LINI MASA: Mudik Lebaran 2016

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

LINI MASA: Mudik Lebaran 2016
Pantau terus laman ini untuk mengetahui informasi terkini tentang mudik Lebaran 2016

JAKARTA, Indonesia — Setiap tahunnya sekitar waktu Lebaran, jutaan warga Indonesia kembali ke kampung halaman, atau biasa disebut mudik.

Para perantau kembali ke daerah asal, bertemu dengan orangtua, keluarga, dan sanak saudara yang sudah lama tak bertemu.

Perjalanan panjang pulang kampung kadang ditempuh berhari-hari. Belum lagi macet di jalan dan kepadatan di bandara, pelabuhan, terminal, dan stasiun.

Menyambut musim mudik tahun ini, Rappler menyaring informasi terkini agar para pembaca dapat mengetahui situasi di berbagai pelosok di Indonesia saat dalam perjalanan.

Jika Anda memiliki informasi penting saat mudik, misal terjadi kecelakaan di jalan atau fasilitas publik yang tak berfungsi dengan baik, Anda dapat memberitahu tim Rappler melalui Twitter @RapplerID. Siapa tahu, informasi yang Anda berikan dapat membantu pemudik lain.

Senin, 4 Juli

Jalur alternatif untuk hindari kemacetan tol Pejagan-Brebes

Pemudik mengantre berjam-jam di pintu keluar tol Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, pada H-3 Lebaran, Minggu, 3 Juli Lebaran yang menjadi puncak arus mudik. Foto oleh Rosa Panggabean/Antara

Sebagian pemudik yang mengendarai kendaraan dari arah Tol Palimanan-Kanci memilih menggunakan jalur alternatif dengan keluar menuju jalur Pantura dan jalur Ketanggungan-Jatibarang demi menghindari kemacetan parah di Tol Pejagan-Brebes.

Beberapa pemudik mengatakan bahwa mereka sudah mendengar kemacetan menuju pintu keluar Tol Brebes Timur yang menimbulkan antrean kendaraan sampai belasan kilometer dan berniat menggunakan jalur alternatif.

“Saya khawatir antrean sampai enam jam lebih, jadi rencana akan ke luar dari Brebes Barat ke arah Ketanggungan. Lebih baik memutar ke Slawi, tapi lebih lancar,” kata Surahman, warga Pondok Pinang Jakarta yang akan mudik ke Pekalongan.

Menjelang masuk jalur Brebes menuju Tegal, kendaraan hanya bisa bergerak dengan kecepatan 10 sampai 20 kilometer per jam dan sesekali harus berhenti. 

Di ruas Brebes-Tegal, polisi masih menerapkan sistem contra flow, menggunakan satu lajur dari arah Tegal untuk kendaraan ke arah timur. Selengkapnya di Antara.

Minggu, 3 Juli

Macet parah di keluar Tol Brebes Timur, Pertamina antar BBM ke dalam tol

 

Pertamina dibantu Polres Brebes bersiap mengirim BBM ke dalam tol. Foto dari Pertamina

Kemacetan parah di ujung Tol Cipali yang berada di pintu keluar Tol Brebes Timur membuat para pemudik khawatir, khususnya pengendara kendaraan roda empat.

Pasalnya macet yang panjangnya hingga belasan kilometer tersebut dapat membuat kendaraan kehabisan bahan bakar karena mobil menyala terus. Namun antrean masuk SPBU juga memanjang.

 

Mengantisipasi kekhawatiran masyarakat, Pertamina mengambil sikap untuk membawa bahan bakar minyak (BBM) dalam kemasan ke dalam tol untuk membantu masyarakat pada Minggu malam, sejak pukul 19:00 WIB.

Petugas Pertamina mengisi BBM ke dalam tangki bensin kendaraan pemudik di pinggir jalan tol. Foto dari Pertamina

 

“Kami dibantu pihak Polda Jateng, terutama Kapolres Brebes untuk pengawalan menyisir masyarakat yang membutuhkan BBM di jalur Tol Pejagan,” demikian pernyataan pers Pertamina yang diterima Rappler, pada Minggu malam.

 

“Pertalite untuk Jateng kami salurkan 248  persen di atas kebutuhan rata-rata harian.” Sedangkan untuk Pertamax, 190 persen di atas kebutuhan rata-rata harian di wilayah Jateng.

 

Keluar Tol Brebes Timur macet parah, rekayasa lalu lintas tak efektif

Pemudik mengalami kemacetan di arah pintu keluar Brebes Timur, Jawa Tengah yang baru diresmikan tersebut hingga berjam-jam. Foto oleh Rosa Panggabean/Antara

Untuk mengantisipasi kemacetan arus mudik, Polres Brebes melakukan rekayasa lalu lintas selepas pintu keluar tol Brebes Timur (Brebes Timur Exit, atau “Brexit”). 

Media melaporkan dibutuhkan waktu berjam-jam untuk keluar di pintu tol yang baru saja dioperasikan ini. Bahkan, kemacetan karena antrean pembayaran mencapai 15 km.

Penyebabnya? Polisi melakukan pengalihan arus bagi pemudik yang keluar dari Brebes Timur, karena pengendara tidak bisa langsung belok ke kanan memasuki Pantura, melainkan harus belok ke kiri dan memutari Kota Brebes terlebih dahulu. 

Menurut pengemudi, sistem ini justru menimbulkan kemacetan panjang. “Pelan-pelan kita diputarin di pasar. Jadi itu cuma letter U, nanti balik lagi kita di depan keluar Brexit yang tadi. Tiga jam muterin itu aja,” kata seorang pemudik, Andri Ritonga.

Namun Kasat Lantas Polres Brebes AKP Arfan Zulkan Sipayung meminta agar pemudik bersabar. Menurutnya, pengalihan arus dilakukan agar kemacetan tidak semakin parah akibat adanya pertemuan arus kendaraan yang keluar dari Tol Brexit dengan kendaraan dari Pantura yang menuju ke arah barat. Selengkapnya di Detik.com.

900 ribu kendaraan telah meninggalkan Jakarta 

Arus mudik Tol Dalam Kota, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, pada 1 Juli 2016. Foto oleh Rivan Awal Lingga/Antara

PT Jasa Marga mencatat sekitar 900 ribu kendaraan telah meninggalkan Jakarta dan sekitarnya melalui jalan tol hingga Minggu, 3 Juli. 

“H-7 sampai dengan H-5 jelang Lebaran 2016, pertumbuhan 23,52 persen dari tahun 2015 atau sekitar 900 ribu kendaraan mudik telah meninggalkan Jakarta melalui Jalan Tol Jagorawi, Jakarta-Tangerang, dan Jakarta-Cikampek,” kata AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero), Dwimawan Heru Santoso.

Diperkirakan ratusan ribu kendaraan tersebut menuju jalur utara, tengah dan selatan arah Jawa Barat hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Diperkirakan kenaikan akan mencapai 1 juta lebih kendaraan mudik yang akan meninggalkan Jakarta di H-4,” katanya. Selengkapnya di Antara.

Kamis, 30 Juni

 

13 titik rawan bencana di jalur mudik Pulau Jawa

 

Kondisi jalur lintas selatan untuk pemudik khususnya di Jawa Barat tetap diwaspadai karena memiliki beberapa titik rawan longsor. Foto oleh Novrian Arbi/Antara

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman dalam masa libur Lebaran kali ini agar tetap waspada. Pasalnya, ancaman bencana saat mudik lebaran pada Juni-Juli 2016 akan tinggi, khususnya banjir, longsor, dan puting beliung karena adanya anomali cuaca.

 

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan hujan berintensitas ringan-sedang-lebat berpotensi selama masa mudik lebaran. Menurutnya, ada13 titik lokasi yang berpotensi macet dan rawan bahaya banjir dan longsor di Pulau Jawa, yaitu: 

 

  1. Merak
  2. Cikampek dan sekitarnya
  3. Nagrek dan sekitarnya
  4. Cirebon
  5. Pejaban
  6. Brebes
  7. Tegal Pekalongan
  8. Akses tol Semarang-Ungaran
  9. Ambarawa
  10. Broncong (Tuban)
  11. Babat (Lamongan)
  12. Porong
  13. Sidoarjo

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak hanya potensi bahaya banjir, longsor, dan puting beliung, potensi gempa bumi dan gunung api juga perlu diwaspadai masyarakat. 

 

“Satu gunung api berstatus Awas, yaitu Gunung Sinabung. Satu Siaga, yaitu Lokon. Dan 17 Waspada,” kata Sutopo. Selengkapnya di situs Sekretariat Kabinet.

 

Jumlah pemudik tahun 2016 diprediksi capai 25,6 juta orang

Sejumlah penumpang menuruni kapal Pelni Gunung Dempo ketika berlabuh di Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, pada 29 Juni 2016. Foto oleh Zabur Karuru/Antara

Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik tahun ini mencapai 25,6 juta orang, 17,6 di antaranya pengguna angkutan umum. 

“Pada tahun 2016, Kemenhub memprediksi jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum sebanyak 17,6 juta orang, terdiri dari penumpang jalan, angkutan penyeberangan, kereta api, angkutan laut, dan angkutan udara,” kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti saat memimpin apel pasukan Operasi Ramdniya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.

Sedangkan pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi roda empat diprediksi sebanyak 2,4 juta kendaraan. Untuk sepeda motor, sebanyak 5,6 juta kendaraan.

Mulai hari ini, Polri menggelar Operasi Ramadniya. Operasi ini digelar selama 16 hari hingga 15 Juli 2016, atau H+7 Lebaran.

Polri mengerahkan 158.402 personel untuk mengamankan kegiatan ini. Selengkapnya di Detik.com.

3 strategi Kementerian Perhubungan atasi macet di jalan tol

Kendaraan melintas di pintu keluar Tol Pejagan-Brebes Timur, Jawa Tengah, pada 29 Juni 2016. Pada H-7 kendaraan arus mudik yang melintas di Tol Pejagan-Brebes Timur dan Jalur Pantura mulai meningkat. Foto oleh Oky Lukmansyah/Antara

Kementerian Perhubungan menyiapkan tiga skenario untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di jalan tol, saat arus mudik dan arus balik Lebaran. 

“Tiga skenario ini mencakup gerbang tol masuk, ruas jalan tol, dan gerbang tol keluar,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo.

Ketiga skenario itu adalah:

  1. Di gerbang masuk tol, pemudik dianjurkan menggunakan transaksi elektronik serta percepatan transaksi oleh petugas tol. 
  2. Jalan tol akan dilakukan dengan cara buka-tutup pintu area peristirahatan dan mempercepat waktu istirahat. 
  3. Untuk mengantisipasi penumpukan di pintu keluar, setelah transaksi di pintu tol akan didorong agar mempercepat arus keluar dengan berkordinasi dengan semua petugas di lapangan, termasuk dengan kepolisian.

Selengkapnya di Antara.

—Rappler.com

Baca kiat-kiat agar mudik Anda aman dalam perjalanan:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!