SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — PT Pertamina (Persero) memastikan untuk memutus kontrak charter MT Andhika Arsanti setelah tertangkap tangan melakukan pemindahan minyak milik Pertamina secara tidak sah ke kapal lain.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan MT Andhika Arsanti yang disewa perusahaan untuk mengangkut minyak mentah ke Refinery Unit (RU) III Plaju ditangkap oleh Polairud pada Kamis, 23 Juni, dini hari.
Kapal tersebut ditangkap di sekitar Muara Sungai Musi, Sumatera Selatan, saat sedang memindahkan muatan secara tidak sah ke kapal MT Merlion 2 berbendera Panama. Nahkoda dan Mualim 1 kapal ini telah ditetapkan tersangka.
Saat ini, kata Wianda, pemilik kapal sedang melakukan kewajibannya untuk membongkar minyak yang akan dipasok untuk diolah di RU III Plaju. Sejauh ini potensi kerugian masih akan ditentukan setelah kapal bongkar muatan.
“Begitu selesai dibongkar, kami pastikan kontrak kapal langsung kami putus. Selain itu, kami akan perhitungkan berapapun minyak yang sudah mereka pindahkan secara ilegal kepada pihak lain,” kata Wianda dalam keterangan yang diterima Rappler, pada Kamis, 30 Juni.
“Kami berharap ketegasan Pertamina dapat memberikan efek jera kepada siapapun oknum yang masih mencoba-coba melakukan tindakan tidak terpuji di tengah upaya Pertamina terus menekan losses pasokan minyak.”
Wianda menambahkan, “Sewa kapal belum kami bayar sampai dengan tuntasnya perhitungan potensi kerugian Pertamina. Dengan mekanisme tersebut, Pertamina terhindar dari kerugian secara finansial”.
Pertamina, kata Wianda, siap bekerjasama dengan Polairud untuk menuntaskan kasus penangkapan kapal yang mengangkut minyak mentah sebanyak 54.310 barel tersebut.
“Polairud telah meminta kami untuk ikut menyaksikan pengukuran muatan kargo dan kami siap memberikan informasi apabila diperlukan,” ujarnya.
Wianda mengungkapkan Pertamina terus melakukan upaya pembenahan tata kelola arus minyak untuk menekan angka kehilangan atau losses. Hingga Mei 2016, Pertamina mampu menurunkan angka kehilangan menjadi 0,19 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni sebesar 0,34 persen.
“Dengan kasus ini semakin menguatkan komitmen kami untuk terus menekan angka losses sampai pada titik terendah dengan upaya terbaik yang dapat kami lakukan,” ujarnya.
Jaminan pasokan BBM dan gas selama Lebaran
Pertamina juga menjamin pasokan BBM dan gas selama Ramadan dan Lebaran aman.
Sekitar H-10 hingga H+10 Lebaran, Pertamina membentuk tim satgas untuk mengawal pelayanan serta ketersediaan BBM dan gas.
Pertamina memprediksi mulai H-3, akan ada peningkatan penjualan hingga 70 persen. “Kami sudah mempersiapkan tambahan supply untuk mengantisipasi hal itu,” kata Wianda.
Walaupun libur panjang Lebaran, masyarakat dapat membeli BBM dan gas elpiji di tempat biasa. Pertamina telah memerintahkan pada agen tetap buka.
Berikut kesiapan Pertamina dalam memasok BBM dan gas elpiji selama Lebaran:
—Rappler.com
BACA JUGA:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.