iya benar (yang ditangkap Putu Sudiartana),” ujar Benny.

Namun, Benny menyebut tidak mengetahui kasus apa yang menyebabkan anggota DPR dari daerah pemilihan Bali itu ditangkap organisasi anti rasuah itu. Dia menyerahkan ke KPK agar menjelaskan kasus itu.

“Demokrat terpukul sekali,” kata dia.

Sebelumnya, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan anggota Komisi Hukum itu ditangkap bersama 3 orang dini hari tadi. KPK disebut menangkap 5 orang itu di tiga tempat berbeda yakni Medan, Padang dan Jakarta. Selengkanya baca di Tempo.

Indonesia wRap: Selasa, 28 Juni 2016

Dari Ketua Pengadilan Negeri Tembilahan minta THR hingga BPOM menyatakan vaksi palsu tak berbahaya

Mahkamah Agung (MA) menjatuhkan sanksi kepada Ketua Pengadilan Negeri Tembilahan, Provinsi Riau, Erstanto Windiolelono karena diketahui meminta Tunjangan Hari Raya (THR) kepada perusahaan setempat. Hal itu diketahui dari surat permintaan yang sempat beredar luas.

Apa sanksi yang dijatuhkan MA?

Sementara, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, vaksin palsu tidak membahayakan bayi. Sebab, di dalam vaksin terdapat kandungan tuberculid yang jumlahnya di bawah 0,5 miligram.

Apakah artinya publik tak perlu khawatir terhadap maraknya peredaran vaksin palsu ini? Saksikan jawabannya dalam video Indonesia wRap:

– Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!